Download App

Chapter 9: Full magical learning

Pada saat itu, pada hari Sabtu, semua murid berkumpul di lapangan pelatihan.

Saat Yukina melihat sekeliling, ia melihat sesuatu yang menarik. Ia melihat.. ekor dan telinga serigala. Ia pun mendekatinya, lalu... ia bermain dengan ekornya.

"Hey! Hentikan! Siapa kau?" tanya murid itu dengan terkejut.

Yukina tidak mendengarkan pertanyaan murid itu.

"Hentikan! Kumohon!" kata murid itu.

"A-Ardolph.. kenapa kamu bermain dengan gadis itu?" kata Nera.

"Siapa bilang aku bermain dengannya?!" kata Ardolph dengan sedikit kesal.

Yukina masih bermain dengan ekor Ardolph.

"Dia itu Yukina Ayami. Dia itu murid baru disini. Kupikir.. dia menyukaimu.." kata Nera.

"Hah?!" kejut Ardolph.

"Ya.. karena.. dia bersifat lebih dingin kepada semua orang, kecuali kepadamu." kata Nera.

"Bisakah kamu menghentikannya?" tanya Ardolph.

"PFFTFTF.." tawa Nera.

"Hey, Nera. Tolong aku! Dia kan temanmu." kata Ardolph.

"Baik, baik, Yukina, dia ini bukanlah seekor binatang peliharaan." kata Nera sambil memegang bahu Yukina.

"Tetapi.. dia terlihat seperti anak anjing husky.." kata Yukina.

"Anak.. anjing.. husky?" kejut Ardolph.

"Kamu menyukai anak anjing ya?" tanya Nera.

Yukina mengangguk.

"Ah.. pantas saja.." kata Ardolph.

Lalu, datanglah ma'am Rere, dan ia berkata,

"Murid-murid, tolong perhatiannya.

Hari ini kita akan belajar tentang 'magic learning'. Sekarang, kalian akan dibagi menjadi beberapa kelompok yang setiap kelompok berisikan 2 murid. Setiap kelompok akan diletakkan di suatu area yang berbeda-beda. Tugas kalian adalah, untuk melawan guru kalian. Seperti biasa, kalian boleh mengerahkan segala kekuatanmu, tetapi tidak boleh sampai melukai satu sama lain."

Akhirnya guru-guru membagi para murid.

Yukina berkelompok dengan Alexa.

akhirnya, mereka diletakkan di suatu tempat. Mereka bertemu dengan mr. Dontae.

"Mr. Dontae!" kejut Alexa.

"Mr. Dontae, ada apa?" tanya Yukina kebingungan.

"Mr. Dontae, dia memiliki sihir manipulasi. Dalam kata lain, dia berbahaya." kata Alexa dengan gentar.

Mr. Dontae bersiap untuk menyerang mereka.

"Yukina!" kata Alexa.

"Baik!" tanggap Yukina.

"Sleeping gas." kata Alexa. Dengan segera gas tidur pun keluar dari tubuhnya.

"Wind waves" kata Yukina. Dengan skill Yukina, Yukina mendorong gas tidur Alexa kearah mr. Dontae.

Tetapi mr. Dontae memanipulasi gas itu menjadi oksigen.

"A-apa?" kejut Yukina.

"Astaga, dia sangat berbahaya." kata Alexa.

mereka pun kebingungan, hingga...

"Yukina! sihirmu itu tak terlihat, mr. Dontae sudah tua, kemungkinan besar dia tidak akan melihat sihirmu. Biarkan aku menarik perhatiannya, setelah itu, kamu serang dia. Ayo kita lakukan!" kata Alexa.

"Cold gas" kata Alexa.

Dengan segera gas dingin pun keluar dari tubuh Alexa.

mr. Dontae memanipulasi gas itu, tetapi Yukina menyerang mr. Dontae.

"Wind Tornado"

dengan segera, tornado pun muncul. mr. Dontae terlempar. Dengan segera Alexa memberikan gas tidurnya kepada mr. Dontae.

mr. Dontae pun tertidur, mereka pun memenangkan pertandingan itu.

"Kita berhasil, Yukina!" kata Alexa dengan senang, sambil memegang tangan Yukina.

"Ya.." kata Yukina ikut senang.

"Bagaimana dengan yang lainnya ya?" tanya Alexa.

"Mereka seharusnya baik-baik saja. Mereka lebih senior daripadaku. Mereka pasti bisa." kata Yukina.

"Senior?" tanya Alexa.

"Ya, kalian sudah berada disini sebelum aku." kata Yukina.

Alexa pun tersenyum.

"Hey, Alexa?" tanya Yukina.

Alexa menoleh ke arah Yukina.

"Apakah Ermin dan Rheinalth adalah saudara sepupu.. atau mereka teman dekat? Atau.. mereka adalah pasangan?" tanya Yukina.

Alexa pun tertawa.

"Bagiku, mereka adalah teman dekat." kata Yukina.

"Hm.. coba kita lihat.. mereka memang sudah dekat sejak mereka bertemu. Sepertinya itu karena mereka memiliki hobi yang sama.

Mereka sekarang adalah satu tim. Dan mereka sedang melawan... ms. Sheva. Aah.. ini pasti akan sulit." kata Alexa.

"Kenapa? Apakah ms. Sheva sangat berbahaya?" tanya Yukina polos.

"Tentu saja.. tidakkah kamu tau? Dia itu sangat galak! Ganas! Mengerikan! dan.. sadis." kata Alexa.

Yukina pun terkejut.

"Kamu tau kan? Dia adalah Monster.. ya benar, dia adalah monster." kata Alexa.

"Apakah sihirnya?" tanya Yukina.

"Sihirnya adalah..."

Sementara itu, Ermin dan Rheinalth sedang bertarung dengan ms. Sheva yang disebut sebagai monster oleh Alexa. Saat itu, ms. Sheva tidak mengerahkan seluruh kekuatannya, tapi, tetap saja, mengerikan.

dengan terengah-engah Rheinalth berkata,

"Ms. Sheva sangatlah kuat! Dia lebih kuat dari apa yang kupikirkan."

"Benar.." kata Ermin.

"Monster summond, mori no kaibutsu (monster hutan)." kata ms. Sheva.

dengan segera, monster hutan pun muncul.

"monster form, mori no kaibutsu." lanjut ms. Sheva.

Ia pun berubah menjadi monster hutan.

"Astaga, dia menggunakan 2 skill dalam satu pertandingan, dia curang." keluh Ermin.

"Atau mungkin... 3." kata Rheinalth.

"Astaga! 3?! Mengerikan!" keluh Ermin.

ms. Sheva memerintahkan para monster untuk menyerang Rheinalth dan Ermin. Dengan segera, Rheinalth melindungi Ermin dengan skillnya.

"Kita tidak bisa hanya berlindung saja." kata Rheinalth.

"Kita harus membuat rencana." kata Ermin.

mereka pun berpikir keras.

lalu..

"Ermin, jadilah 'electric dragon'!" kata Rheinalth.

"Apa? Tidak! Aku tidak bisa! Aku belum menguasainya! Kamu bisa ikut terserang, Rheinalth!" kata Ermin.

"Aku tau. Aku akan baik-baik saja. Meskipun aku terkena 1000 volt listrik, aku akan tetap baik-baik saja." kata Rheinalth untuk menenangkan Ermin.

akhirnya, Ermin setuju.

"Electric Dragon" kata Ermin.

listrik pun mulai mengalir dari tubuh Ermin. Listrik itu menyambar-nyambar sekeliling Ermin.

Ermin meletakkan tangannya di atas tanah dan berkata,

"Mengalirlah, wahai listrikku!"

semua yang menyentuh tanah itu pun tersetrum, Rheinalth pun juga. Para monster mati. Ms. Sheva pun juga tersetrum. Lalu Rheinalth menyerang ms. Sheva dengan sihir airnya. Air menghantarkan listrik. Ms. Sheva pun tersetrum satu kali lagi, lalu dia pun terjatuh. Ms. Sheva terkalahkan.

"Fiuh.. sangat melelahkan.." keluh Rheinalt.

"Rheinalth, apakah kau baik-baik saja?" tanya Ermin dengan khawatir.

"Aku akan selalu baik-baik saja. Ingat apa yang kukatakan sebelumnya kan?" kata Rheinalth sambil tersenyum hangat kepada Ermin.

"Semoga yang lain baik-baik saja." kata Ermin.

Kembali kepada, Yukina.

Alexa tiba-tiba tertusuk. Yukina pun segera mengetahui apa yang terjadi, 'windy blade' milik Yukina telah menusuk Alexa.

"Alexa!" kejut Yukina.

"Apakah.. kau ... baik-baik saja..?" tanya Yukina.

Alexa hanya tertawa kecil.

Yukina tentunya kebingungan.

"Aku baik-baik saja." kata Alexa.

Alexa mengeluarkan sebuah termos kecil dari kantongnya. Dia membuka termos itu dan gas berwarna hijau kebiruan keluar dari botol itu. Dia mengarahkan gas itu ke arah luka tusukan akibat 'windy blade' milik Yukina.

Luka itu pun segera menutup. Yukina pun terkagum-kagum.

"Ini adalah gas penyembuhku." kata Alexa.

"Kenapa.. kamu tertawa saat aku menyakitimu?" tanya Yukina.

"Ayolah.. kamu masih belum bisa mengendalikan kekuatanmu, itu bukan salahmu.. lagian aku juga sepertimu saat aku berumur 8 tahun.

Saat itu aku tidak bisa mengendalikan gas tidurku, gas beracunku, dan beberapa gas yang mudah sekali terbakar. Untuk mengendalikannya, kamu hanya perlu pengetahuan yang dalam dan kesabaran akan hal itu. Kupikir, kamu sama denganku." kata Alexa.

"Ah.. jadi begitu.. terimakasih banyak, Alexa" kata Yukina.

"Ah.. ayolah.. kita ini kan teman?" kata Alexa.

"Teman?" tanya Yukina.

Yukina pun mulai menundukkan kepala, berpikir akan suatu hal.

"Ah.. anu... maaf." kata Alexa.

"Tidak.. baru pertama kali aku dianggap sebagai teman." kata Yukina.

"Benarkah? Aku tidak percaya akan hal itu." kata Alexa.

Yukina pun menghela napasnya.

"Oh.. maafkan aku.." kata Alexa menyesal.

"Tidak..

sejak aku kecil, semua orang selalu menjauhiku. Teman-temanku sudah memiliki sihir mereka sejak mereka kelas 2,3, atau 4, bahkan ada yang sudah memiliki sihir sejak dia lahir. Temanku menganggapku lemah dan tak berguna. Akhirnya, aku pun dibully sejak itu. Mereka berkata, bahwa aku tidak boleh memanggil mereka sebagai temanku.

Saudaraku pun menolakku sebagai saudaranya.

Sampai suatu saat, pada saat itu aku sudah kelas 6, saat mereka membullyku, secara tiba-tiba perut saudaraku tertusuk. Guru pun datang, dia marah padaku, tetapi.. ia tertebas pada tangan dan kakinya. Saat semuanya berkumpul di sana, semua murid langsung terluka. 3 dari murid itu sudah meninggal dunia karena insiden itu. Lalu aku pun berteriak, lalu aku pun melarikan diri, aku menghindari dari semua orang." kata Yukina.

"Yukina.." kata Alexa.

"Jika aku sudah bisa menggunakan sihirku saat kelas 2, atau jika aku bisa mengendalikan kekuatanku... aku tidak akan membunuh siapapun..." kata Yukina, sambil berlinang air mata.

"Yukina.. itu bukan salahmu. Jangan salahkan dirimu sendiri. 'Windy blade' hanya ingin melindungimu." kata Alexa menenangkan.

Yukina hanya menudukan kepalanya. Air mata Yukina pun mulai berjatuhan.

'Sudah terbukti, bahwa membully hanya akan merusak orang lain, dan itu adalah perlakuan yang sangat tidak baik untuk dilakukan.' Alexa Minami


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C9
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login