Download App

Chapter 109: Lamaran

Menikahlah Denganku 109

Lamaran

Bian tersenyum menatap Mumut yang sedang mengoleskan lipstik ke bibirnya, Bian merasa gemas dengan pipi istrinya yang makin chubby. Bian segera mengulurkan tangannya menyentuh pipi istrinya yang mirip bakpao. Mumut segera menyingkirkan tangan Bian karena merasa terganggu karena lipstiknya jadi keluar dari garis bibirnya. Mumut bersungut-sungut karena harus merapikan lipstiknya. Bian justru tertawa melihat Mumut mengerucutkan bibirnya. Dengan gemas dilumatnya bibir sang istri sehingga membuat Mumut tertegun sejenak sebelum akhirnya membalasnya.

Suara dering telepon membuat keduanya saling melepaskan diri dengan nafas yang terengah. Bian tersenyum kecut saat melihat nama penelpon di layar teleponnya.

"Oke, tunggu sebentar, segera meluncur;" kata Bian kemudian. Dia lalu menutup teleponnya.

"Siapa, Sayang?" tanya Mumut.

"Randy, dia sudah gak sabar menunggu kita di rumahnya," Bian kembali menecupnya.


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C109
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login