Download App

Chapter 188: Kangen Bima

"Bangun, Sayang.," Kecupan di kening membangunkan Mumut yang sudah terlelap entah berapa lama.

Mumut membuka mata dengan enggan dan menemukan senyum di wajah Bian yang menggodanya,

"Sudah sampai?" tanyanya dengan enggan.

"Belum, sekitar tiga jam lagi,"

"Masih lama," Mumut berniat untuk kembali memejamkan matanya.

"Bangun," Bian menggelitik pinggang Mumut yang membuat Mumut mau tak mau harus bangun. Mumut duduk dengan malas di atas kasurnya dengan mata yang masih mengantuk. Dengan malas Mumut bangun dan menuju toilet untuk membersihkan muka dan memerah ASInya yang sudah penuh lagi. Saat dia kembali ke kabin, Bian tampak sedang berbicara dengan chef untuk berdiskusi makanan yang hendak mereka pesan. Mumut tersenyum pada chef dan menyamakan pesanannya dengan Bian, Harus Mumut akui perutnya memang sudah bernyanyi sejak tadi.


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C188
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login