Download App

Chapter 259: Kritis

Bian merasakan tleponnya bergetar, dia segera dan menatap sebuah nomor asing tertera di layar ponselnya, Tiba-tiba Bian merasa hatinya langsung tercekat, jangan-jangan ini telepon dari rumah sakit? Dengan tangan gemetar, Bian menerima panggilan itu.

"Halo..." ucap Bian setelah sambungan telepon mereka terhubung.

"Benar dengan Pak Bian?" suara seorang wanita terdengar dari ujung telepon

"Ya, saya sendiri," Bian menatap Mumut yang masih dengan ekspresi kesedihannya.

Seorang petugas dari dari ICU memberitahu Bian kalau kondisi Bima saat ini kritis sehingga diminta untuk segera datang ke ruang itu.

"Ya, kami segera ke sana.. " kata Bian sebelum menutup panggilannya.

Bian segera menutup ponselnya dan menatap Mumut yang sedang bertelepon dengan dengan ibunya. Wajah Bian terlihat sangat menyedihkan bahkan matanya memerah dengan genangan air mata yang segera diusapnya.


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C259
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login