Seruni dan Alita terpaku menatap kepergiaan Bima, mereka tak menyangka cowok ganteng itu ternyata sangat kejam dan perhitungan.
"Bagaimana ini, Lit?" tanya Seruni setelah sadar beberapa saat kemudian.
"Ya, sudah. Kamu tinggal minta maaf kepadanya," mereka kembali melangkah ke ruangan mereka. Peristiwa dengan Bima tadi membuat kantuk mereka hilang dan Seruni merasa menyesal kenapa tadi dia menjatuhkan ponsel Bima.
"Dia kan maunya ganti rugi, bukan sekedar minta maaf," Seruni menunduk. dia telah duduk di kursinya sekarang.
"Ada apa?" tanya Dewa yang melihat Seruni murung?
"Tadi kita papasan sama Bima di kantin dan Seruni tidak sengaja menjatuhkan ponsel Bima," jawab Alita yang melihat Seruni diam saja.
"Bima siapa?" tanya Dewa sambil menatap Alita.
"Bima, anaknya bos besar. Pak Bian!"
"Apa? Huh! Sombong sekali!" Dewa mengepalkan telapak tangan dia dengan muka memerah.