Download App

Chapter 29: BERJUANG KEMBALI

Almira masuk kedalam kamar dan menguncinya dari dalam. Tak peduli apa yang dilakukan orang-orang di luar sana. baginya ini adalah titik terendah dalam hidupnya stelah kehilangan ayah dan ibunya dan kehilangan janin yang pernah dikandungnya.  Sejatinya Pernikahan yang dia inginkan adalah sekali seumur hidupnya. Tapi kenyataannya belum ada 2 th pernikahannya dengan Revan harus berakhir tanpa dia tahu kesalahannya. Yang Almira tahu Revan berselingkuh dengan Larisa.

Almira terduduk disamping tempat tidur, menekuk lututnya dan membenamkan wajahnya. tak kuasa dia menahan tangisnya. dia sadar bahwa tak seharusnya dia berlebihan menghadapi semua ini.tapi wanita mana yang tidak sakit hatinya kala ditalak oleh suaminya. hanya demi wanita lain.

Rasa sesak dalam dada menahan marah,kecewa,benci yang berkecamuk. Almira menumpahkan semuanya sendiri. setidaknya dia ingin meluapkan semuanya lewat airmata. sebelum akhirnya dia bangkit dan berwudhu dikamar mandi yang memang tersedia didalam kamar itu. seperti biasa ketika hatinya sedang sedih,gelisah, air wudhu akan menyejukkan hatinya. dan sholat yang akan meredakan amarahnya.

Dia meraih mukena milik Naura yang memang tersedia di kamar tamu. Saat ini dia hanya bisa mengadu PadaNya. padaNya yang tidak pernah mengecewakan hambanya. padaNya yang selalu tahu apa yang terbaik untuk dirinya. Dan Almira tahu bahwa mungkin ini adalah yang terbaik untuknya. dan sudah ditentukan takdirnya memang harus melewati semua ini.

tok tok tok..

"Al , kamu baik-baik saja?tolong bukakan pintunya ya Dek" Tanya Naila yang mengetuk pintu kamar itu dari luar dengan perasaan khawatir.

Almira melipat mukena dan sajadahnya lalu membuka pintu kamarnya. matanya sembab akibat terlalu lama menangis.

"ada apa mbak?"

"boleh mbak bicara sebentar?"

"iya mbak silahkan"

"kamu yang sabar ya Al, mungkin ini memang jalan yang terbaik untukmu dan Revan"

"tolong jangan sebut namanya lagi didepanku mbak. aku sudah muak mendengar namanya"

"hush jangan begitu Dek, kamu tidak boleh menyimpan benci pada orang seperti itu. "

"bagaimana aku tidak membencinya mb? dia mentalakku di saat aku sedang belajar mencintainya dengan tulus tanpa aku tahu dimana letak kesalahanku."

"Ikhlaskan Al, mungkin dia memang bukan jodohmu" Naila tidak bisa memberitahu pada Almira yang sebenarnya terjadi pada Revan. karena itu adalah permintaan Revan.

"mbak, bagaimana caranya aku bisa menata hidupku setelah ini?" Almira menyandarkan kepalanya pada bahu Naila. Naila adalah kakak yang paling bisa menenangkan hatinya. paling bisa dipercaya untuknya berkeluh kesah.

"kamu masih kerja Al?"

"masih mbak"

"sibukkan dirimu dengan pekerjaan saja setelah masa iddahmu habis"

"Tapi aku masih punya waktu kotrak kerja 2bulan lagi mb. apa boleh aku tetap kerja dalam masa iddah?"

"tentu wanita boleh mencari nafkah selama masa iddah dengan catatan karena dia terpaksa. , karena tidak akan mendapat penghasilan kalau dia tidak cari uang sendiri.

jadi pengecualian untuk wanita yang sudah berkecukupan tidak boleh keluar rumah. cerai hidup seperti yang kamu alami waktunya adalah 3x suci Al. toh kamu punya mas Fajri yang mapan. kamu tentu bisa menjadi tanggung jawabnya.kamu tidak perlu bekerja sampai masa iddahmu selesai. hal yang tidak boleh dilakukan selama masa iddah itu tidak boleh menikah, tidak boleh menerima khitbah, tidak boleh berhias, dan tidak boleh keluar rumah apabila tidak ada udzur yang syar'.

"tapi mbak,aku akan stres kalau dirumah terus".

"takutlah pada Allah Al. ayo makan dulu, dari tadi kamu belum makan kan Al?apa perlu mbak suapin?

"nggak perlu mbak". Almira memikirkan masa iddahnya dan pekerjaanya. Almira pikir pasti Alvin akan memecatnya. bukankah memang itu yang dia inginkan? tidak.mungkin juga dia kembali kerja bersama bosnya yang masih lajang itu. nanti akan timbul fitnah. karena dia pikir lebih banyak mudhorotnya. maka dia lebih baik mengundurkan diri saja.

*******

RUMAH REVAN

Revan sampai dirumahnya pukul 10 malam.untung dia membawa kunci cadangan rumahnya. Revan melangkah masuk, sepertinya Larisa,Kenzo dan mbak Tammy sudah pada tidur. sebelum masuk ke dalam kamarnya, dia mendapati Larisa yang sedang membuat susu untuk anaknya di dapur.

"kamu sudah pulang Van?Almira mana?koq pulang sendiri?"

"sebentar ya aku cuci kaki dulu Sa"

Revan melangkah ke kamar mandi, dan Larisa menuju kamarnya menaruh botol susu di atas meja. untuk anaknya nanti kalau tiba-tiba bangun. Larisa tahu saat ini sepertinya Revan sedang tidak ingin diganggu. jadi dia akan mengajaknya bicara esok hari saja.

Revan duduk diatas Ranjang miliknya. bola matanya menatap sisi ranjang yang biasa ditempati Almira. Dia tidak menyangka bahwa kini wanita yang begitu dia cintai telah dia ceraikan. menyesal?tentu saja. Revan sangat amat menyesal. tapi apa yang dia lakukan adalah untuk kebahagiaan Almira. dia menyentuh bantal milik Almira. masih ada aroma wangi rambutnya yang tertinggal disana. rasa rindu bergelayut dihatinya. sesak sekali rasanya merindukan seseorang tanpa bisa menyentuhnya.

"Almira, apa kamu akan membenciku setelah ini? Apa kamu akan mengingatku selamanya?atau akan melupakanku secepatnya?" ucap Revan dengan suara lemah.

"Sepertinya aku harus meninggalkan tempat ini dan kota ini. aku harus menjauh sejauh jauhnya. agar aku tidak akan pernah bertemu lagi denganmu. karena aku yakin tak akan kuat melihatmu dengan laki-laki lain nantinya".

Pagi harinya Revan menghubungi pengacaranya pak Budi untuk mengurus perceraiannya dengan Almira.dia tidak ingin mendatangi persidangan.Selain agar prosesnya cepat selesai, dia juga tidak mau bertemu Almira. Sedangkan dalam gugatan cerainya dia juga memberikan alasan yang sebenarnya. bahwa dirinya mandul.

********

RUMAH FAJRI

Fajri, Naura , Almira dan kedua anak Fajri sarapan bersama dimeja makan.

"Mas, bisakah mas menyewakan pengacara untukku? aku tidak mau datang kepengadilan mas. biar pengacara saja yang mengurusnya. aku ga mau ketemu Revan lagi mas"

Fajri yang sedang mengunyah nasi goreng menatap adiknya sekilas.

"kamu tidak mau tahu alasan apa Revan menceraikanmu Al?"

"tidak perlu mas. aku udah tahu alasannya apa. dia ingin menikahi wanita lain".

Fajri menghela nafas panjang. adiknya sepertinya sangat membenci Revan sekarang. kalau saja Revan mengijinkan dia mengatakan yang sebenarnya pada Almira, mungkin Almira tidak akan salah paham begini.

"iya iya nanti mas cariin pengacara buat ngurusin peeceraianmu. sementara kamu tinggal disini ya. kalau sama Naila dan Syifa , disana ada suaminya dan mereka bukan muhrimmu"

"iya mas aku tahu. aku akan tinggal disini sama mas fajri dan mbak naura."

"Iya Al, mbak.malah seneng kamu disini jadi mbak ada temen ngobrol"ucap Naura.

"makasih mbak"

******

Alvin kebingungan kala sampai di kantor dan mendapati meja kerja Almira masih tampak kosong"

📩

"Al, kamu dimana jam segini koq belum datang?" Alvin mengetikkan pesan untuk Almira.

Tak butuh waktu lama Almira membalasnya.

"maaf Pak, hari ini saya ijin cuti dan.mungkin lusa saya akan resign Pak."

"apa-apaan kamu Al. kamu masih ada kontrak kerja 2 bulan lagi. dan sekarang kamu tiba-tiba mau resign?mana boleh begitu Al?"

"Saya sekarang dalam masa iddah Pak. jadi saya memutuskan untuk berhenti bekerja. saya akan terima konsekuensinya Pak".

Alvin tidak langsung membalas pesan Almira.

"masa iddah???? apa suami Almira meninggal? kenapa tidak ada kabar apa-apa dari kemaren? " batin Alvin. "mungkin sudah saatnya doaku dikabulkan sama Allah.aku akan berjuang kembali setelah masa iddahmu habis Al. tunggu Aku " Alvin tersenyum

**********


CREATORS' THOUGHTS
ANESHA_BEE ANESHA_BEE

waduh ada yang mau melakukan gencatan senjata lagi ini. Alvin mengira Revan meninggal?? dia sukanya mengambil kesimpulan sendiri .?????

saya nulis sambil ngantuk2 ini jadi mohon dikasih vote, komen apa.aja lah yang penting komen ?????..dan sisakan power stone untuk novel ini ya.

terimakasih ????

Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C29
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login