Download App

Chapter 17: Hal lucu kembali terjadi

Rendi memandang kearah DIana dan Nana yang memasang muka cemberut karena kejadian aneh yang menimpa mereka dan mereka tidak mengetahui jika pelaku yang menjahili mereka berada tepat didepan mereka

Diana mengambil handphone dari tasnya yang membuat Rendi waspada jika Diana menelepon Vivi maka Vivi akan menjadi Oni (Oni adalah iblis) jangan melihat dari betapa cantiknya Vivi tapi lihatlah ketika dia marah dengan aura mengerikan yang berada ditubuhnya

Dan benar saja dugaan Rendi, Diana memang berniat menelepon Vivi dan memberitahunya jika Rendi sedang bersama dengannya

" Yaampun aku tadi berniat meminta maaf dengan membelikannya tas gucci namun dia malah ngeyel " pikir Rendi lalu pikiran jahat kembali terbesit dalam otaknya

Rendi memandang Si Mas gondrong baperan lalu tersenyum jahat " Aha, mangsa baru " pikirnya lalu Rendi menggunakan Telekinesis untuk membuat Si mas gondrong berdiri dan berjalan kearah Diana, Si mas gondrong yang tidak bisa mengendalikan dirinya sangat panik dan ingin berteriak meminta tolong tapi Rendi sudah mengantisipasi hal itu dan membuat mulut si mas gondrong tertutup rapat

Lalu Rendi mengarahkan si mas gondrong tepat di belakang tempat duduk Diana yang sedang mencoba menelepon Vivi, Rendi kembali memandang Diana dengan ekspresi meminta maaf yang dipandang Diana dengan bingung dan Nana pun yang sedang main HP memandang Rendi dengan penasaran

Rendi mencoba sekuat tenaga untuk menahan tawa ketika pranknya terjadi, Si mas gondrong yang dikendalikan Rendi memegang sebuah botol mayonase dan berpura-pura jatuh karena terkena kaki dari bangku Diana

*Braak*

Diiringi oleh mas gondrong yang jatuh botol mayonase melayang diudara, Diana dan Nana kaget namun menghela nafas lega ketika botol mayonase tidak akan mengenai mereka tapi eittsss bentar dulu mereka tidak mengetahui jika Rendi akan mengendalikan sendok yang dipegang si mas gondrong untuk mementalkannya ke arah botol mayonase agar si botol jatuh tepat dirambut mereka

*Pluuk*

Ketika Diana dan Nana kembali fokus bermain hp mereka merasakan kulit rambutnya terasa dingin dan tercium bau aneh yang memasuki hidung mereka, Diana memandang Rendi dengan bingung karena wajah Rendi sangat kuat dengan mulut yang sedikit bergetar dan terdapat air mata yang sedikit keluar dari matanya

" Kenapa kamu Ren " kata Diana dengan bingung tanpa menyadari rambutnya dipenuhi mayonase begitupun Nana yang tidak menyadarinya karena sangat sibuk sekali dengan HPnya

"Benar aku ke kamar mandi dulu " ucap Rendi dengan langkah bergetar akibat menahan tawa yang akan meledak dan meninggalkan Diana yang memandangnya dengan aneh, Dia tidak menyadari saja jika semua pengunjung cafe mencoba menahan tawa sampai ada seorang pria yang memuntahkan makanannya ke wajah temannya yang berada didepannya (Kasian :v)

--

Dikamar mandi

"Bwuahahaahahahahahahhahaa"

Suara keras terdengar disalah satu bilik kamar mandi yang membuat orang yang sedang kencing kaget dan secara refleks kabur dengan pistolnya yang masih mengeluarkan air karena dia mengira ada seseorang yang sedang kerasukan dan dia takut dengan orang yang kerasukan


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C17
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login