Download App

Chapter 2: BAB 2

Kinar berlari kecil sembari bersenandung riang memasuki rumah.

"Mama,ayah Edis come back" ucap kinar melangkah ke ruang keluarga dan terkejut melihat sosok yang paling dia benci duduk disana

"Loh anak mama udah pulang?" ucap maya sembari merentangkan kedua tangannya dan seketika itu pula kinar berlari dan masuk kedalam pelukan sang mama

"Ada apa nih ma?" tanya kinar bingung

"Oh kenalin ini om arya sama tante mony dan ini anak mereka abang deva" ucap maya memperkenalkan semuanya dan kinar tersenyum sopan kepada semuanya dan tatapan tajam kepada deva

"Yaudah deh mah pah,edis ke kamar dulu ya. om tante sama abang deva,edis ke kamar dulu ya" ucap kinar sembari melangkahkan kaki pergi meninggalkan ruang keluarga.

"Nanti kalo udah selesai langsung turun lagi yan kita mau makan malam bersama" teriak maya kepada anaknya itu.

'Sial apa apaan makhluk itu ke rumah gue. di tambah mama sama ayah kenal dia lagi' bathin kinar sembari membaringkan tubuhnya di atas ranjang berwarna biru itu dan terlelap tidur.

Setengah jam berlalu dan kinar masih belum juga keluar dari kamar. Keluarga deva dan kedua orangtua kinar masih berbincang bincang di ruang keluarga.

"Mama,,ambilin edis makan sama minum dong. laper nih abis marathon mimpi di jodohin sama dosen gila" teriak kinar sembari menuruni tangga dengan muka bantalnya dan terkejut melihat keluarga deva.

"Wahhh pasti masih mimpi nih" ucap kinar sembari menepuk nepuk kedua pipinya

"Hey kamu kenapa?" tanya maya bingung dengan kelakuan anaknya itu.

"Ini asli ma?" tanya kinar linglung

"Apa yang asli?" tanya maya melihat anaknya linglung

"ini kenapa ada orang itu?" tanya kinar menunjuk deva

"Husss jangan tunjuk tunjuk gitu,gak sopan. dia tuh calon suami kamu" ucap maya membuat kinar syok

"Apa apaan mama ini. tiba tiba main calon suami aja" ucap kinar kesal

"Sini duduk dulu" ucap firman ayah kinar

Kinar pun ikut duduk dengan muka bantal dan jantung yang masih berdetak cepat karena bangun akibat kaget mimpi buruknya.

"Jadi gini edis. om sama tante kesini karena mau jodohkan kamu sama abang deva" ucap firman dengan lembut.

"Mah pah. kalian tuh apa apaan sih. main jodoh jodohin aja" ucap kinar kesal

"Katanya kamu gak mau pacaran. kamu mau nya langsung nikah. sekarang ada yang ajak nikah kamu malah gak mau. gimana sih?" ucap maya geleng geleng kepala

"Iya nikah tapi gak sama dia juga kali mah pah. kaya gak ada laki laki lain aja" ucap kinar dengan tatapan tajam kepada deva

"Gak bisa kinar. ini udah perjanjian dari dulu dan tinggal seminggu lagi kamu akan nikah" ucap maya membuat kinar benar benar naik pitam.

"Kalian enak banget ya ngatur jalan hidup aku. pokoknya aku gak mau nikah sama makhluk ini" ucap kinar sembari pergi meninggalkan ruang keluarga.

Keesokkan harinya Kinar sedang bercanda dengan william salah satu cowok idaman di kampus. Tiba tiba deva masuk ke ruang kelas tersebut.

"Kinara Gendhis. ikut ke ruangan saya" ucap deva langsung pergi meninggalkan ruang tersebut.

"Loh kok loe di panggil pak deva sih nar? andai gue yang di panggil" ucap via dengan tampang melas nya.

"Huh siapa juga yang seneng di panggil sama dia. udahlah gue kesana dulu" ucap kinar meninggalkan ruang kelas

Kinarpun melangkahkan kaki menuju ruang kerja deva. sepanjang koridor kinar terus saja merutuki nasibnya yang harus di jodohkan dengan deva.

'Klik' pintu ruang kerja deva terbuka dan kinarpun langsung masuk ke dalam.

"Ada apa?" tanya kinar tanpa babibu lagi.

"Duduk" ucap deva dengan wajah datar.

"Cihhh tinggal juga ngomong" ucap kinar acuh

"Saya bilang duduk ya duduk. saya ini dosen kamu jadi tolong hormati saya" ucap deva

"Yayaya pak dosen" ucap kinar menarik kursi di depan meja deva. kedua lengan kinar di letakan di atas meja kerja deva.

"Kinara Gendhis. aku mau kamu jadi istri aku" ucap deva sembari menggenggam kedua lengan kinar.

"Ikh pak apa apaan sih" ucap kinar sembari menarik kedua lengannya namun tidak bisa karena tenaga deva lebih besar.

"Kinar, aku serius. aku mau kamu jadi istri aku" ucap deva dengan wajah serius.

"Ya aku mau. lagian aku gak mau juga pasti harus mau." ucap kinar sembari memasang senyum terpaksa.

"Terimakasih. aku pasti akan buat kamu jatuh cinta sama aku" ucap deva

"Ya siapa yang gak jatuh cinta sama dosen paling keren di kampus ini" ucap kinar "Yaudah sekarang aku balik ke kelas dulu" ucap kinar bangun dari kursi namun tangannya masih dalam genggaman deva.

Cup

Deva mencium kening kinar dan seketika wajah kinar merah merona.


Load failed, please RETRY

New chapter is coming soon Write a review

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C2
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login