Download App

Chapter 3: 3. Kencan Buta

Marco duduk di tempat yang biasanya di meja dekat jendela kaca di sebuah coffee shop di lantai satu gedung perkantoran miliknya. Ini sudah keenam kalinya dia menolak secara halus teman kencan buta yang diatur ibunya. Selama dua bulan menjalani kencan buta dia selalu memilih tempat pertemuan di coffe shop di bawah kantornya, dan duduk di tempat yang sama, dan memesan kopi yang sama. Dan setelah teman kencan yang diatur ibunya pergi dia masih tinggal di coffee shop menyelesaikan pekerjaan kantornya.

Saat itu dia menatap ipadnya dengan setengah melamun ketika gadis barista menghampirinya. Dia tiba-tiba duduk depannya menyodorkan doble expreso

"Hallo tuan cakep, ini sogokan buatmu" Marco menatap gelas di depannya lalu menatap gadis berambut ikal di ikat ekor kuda, bermata bulat, alisnya tebal, bulu matanya lentik, hidungnya mungil, bibirnya tipis, dan wajahnya mungil. "saya mau mengajak kamu menikah" gadis itu menyatakan niatnya secara lugas dengan senyum di wajah. Tampak lesung pipi saat dia memamerkan senyumnya.

Marco mengacuhkannya dan menatap ipadnya.

"Kamu sudah menjalani kencan buta hampir dua bulan, dan aku menarik kesimpulan kalau tidak ada satu pun teman kencanmu yang berhasil memikatmu, karna setiap minggu yang datang selalu gadis yang berbeda.... dan melihat banyaknya gadis yang kamu kencani, tampaknya orang tuamu ingin kamu segera menikah, jadi aku menawarkan diri menjadi penolongmu mengakhiri kencan buta yang tampaknya membuatmu tidak nyaman ini"

Marco kembali menatap gadis yang duduk di depannya, mencoba menebak niat asli di balik penawarannya.

"aku besok masuk kerja jam 14.00 dan pulang jam 22.00, dan namaku Chloe"

Tanpa menunggu jawaban dari Marco gadis itu kembali bekerja.

🍒🍒🍒🍒🍒

"Gadis seperti apa Chloe ?"

Marco menelpon Stefan sepupunya, dia pemilik coffee shop tempat Chloe bekerja

"hei....kamu naksir baristaku yang manis itu?"

Stefan menggoda sepupunya

"sepertinya dia yang naksir aku"

"realy...? oke aku mampir ke apartemenmu"

Lima belas menit kemudian stefan duduk di ruang tamu apartemen Marco

"Bagaimana kamu tau chloe naksir kamu ?"

stefan bersemangat menginterogasi sepupunya

"tadi dia melamarku"

"WHAT...????" stefan terpana menatap sepupunya yang menjawab acuh tak acuh "Ha.....ha.....ha....." dan tawa stefan pun pecah "ha..ha..apa..ha....tau....kamu sepupuku?" tanya stefan di tengah senggalan tawanya

"aku tidak tau?" jawab marco jujur

"hmmmm...sebenarnya kamu cukup beruntung karna dia mau melihatmu sebagai pria tampan"

Marco mengerutkan kening

"begini, kami pernah para pria yang ada di coffee shop pernah bertaruh untuk menjadikan chloe pacar"

Marco memandang sepupunya dengan tatapan melecehkan

"ayolah, dia bukan gadis yang jelek meski tidak bisa di kategorikan cantik, tapi dia cukup manis, dan dengan tinggi badan sekitar 150an dia tergolong mungil, membuat pria ingin memeluknya, melindunginya."

Marco ingat lesung pipi chloe saat tersenyum, membuat dia semakin manis

"lalu kenapa akhirnya dia melamarku ?"

"aish.....bagaimana aku menjelaskan...aish...." stefan merasa malu "entah bagaimana dia tahu permainan kami dan menghajar kami sampai kami harus menutup coffee shop selama seminggu karna babak belur"

"dia menyewa orang memukuli kalian?"

"bukan menyewa, tapi dia sendiri yang menghajar kami ?"

Marco menatap sepupunya tidak percaya

"jangan meremehkan paras manis dan badan mungilnya, dia pemegang sabuk hitam taekondow, dan dia menguasai muathai"

"ha....ha....ha.....ha..."

"tapi serius dia melamarmu ?" tanya stefan penasaran.

Chloe sudah bekerja dengannya selama 3 tahun dan selama ini dia tidak pernah melihat chloe menaruh minat pada laki-laki. Dulu memang chloe periang dan selalu tersenyum ramah pada semua orang tapi dua tahun yang lalu ketika dia di khianati oleh tunangannya, chloe menjadi gadis yang dingin. Terhadap pelanggan dia tetap manis dan sopan tapi kalau sudah menyerempet urusan pribadi dia akan berubah dingin. Semenjak dia putus dengan tunangannya stefan pernah menggodanya dengan menawarkan dirinya untuk membalas dendam pada tunangannya, namun jawabannya sungguh mencengangkan, chloe bilang stefan kurang tampan.

Ayah stefan orang korea, mamanya sangat cantik, dan wajah campuran stefan mirip artis korea Lee Min Ho (nah lho kurang cakep apa coba), tingginya 185 cm. Pelanggan cewek di coffe shop banyak yang datang karna tampang cakep stefan, tapi Chloe bilang stefan kurang cakep. Gimana ego stefan gak tergores ?.

"hmmm...dan dia minta jawabanku besok"

stefan makin tercengang, chloe sudah kebelet banget kawin ya ?

"jadi gadis seperti apa dia ?" desak marco, stefan tersenyum

"dia gadis yang menarik, tapi dua tahun belakangan ini dia agak berubah, dia menjadi dingin dan sedikit acuh terhadap lingkungan sekitar"

"bagaimana latar belakangnya ?" stefan berjalan menuju kulkas dan mengambil sekaleng cola

"keluarganya termasuk ekonomi menengah, ibu kandungnya sudah meninggal, ibunya yang sekarang adalah ibu tiri, ayahnya sepertinya sedang tidak sehat, dua tahun lalu dia putus dengan tunangannya"

Melihat sepupunya diam, stefan menambahkan

"yakin kamu akan menikahinya ?"

"hmmmm"


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C3
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login