Download App

Chapter 3: Bukan David tapi Davin

Xabiru hanya terpaku melihat kepergian David,. Setelah cukup lama menatap jalanan yang tak menampakkan David lagi, barulah dia mengalihkan pandangannya pada lelaki berjas dan perempuan dengan dress cantik itu.

"Xa, kamu tak mengenaliku?"

Aku mengernyitkan dahi, wajah tubuh dan perawakannya sangat mirip dengan David tapi dia terlihat lebih serius. Sikapnya persis seperti David biasanya atau jangan-jangan dia adalah David?! Lalu kalau lelaki ini David, terus siapa cowok yang bersamanya sepulang kerja ini? Xabiru merasa kepalanya berdenyut.

"Kamu David?" tanyanya dengan suara bergetar, Xabiru terduduk di kursi teras.

"Iya. Bagaimana kamu tidak mengenaliku?" suara David terdengar kesal.

"Maaf.... Dan dia?" Xabiru menatap perempuan cantik di sebelah David. Entah mengapa dia tidak merasa cemburu pada perempuan yang menempel ke David itu.

"Ini, Cindy, pacar Davin!"

Cindy mengulurkan tangannya dan Xabiru menerimanya dengan enggan.

"Davin?" Xabiru menatap laki-laki dan perempuan di depannya dengan penuh tanda tanya.

"Iya, kembaran aku yang bersama kamu tadi!" suara David penuh emosi.

Kembar? Uh! Xabiru menelan ludahnya, meski sudah lama bersama David tapi dia tak pernah bilang kalau dia punya saudara kembar. Dia memang pernah mendengar David bercerita tentang saudaranya yang bekerja di luar kota tapi tak banyak dan Xabiru juga tak bertanya lebih jauh. Kini dia merasa tak begitu mengenal keluarga tunangannya, apalagi Davin juga tak datang saat dia dan David bertunangan

"Kamu diapain saja sama dia?" tanya David dengan wajah mengerikan.

"Maksudmu?" Xabiru mengernyitkan dahi, dia mencoba menerka arah pembicaraan David.

"Apa dia meniduri kamu?" tanya David dengan sinis.

"Apa kamu pikir aku serendah itu? Sebelum kita menikah aku tidak akan melakukannya, Dave! Kamu sangat tahu itu!" Xabiru merasa marah atas pertanyaan David.

Xabiru selalu memegang teguh prinsip itu, dia tidak akan menyerahkan kehormatannya pada siapapun sebelum menikah termasuk David tunangannya. Baginya keperawanan adalah hak seorang suami dan hanya suaminya yang boleh menjamahnya.

"Ah, syukurlah," desah David.

Xabiru menatap David tak mengerti.

"Aku takut dia apa-apain kamu, Xa. Cindy ini sedang mencari Davin untuk minta pertanggungjawabannya. Dia hamil dan Davin malah menghindarinya setelah tahu dia hamil."

Oh! Xabiru menatap Cindy yang matanya bengkak karena terus menerus menangis. Cindy bilang ayahnya akan membunuhnya kalau mengetahui dia hamil karena itu mencari Davin agar cowok itu segera meminang dan menikahinya sebelum janin di perutnya makin besar. Karena itu dia minta bantuan David agar Davin mau bertanggungjawab.

Xabiru merasa kepalanya berdenyut mendengar Cindy, sungguh dia tak pernah menyangka Davin yang dia kira David ternyata orang seperti itu. Dia juga merasa jijik karena cowok itu bahkan bertindak lebih jauh lagi pada Cindy dan dia bahkan lari dari tanggung jawab.

Xabiru merasa kesal saat ingat Davin telah membuatnya bahagia walau hanya dengan menemaninya sambil bergurau. Dia merasa menyesal saat ingat tadi cowok itu mengecupnya beberapa kali meski di pipi dan dahinya dan sama sekali tidak menyentuh area bibirnya. Kini Xabiru merasa kesal pada dirinya sendiri karena membiarkan cowok itu menyentuhnya.

David tersenyum melihat reaksi Xabiru. Selama ini Xabiru memang selalu menolak setiap dia menginginkan lebih dari ciuman meski mereka sudah bertunangan. Meski kadang dia merasa kecewa tapi dia juga menghargai Xabiru.

Akhirnya David dan Cindy pamit setelah beberapa waktu. Kedua orang tua Xabiru yang dari tadi hanya mengamati dan mendengarkan pembicaraan mereka akhirnya keluar dan ikut melepas kepergian kedua orang itu. Xabiru menghela nafas panjang, dia merasa ada sesuatu yang akan terjadi setelah ini.

Xabiru masuk ke kamarnya, dia merasa sangat lelah saat merebahkan dirinya di atas tempat tidur. Dia mendesah. Ternyata dia telah salah mengenali orang tadi dan dia merasa menyesal

Ah, ternyata dia bukan David tapi Davin. Mengapa dia tidak mengenalinya? Bahkan menurut saja saat Davin bilang kalau sesekali dia ingin tampil beda. Wait... sepertinya hari ini bukan yang pertama Davin menyaru jadi David, sepertinya ada dua atau tiga kali sebelumnya. Dan sayangnya Xabiru selalu merasa bahagia setiap kali bersama Davin karena cowok itu selalu memperlakukannya dengan manis.

Xabiru membalikkan badannya dengan gelisah. Malam semakin larut tapi dia belum juga mampu memejamkan matanya. Senyum hangat Davin seperti membuntutinya. Kalau melihat sikap Davin padanya rasanya tidak mungkin Davin akan melakukan hal itu. Davin selalu menjaganya, Xabiru ingat saat bersamanya Davin tak pernah menciumnya dengan penuh nafsu.

Tiba-tiba Xabiru ingat kalau tadi Davin sempat mengatakan untuk tidak mempercayai mereka. Xabiru mulai memikirkan berbagai kemungkinan yang terjadi.


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C3
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login