Download App
diary of my marriage diary of my marriage original

diary of my marriage

Author: Prasetya

© WebNovel

Chapter 1: Akhi ku

Seorang gadis yang memang sedang patah hati,terlalu takut mengenal cinta kembali.

Hatinya patah berulang kali,hingga akhirnya dia lelah dan merasa menyerah

"Allah,bila memang jodohku dia. Maka biarkan kami bersatu,aku yakin padaMu Rabb. Biarpun orang berkata mustahil,namun tak ada yang mustahil untukMu"

kita mulai dari masa laluku,,sebelum aku menikah.

Laki-laki yang ku kenal dari 2014,dia adalah mualaf.

Namanya Curt Mortis,dulu dia adalah seorang budha.

"Hai manis?" dia berucap dengan gaya playboynya

"kamu siapa? namaku bukan manis" ketusku,,

"tapi kamu manis banget,namaku mortis"

"kamu islam?" tanyaku lagi

"bukan,aku budha. Kamu mau gak nikah sama aku?"

"maaf aku gak nikah sama non Islam." jawabku singkat

"kalau begitu ajarkan aku menjadi Islam?"

Dengan senyum merekah di wajahnya,seakan tanpa beban dan mudahnya dia merubah agamanya.

Aku d buat terdiam dan terenyuh,,masih tak percaya apa yang aku dengar.

"apa kau sedang bercanda?"

"tidak,ajarkan aku menjadi islam" jawabnya tegas

"kenal sehari kamu ngajak nikah?"

tanyaku masih mencari kesungguhan.

"mending sehari di ajak nikah,dari pada kenal 1jam di ajak ke hotel?"

Hahaha sungguh aku tertawa dengan kalimatnya,benar juga

"tapi kau tahu? jangan menjadi islam karena aku. nanti kalau aku tak ada,lalu kau meninggalkan islam?"

"tidak. aku benar-benar serius,kau beda dari wanita yang biasa aku temui."

Hingga akhirnya kami bertemu,pertemuan singkat kami menjadi pembuka pintu hidayah untuknya. Alhamdulillah di hari ke 3 dia mengucap syahadat yang di bimbing oleh kakak kandungnya.

Muhammad yusuf,kakaknya membimbing Curt mortis menjadi muslim sejati. Mengajarkan shalat,membaca Al Qur'an dan belajar hadist.

"hai,,?" ucapku menjenguknya di rumah sakit

"apa kau tahu?"

"tidak,karena kau belum crita"

kami sama-sama tertawa,dengan konyol. Tahukah,mukanya sungguh mengenaskan. Babak belur tanpa bentuk,,

"baiklah,akan aku beritahu. kakak ke 2 ku yang menghajarku,karena aku menjadi Islam."

Aku menangis,merasakan betapa besarnya pengorbanan dia untuk mengenal Allah. Padahal dulu untuk mengaji saja,aku masih di suruh oleh orang tuaku.

"semoga Allah mudahkan jalanmu menjadi Islam. Aamiin"

dan dia hanya tersenyum,

"apa kau sehat?" tanyanya padaku,jelas-jelas dia yang terbaring di atas brangkar.

"aku sedikit pusing,," jawabku yang memang sedikit lelah.

"Ya Allah Engkaulah penyembuh,tak ada penawar selain penawarMu. Engkaulah penawar yang menghabiskan segala penyakit Aamiin"

"apa pak ustadz yang mengajarimu?" tanyaku

"iya,kakakku mengajariku tentang niat,aku masuk Islam karen Allah. Tapi aku ingin menikahimu juga,,kau tahu aku sudah belajar shalat dan aku di minta mengahafal kitab Arbain nawawiyah"

aku hanya diam mendengarkan setiap perkataannya,,aku ingat pada zaman Rasul ada seorng yang mendapat mahar sangat mulia yaitu islam. Beliau adalah ummu sulaim,aku merasa sangat terharu dengan kesungguhannya belajar Islam. Bukan sekedar,hanya syahadat semata,,

"apa aku harus mengganti namaku?" dia menatapku,

"apa kau mau?" dia terdiam tak menjawab pertanyaanku dan aku pun melanjutkan kalimatku,

"kamu tak perlu menggantinya bila kamu tak mau,dan aku yakin akan susah juga untuk mengganti nama dalam KTP atau ijazahmu. Takut juga bila makin menyakiti hati orang tuamu,,"

Dia tersenyum dan mengangguk,,

Hari itu aku bertemu kakak pertamanya,yang adalah ayah dari temanku yang bernama Lia. Beliau adalah ustadz Muhammad Yusuf,beliau berkata pada kami.

"Insya Allah mortis akan saya kirim ke Madinah untuk belajar Islam,akan saya titipkan pada teman saya di sana."

Aku terdiam,,

"Apa Humai mau menunggu,,??"

ucap pak ustadz bertanya padaku

dan entah kenapa aku pun mengangguk

"insya Allah"

Terakhir kami bertegur sapa lewat chat dan dia berpamitan akan pergi ke Madinah. Tahukah seberapa sedihnya,kisah kami hanya beberapa hari,,

Bahkan tak ada kata pacaran,tunangan/komitmen,

_agustus 2014

"apa pak ustadz sudah menikah?" tanyaku bercanda

"sudah,,"

"apa pak ustadz mencari istri lagi,,?"

"aku saja istri satu belum punya,dek menikah itu gak mudah loh,,"

hahaha aku hanya tertawa melihat balasan dari pesannya,,

"mudah kalau di fikir mudah,susah kalau di fikir susah. kan mas yang ngajarin"

Aku belajar kata-kata itu darinya,waktu awal kami berkenalan,,

"gak boleh,,!!!"

"hihihi iya iya,,"

"apa aku bisa menikahimu?"

"insya Allah,,"

"aku bermimpi engkau memanggilku akhi"

Kepergiannya sudah di tetapkan, 14 Agustus 2014.

Tahukah kata-kata yang selalu aku kenang setiap melihat hujan?

"Yang hujan matamu ya dek?"

Tak ada yang lebih sakit,daripada melepas laki-laki yang sudah menghuni hati. Bahkan selalu ku sebut namanya dalam doa-doaku,,

Hingga pada 2015,, musibah terjadi

Beliau yang sedang haji,meninggal karena badai yang terjadi di Makkah.

(mba,paman sudah pulang mba.)

(Pulang k Rahmatullah)

isi pesan dari mba Lia sungguh menghancurkan hatiku,penantianku hingga tanpa terasa air mata mengalir tanpa henti.

Innalillahi wa innalillahi roji'un,

Tahukah rasa sakitnya? bila ia menikahi wanita lain. setidaknya aku masih bisa melihat dia bahagia bersama orang lain. Tapi meninggal??

(np)

🥲🥲🥲

Entahlah bila sudah menyangkut kematian,hati kni msh slalu baper,,

karya pertamaku,


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C1
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login