Download App

Chapter 2: 1. Ariana Nelvan Nord

KRING!!!

Bunyi alarm yang berada tepat di kamar remaja berparas cantik, kulit kuning langsat, memiliki bulu mata lentik, bibir mungil kemerahan, mata cerah berwarna caramel, alis tipis. Dengan rambut ikal, kecoklatan sepunggung yang menambah kecantikan remaja berdarah Indonesia-Prancis itu. Tak lupa dengan corak kamar yang serba 'Jepang' dan 'Korea' dengan tatanan warna kamar yang mendominasi warna merah dan ungu.

Bertolak belakang dengan paras cantiknya, posisi tidurnya amat-sangat tidak mencerminkan kecantikannya.

Bayangkan saja, posisi tidurnya terbalik,bantal yang seharusnya ada dikepalanya sekarang berada dikakinya. Posisi kakinya mengangkang, kepalanya berada di tepian ranjang sebelah kiri, selimut terbang entah kemana, dengkuran kecil, mulut yang terbuka, tak lupa dengan hiasan ilernya.

Bunyi alarm dengan tidak lelahnya berbunyi, untuk membangunkan tuannya yang tertidur pulas.

Karena terlalu di pinggir, kepalanya perlahan merosot kebawah dan alhasih bokong serta punggungnya mencium dinginnya lantai.

Sedangkan kepalanya membentur nakas¹, tempat bertenggernya alarm bercorak waifu² berwarna merah dan biru. Alarm yang awalnya berceloteh langsung jatuh ke kepala si tuannya.

"1"Nakas, meja kecil yang mempunyai banyak laci-laci kecil dan biasanya diletakkan di samping kanan atau kiri tempat tidur.

"2"Waifu, adalah istilah Jepang yang sering kali diucapkan oleh penggemar jejepangan (Wibu, Otaku, Japanofilia) yang diserap kedalam bahasa Jepang dari kata bahasa Inggris "Wife" yang berarti Istri. Istilah ini biasanya digunakan para laki-laki japanofilia terhadap karakter perempuan favorit dalam anime.

BUGH!! BRAK!!!

"Anjay!! Duh ...." gerutunya.

"Eh ... siapasih yang naro lo disini?!" ucap Ria sarkatis sambil menunjuk jamnya sendiri.

"4"Sarkatis, merupakan istilah yang biasa dipakai untuk menyatakan ungkapan formal yang melebih-lebihkan untuk tujuan menyindir.

Sambil berguman kesal Ria sibuk mengelus bokong dan kepala kesayangannya. Tetapi Ria tiba-tiba tersentak oleh sesuatu.

"Oh ya gue yang naro ya, hihi" Ria hanya tersenyum dengan bodohnya,namun senyumnya kembali memudar.

Seorang datang ....

Terdengar suara gumanan yang tak seberapa jauh dari kamar Ria. Seperti langkah kaki yang akan menuju ke kamar Ria.

"Kaya ada suara lemari jatuh deh. Tapi kan nggak ada gempa ,kok lemarinya jatuh sendiri??"

Seberat itukah gue? batinnya

Merasa seseorang akan mendorong pintu, dengan cepat dia menaiki ranjang bermotif spiral³ berwarna ungu dan biru kesayangannya. Bersikap seolah-olah tak pernah ada yang terjadi sebelumnya.

"5"Spiral, merupakan bentuk dimulai dari sebuah titik, bergerak melingkari titik tersebut, namun gerakan tersebut semakin lama semakin menjauh dari titik awal.

KLEEK

Suara pintu terbuka. "Neng-.. Loh!! Kok lemarinya ngak jatuh" tanya bi Arni histeris, salah satu pekerja dirumahnya.

Bingung? Pasti. Mata remaja itu resah. Tak henti-hentinya dia mencari alasan. Remaja ini tak mau harga dirinya turun, karena alasan inilah ia tidak bisa berkata jujur pada orang yang telah menjaganya sejak ia usia 10 tahun.

" ITU LOH BI!!" Ria meloncat dari tempat tidur dengan tiba-tiba sambil berteriak dengan suara cemprengnya yang membuat bi Arni meloncat pula.

"Jam alarmnya, jatuh" ia menunjuk alarmnya yang jatuh mengenaskan di dinginnya lantai. Alarm yang tak bersalah itu malah di jadikan kambing hitam oleh tuannya yang tak punya hati ini.

Jelas, siapa saja yang mendengarnya tidak akan percaya sama sekali. Termasuk juga bi Arni, yang tau betul sifat nona mudanya itu, "oalah gitu ya neng!!"

Tetapi ekspresinya perlahan berubah dan melanjutkan maksudnya, "kalo jam nya yang jatoh neng, gede amat suaranya? Bibi baru tau jam yang jatoh tapi suaranya kaya lemari yang jatoh" kata bi Arni dengan tatapan menyelidik.

Ketauan bohong _-

'Mampus, turun derajat'

"Au ah bi.. aku mau mandi dulu" ucapnya langsung berlari ke kamar mandi tampa memperdulikan orang lagi.

"Baru mau mandi!! ini udah jam berapa coba, Neng??" kata Bi Arni

Yang di ocehi malah ngelos langsung tampa memikirkan sekitar. Sepertinya tak perduli dengan ocehan bi Arni.

Bi Arni hanya bisa menggelengkan kepala, melihat tingkah laku yang menggemaskan dari nona muda kesayangan keluarga Nelvan ini.

💄Tbc💄


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C2
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login