Download App

Chapter 3: Chapter 3 : Anggur Merah

suara motor di pagi hari berderu kencang sepanjang jalan, udara pagi yang dingin dengan kehangatan mataharinya yang akan segera terbin seakan menutup kejadian semalam dengan ending bahagia.

"sampai kapan kamu akan mengikatku seperti ini?!". Seru orang di belakangnya.

"Sampai ke tempat persembunyianku kamu akan tetap diposisi terikat, jadi bersabarlah sedikit". balas seorang yang mengendarai motor tersebut.

"Baiklah..".

Merekapun telah sampai di persembunyian yang terletak di wilayah putih yaitu kawasan tanpa ada organisasi manapun yang menguasai wilayah itu wilayah yang benar benar di jaga dengan baik oleh pemerintah. Wilayah tanpa ada konflik dan kekerasan ini sangan membuatnya iri, dia sangat ingin tinggal dan menetap disana bersama ibu dan adik-adiknya, namun karena terlahir sebagai anak dari Dirty kemanapun dia tetap saja akan diburunya, oleh karena itu dia akan menjadikan hari ini sebagai hari kebebasan untuknya dan menajadikan hari terakhir untuk ayahnya.

"Hoo..tempat persembunyian yang cukup bagus!". Seru bos dream wolf.

"Cukup diam dan ikuti saja aku jika ingin rencana ini berjalan lancar". menatap dengan tatapan dinginnya.

Dia pun masuk kedalam dan beristirahat sejenak sebelum menghadap ke ayahnya sambil memikirkan bagaimana cara membawa ibu dan adiknya tanpa diketahui oleh ayahnya, sedangkan si bos pergi ke kamar mandi membersihkan badannya yang kotor, suara air juga terdengar dari dalam kamar mandi mengalir deras memecahkan kesunyian di tempat itu. Beberapa saat kemudian si bos telah selesai dengan urusan badannya, bos dream wolf pun menghampirinya dan duduk di depannya seraya membuka percakapan. Haku menawarkan ke bos tersebut sepuntung rokok, bos itu pun mengambilnya tanpa pikir panjang langsung menyalakan korek api lalu menghisap rokok itu dan mengepulkan asap di ruangan itu.

"Aku terkesan dengan kemampuan negosiasimu, bocah dirty!", sambil menghembuskan asap rokoknya, lalu melanjutkan kembali perkataannya.

"Aku tidak menyangka akan menerima tawaranmu dan mengikuti rencanamu yang sangat kejam ini, meskipun aku harus mengorbankan anak buahku dan daerah yang sangat penting untuk bisnisku, kamu benar benar seperti serigala yang haus darah, andai saja kamu terlahir menjadi anggotaku".

Haku tidak merespon perkataan si bos tersebut melainkan mengalihkan pembicaraannya.

"Sebaiknya kamu membuat dirimu terlihat lusuh dari pada rapi seperti ini. kamu hanya akan menggagalkan rencana yang telah ku buat".Dengan santainya berkata seperti itu secara langsung ke bos besar dari saingan organisasinya.

Si bos hanya membalasnya dengan tertawa. Percakapan mereka tidak berlangsung lama karena mereka harus segera pergi menemui Dirty. Haku kemudian kembali mengikat dan mendadani bos dream wolf itu seperti sebelumnya lalu berangkat menuju ketempatnya berasal.

Jam sudah menunjukkan pukul 06:00 dan matahari sudah menunjukkan sedikit taringnya. Tidak butuh waktu lama untuk mereka sampai di kediaman Dirty dan memulai drama peran mereka mengelabui Dirty.

"Kau sangat lama sekali Haku..!." Seru Dirty.

"Berisik, yang penting aku telah membawanya kesini dengan aman seharusnya kamu berterimakasih kepadaku." Saut Haku.

Haku langsung mendorong bos mafia yang telah dia ikat itu hingga terjatuh tepat di depan Dirty, terlihat sedikit raut kekesalannya karena terdorong dan harus jatuh di bawah kaki si bangsat Dirty.

"Yo kawan lama...Cutolo!." Dengan wajah puas melihat keterhinaan bos dream wolf itu.

"Kamu begitu mengkhawatirkan keselamatanku ternyata Nak Dario!." Menanggapi perkataan Dirty.

Dirty yang mendengar perkataan itu dibuat jengkel masih dianggap kecil olehnya. Dirty karena mendengar perkataan Cutolo itu langsung menyuruh anak buahnya untuk memasukkannya kedalam kurungan untuk menjadi pertunjukan nanti malam.

"Terserah kau mau berkata apa Cutolo, malam ini akan menjadi hari teristimewa untukmu jadi nikmatilah masa masamu dalam kurungan sebelum kepalamu ku penggal nanti malam..!." Seraya tertawa.

Cutolo yang mendengar perkataan Dirty itu tersulut emosi dan akan membuat dia menyesal telah berani menantangnya. Sementara Haku yang tidak begitu memperdulikan pertikaian mereka meninggalkan tempat itu sedari tadi untuk membersihkan badannya. Usai dia membersihkan badannya dia kembali menghadap ke ayahnya dan meminta untuk diberikan izin untuk menemui ibu dan adiknya.

"Aku ingin pergi ke tempat ibu dan Alwan, aku juga ingin melihat adik kecilku, aku harap kamu tidak lupa dengan janjimu untuk tidak menyentuh mereka selama aku tidak melakukan kesalahan."

"Kau tenang saja aku tidak akan menyentuh mereka." menatap anaknya dengan niat tersembunyi.

Haku yang telah selesai meminta izin itu pun langsung pergi menemui ibu dan adiknya. Mungkin dia melihat adik dan ibunya memang tidak kekurangan makanan atau apapun namun mereka tersiksa karena tidak akan pernah bisa keluar dari rumah itu dan akan mengalami hal yang sama sepertinya terlebih lagi ayahnya yang hanya menganggap mereka alat. Dulu jauh sebelum dia ikut bergabung dengan ayahnya dia dan ibunya tidak pernah merasakan diperlakukan dengan baik setelah dia bergabung dengan organisasi ayahnya, awalnya tidak ada yang berubah dari perlakuan ayahnya ke mereka namun setelah ayahnya mengancamnya dan membuat dia menuruti perkataannya, akhirnya ibu dan adik-adiknya dapat menikmati hari mereka tanpa perlakuan semena mena ayahnya meskipun mereka masih belum bisa melihat dunia luar.

Malampun tiba, Waktu pertunjukan akan segera tiba. Haku dengan setelan jas dan dasi kupu-kupunya berjalan memasuki ruangan pesta tersebut yang dipenuhi dengan orang-orang yang merasa tidak bersalah dengan apa yang telah dilakukan bahkan setelah mereka mengorbankan anggota mereka dalam peperangan kemarin malam.

"Kamu terlihat tampan Haku." Goda seorang wanita dalam pesta tersebut.

"Siapa kamu?." Tanya Haku.

"Kamu akan segera mengetahui siapa aku." Sautnya.

Wanita itupun menarik tangan Haku, Haku pun tidak melawan malah mengikuti wanita itu membawanya ketengah tengah dan berdansa bersama dalam alunan musik diantara semua pasangan dalam pesta itu. Seperti biasanya Haku dengan aura dinginnya tidak menggubris semua godaan wanita itu. Usai lelah berdansa wanita itupun memesan minuman. Anggur merah yang berwarna semerah darah itupun tertuang dalam gelas dan diminum dengan keanggunan oleh wanita itu namun tidak sedikitpun membuat Haku tergoda.

"Kamu melihat kearah ku terus Haku, jika kamu ingin minuman ini kenapa tidak memesan saja?" Ucap wanita itu sambil menggoyang-goyangkan gelasnya.

"Tidak, aku bukan menginginkan minuman yang sama sepertimu, lagi pula aku tidak suka minuman itu." Balas haku.

Haku pun berjalan meninggalkan wanita itu, namun wanita itu tidak sedikitpun membiarkan Haku menjauh dari dekatnya.

"Kamu mau kemana?, diamlah disini temani aku." Sambil menarik tangan Haku.

Haku yang tidak bisa menolak seorang wanita itupun terpaksa untuk diam menemani wanita yang tidak dia kenal itu. Dirty pun datang memasuki ruangan pesta itu berjalan ke arah panggung yang telah disiapkannya.

"Tamu-tamuku yang terhormat, sebentar lagi kita akan menyaksikan acara utama yang telah kita tunggu-tunggu ini..!." Ucap Dirty.

Orang-orang dalam pesta itupun seketika mengarahkan pandangan mereka ke Dirty dan menunggu acara utama itu.

Sementara itu di tempat lain, Alwan dengan ibu dan adiknya mengikuti perkataan haku sebelumnya yang menyuruh mereka untuk kabur dari ruangan itu. Haku sudah memberikan kunci duplikat yang telah dia buat diam diam ke ibunya agar bisa keluar dari markas Dirty itu, tidak hanya itu dia juga telah memberikan perintah palsu untuk para penjaga semua datang ke pesta yang sedang dilakukan untuk menyaksikan kehebatan Dirty yang berhasil menaklukkan Dream Wolf. Karena perintah palsu itupun penjagaan markas Dirty menjadi lemah. Sebelum pesta dimulai, haku juga telah memberikan ibunya surat dan denah markas Dirty sebagai panduan untuk mereka bisa keluar dari sana, Haku meminta ibunya untuk pergi ke titik yang ditandai dengan bintang berwarna merah di dalam denah tersebut dan meminta mereka untuk menunggunya disana.


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C3
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login