Download App

Chapter 3: Rumah Kontrakan (1)

Ini kisah nyata yang kualami sendiri.

Kurang lebih 11 bulan yang lalu aku menikah, setelah acara selesai digelar 1 bulan. Sesudah kami menikah, kami memutuskan untuk pindah dan memulai hidup mandiri. Karena itu, kami putuskan untuk tak lagi tinggal di rumah keluarga suami. Kebetulan rumah yang kini kami tinggali jaraknya masih lumayan dekat dengan rumah mertua. Kontrakan kami terdiri dari 4 petak yang 2 terisi 2 kosong sebelum aku pindah.

Kontrakan yang aku tinggali ini tipe kontrakan kecil, dengan suasana yg masih asri banyak pohon. Pokonya adem. Persis dibelakang kontrakan memang tidak terlalu jauh dari pemakaman.

Kami pun pindah kesana dan sudah mulai angkut barang-barang ini dan itu kontrakan. Sebelum pindah pun kontrakan tersebut sudah di bersihkan sama nenek pemilik kontrakan, jadi kami gak perlu repot untuk bersih-bersih lagi tinggal angkut mengangkut barang kami saja.

Kebiasaan kami sebagai orang Kalimantan kalau mau pindah rumah sebelum barang-barang besar (ranjang lemari dll) dibawa yang paling penting itu isi dapur dulu harus dibawa. Jujur aku juga gak ngerti sih kenapa harus bawa isi dapur tapi sudah dari dulu syaratnya gitu kalo pindah ke rumah kosong, minimal harus bawa (bawang merah bawang putih, cabe, terasi, garam, gula, kopi, beras, the dll). Biarpun cuma sedikit isi dapur tersebut harus di malamkan di rumah kosong sebelum kita pindah dan tidur di sana. Nah, kesalahanku terletak ketika aku agak telat bawa isi dapur yang menjadi syarat ini. Jadi ya sudahlah, paling gak bakal kenapa-napa pikirku.

Sesudah selesai kami beres-beres dan sudah dimalamkan juga isi dapur tadi di rumah kontrakan, tak lupa kami baca doa selamat yang di pimpin oleh ayah mertuaku.

Satu minggu mulai berlalu dan masih belum ada kejanggalan apa-apa yang kami rasakan. Ah paling cuma "penampakan" gitu doang karena sejujur aku dan suami sama-sama bisa melihat mereka yang tak kasat mata. Lambat laun mulai banyak kejanggalan yang aku rasakan, terlebih kalo suami shift malam bekerja, sering sekali aku didatangi kakek-kakek bungkuk yang melotot di dapur. Ada juga sosok perempuan yang hampir tiap hari kalo aku tidur sendirian di kamar selalu ke tindihan (istilah untuk tidur di tindihi mahluk halus yang bikin kita gak bisa gerak cuma bisa merasakan badan kita di gencet makhluk besar hitam tapi kita gak bisa apa-apa, buka mata pun gak bisa). Biasanya pas aku ketindihan yang kudengar cuma suara ketawa, suara kekek-kakek dan suara anak-anak becampur dengan sekujur badanku yang mengkaku dan merinding luar biasa berharap aku bisa cepet sadar. Pokoknya hampir tiap hari aku mengalami hal ini, anehnya semua itu terjadi kalau suamiku gak ada di rumah.

Aku juga selalu bermimpi berada di sebuah tempat yang ada di halaman belakang rumah tetangga depanku. Tempat itu ada pohon pisang yang dalam mimpiku terdapat pocong dan ibu-ibu mengenakan jilbab ungu, seolah-olah dalam mimpiku si pocong itu mau membawaku ke dunia 'sebelah'.

Pernah suatu kali, ada suami di rumah. Aku lagi tidur di ruang tamu persis di depan TV yang memang ada kasur kecil untuk kami tidur siang. Sementara suami lapar tengah malam, dia berencana mau masak mie. Mienya sudah mau matang nih tiba-tiba ada aku muncul dari belakang berjalan ke arah kamar mandi mengenakan baju putih. Kata suami wajah, postur badan dll mirip banget kaya aku plus aku diikuti kucingku. Ada kucingku namanya bowwie mengikutiku katanya.

Ditegur sama suamiku, "kencing kah cantik"?

Tak ada jawaban.

"Sayang? Cantik kencing atau poop?"

Masih belum ada jawaban.

Dibiarkan dulu lah sama suamiku. Tapi katanya ditunggui lama banget akunya kok gak keluar dari kamar mandi, kucingku pun juga sama. Sedangkan gak ada suara air atau (maaf) suara orang ce*ok dari dalam kamar mandi.

Curiga takut kenapa-napa dibukanyalah pintu kamar mandi eh kok gak terkunci. Pas masuk ternyata di dalam gak ada orang. Padahal kalo memang itu aku pasti gak mungkin banget suamiku gak liat aku keluar kamar mandi. Karena kalau mau ke arah kamar mandi harus lewati dapur dulu. Plus dapurku banget jadi mustahil suamiku gak liat orang keluar. Dia juga heran mendapati kucingku duduk diatas mesin cuci, lalu di gendonglah kucingku keluar kamar mandi. Suamiku akhirnya kembali ke ruang tamu.

Dia heran melihatku tidur pulas di depan TV. Suamiku gak bangunkan dan gak cerita apa-apa. Aku tahu cerita ini 1 bulan setelah kejadian itu terjadi.

Pernah juga tengah malam ada suara orang mengetuk-ngetuk pintu keras banget. Saat aku intip gak ada orang. Saat itu aku sendirian dirumah. Sampai pintu rumahku diketuk 2 kali pun tetap gak ada orang.

Sering juga aku dengar suara anak kecil, suara cewek memanggil namaku di malam hari cuma gak seberapa aku gubris sih. Karena hal ini sudah biasa terjadi.

Lambat laun kontrakan yang di sampingku itu ada orang isi, yeay ada orang pindahan. Aku jadi punya teman mengobrol ya kan? Kami pun menjadi akrab satu sama lain. Mulai sejak itu kontrakan gak ada yang kosong lagi, semua sudah terisi. Lama-lama dia pindah. Ternyata dia mengalamin mimpi yang sama kayak aku. Dia mimpi ketemu pocong dan ibu-ibu mengenakan jilbab ungu persis sama seperti mimpiku. Tempat kejadiannya juga sama. Pokok nya persis sama deh. Cuma saja dia gak pernah ketindihan kayak aku.

Waktu berlalu, dia mutuskan pindah. Ada maslaah privasi yang membuat dia terpaksa pindah. Nah saat aku bantuin dia pindahan ini ada kejanggalan. Saat aku di luar duduk di kursi sehabis mangrib, tiba-tiba dia lari keluar dari dalam rumah sambil menanyakan

"anaku mana?"

Aku dengan kaget kan soalnya dari tadi aku duduk gak ada lihat anaknya. Karena tadi aku jelas lihat anaknya diajak pergi sama abinya

"Aku tadi jelas dengar suara anakku manggil-manggil di sini depan pintu" katanya.

Baru aku bilang, "aku dari tadi duduk disni gak ada denger suara apa-apa. Aku tadi cuma lihat anakmu sama suamimu pergi tapi itu tadi sudah beberapa saat yang lalu."

"Tadi aku betulan dengar dia bilang umii umii umii lalu dia ketawa sambil lari kayak biasa," ceritanya padaku.

Baru aku bilang, "ihh kamu jangan bikin aku ngeri dong aku sendirian aja di rumah ini "

Tapi dia tetap ngotot kalo itu bukan halusinasi, skip aku masuk ke dalam rumahnya bantu dia untuk beres-beres. Gak beberapa lama terdengar langkah kaki anak kecil lari, mata kami saling bertatapan.

Aku tanya, "kamu denger kah?"

"Sudah gak usah ditegur aku denger dari tadi. Makanya aku kira itu suara anakku mainan" katanya.

Aku cek keluar gak ada orang. Pintu tetangga lain juga sudah pada ketutup,

Setelah pekerjaan lumayan mau beres, dia bercerita kalau dirinya diganggu dari tadi. Pertama suara mirip tetangga kami yang ngontrak di paling ujung. Lalu ada orang manggil-manggil dari arah jendela belakang dan terakhir suara anak kecil.

Lalu kujawab dengan nada bercanda, "gak dibolehkannya kalo kamu pindah. Jangan-jangan penghuni rumah ini terlanjur sayang sama kamu."

Dia cuma tersenyum sambil bilang, "sembarangan kamu, Fin"

Skip!

Akhirnya dia pindah. Sedih dong aku. Hiks kehilangan temen curhat.

Oh iya aku lupa memberi tahu kalian kalo dari yang aku sering ketindihan itu aku cerita sama suami. Sejak itu juga kami gak pernah tidur di kamar lagi. Kamar pun ditutup pakai lemari karena berhubung kamar nya gak bepintu ya jadi ditutupi pakai lemari baju. Akhirnya kami mutuskan untuk tidur di depan TV dengan kasur lantai kalo malam. Sejak saat itu alhamdulillah gak pernah ketindihan lagi.

Aku juga mulai perbanyak kucing di rumah yang tadinya cuma 2 aku tambah 4 jadi 6 total kucing di rumah. Aku mulai pelihara kucing hitam, mungkin umurnya 3 bulan saat datang ke rumah. Sejak saat aku pelihara banyak kucing apalagi kucing hitam gangguan di kontrakan sedikit demi sedikit hilang.

Aku berkali-kali memergoki kucingku lagi ngusir jin. Kelakuannya seperti kucing mau kelahi dengan kucing lain, bulunya dimegarinnya sambil menggerutu dengan tatapan marah. Tapi emang bener hantu yg dilawan kucingku mundur teratur semua sampai gak ada lagi yang bisa masuk kontrakanku karena sudah ada 6 monster di rumah ini hihi.

Puncak gangguan yg aku rasakan baru-baru ini kembali lagi saat aku hamil.

Dua minggu sebelum aku tahu kalau aku hamil ada kejadian tak terduga. Pada saat itu aku tertidur di waktu senja. Saat itu memang lagi gak enak badan dan sudah mulai muntah, gampang gak enak badan. Waktu itu suami biasanya telat pulang ke rumah. Kalau ada shift siang jam 7:30 sudah sampai di rumah. Saat aku terbangun kan aku kaget banget. Aku liat di jendela ada mbak kuy kuy alias (Hantu kuyang) gak cuma 1 tapi 3 berjejer di ventilasi. Semuanya jelas karena ventilasi udara yg terbuat dari jaring kawat yg lumyan transparan. Bukan main aku liat dengan tatapan nyeremin. Aku heran dong kok ada mbak kuy sedangkan aku lagi gak halangan (datang bulan). Aku berpikir apa penghuni baru di sebelah kontrakanku apa karena aku lagi halangan. Cuma waktu itu aku gak pengen terlalu menduga-duga sih. Jadi cuma kubilang sama mbak kuy itu kalo "pergi sana gak usah ganggu-ganggu". Walau aku gak berani datangi makhluk itu langsung di dapur, karena mahluk jadi-jadian ini bisa mencakar dan bisa menggigit manusia.

Author Facebook: Fifin Pandu Astuti


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C3
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login