Chapter 37: Playboy populer
Mungkin ini terdengar sedikit konyol bagi sebagian orang termasuk Lisa sendiri, tapi itu lah kenyataannya. Dia pun berfikir Alex akan beranggapan sama dengannya.
"Luar biasa." hanya itu kata yang terucap dari mulut Alex setelah mendengar cerita Lisa tadi.
**
Dengan sedikit bingung, Lisa pun mau tidak mau menengok ke arah Alex dan mengulangi ucapan Alex, "Luar biasa???"
Ikut menengok, ia menatap tepat pada mata Lisa dan mengatakan nya lagi. "Luar biasa. Itu kata pertama yang muncul dikepalaku untukmu."
"Kau tidak menganggap ini adalah alasan yang konyol, begitu?" , "Konyol? Tentu saja tidak. Dimana coba letak konyol nya?" tanya Alex balik.
"Ya kebanyakan orang memikirkan alasannya masuk dunia entertain adalah untuk sukses, untuk dikenal banyak orang, ataupun untuk mencari pendamping yang hebat, mungkin?" tutur Lisa cepat sambil tertawa ringan.
"Ya itu kau tau. Makanya aku mengatakan luar biasa padamu. Kebanyakan orang memilih jalan hidupnya tidak lain dan tidak bukan adalah untuk kebahagiaan hidupnya nanti.
Semua orang berlomba-lomba untuk sukses dan terkenal supaya ingin hidupnya lebih baik lagi dan lagi. Tapi berbeda dengan alasanmu, tujuanmu adalah ingin mengenakan rancangan dari tangan-tangan berbakat karna kau sadar kau tidak bisa menjadi salah satu dari tangan-tangan itu.
Tidak ada keinginan untuk terkenal, tidak ada keinginan untuk mendapat pendamping kaya, ya walaupun aku yakin kau tidak butuh itu karna kau pun dari keluarga mampu.
Tapi balik lagi, tujuanmu tidak seperti kebanyakan orang. Tidak banyak orang bisa memiliki tujuan hidup sesederhana itu, Jen. Bahkan akupun tidak."
Entah mengapa Lisa merasa hatinya terenyuh mendengar itu, baru ini dia mendapat respon berbeda dari apa yang ia perkirakan sendiri.
"Lalu bagaimana dengan mu? Apa sejak dulu memang ingin menjadi pengusaha seperti Ayah?" tanya Lisa balik.
"Ya. Aku mengagumi Ayah karna dia bisa membangun bisnisnya dari titik terendah. Jika dibandingkan denganku, jelas belum ada apa-apanya karna bagaimanapun aku bekerja, nama Ayah selalu ada dibarisan paling depan lebih dulu.
Banyak orang menghormatinya. Tapi tetap, Ayah terlalu membosankan saat muda dulu jadi aku mengubah jalan hidupku agar lebih berwarna dengan menjadi seorang playboy populer." ucapnya sambil tertawa bangga.
Menggeleng geli, "Cihh, playboy populer? Bangga sekali kamu dengan predikat itu?"
"Tentu saja.. Sudahlah ayo,, waktunya kita ke Sungai Siene sekarang." ucapnya sambil menarik tangan Lisa dan berjalan ke sana.
~
Keduanya pun sudah duduk tenang diatas kapal yang mereka sewa untuk menikmati keindahan Paris. Udara yang sejuk serta pemandangan kota yang cantik akan memanjakanmu selama menaiki kapal.
Merentangkan tangannya lalu menarik nafasnya dalam-dalam, "Ahh benar-benar merileks kan pikiran kalau begini. Menyenangkan sekali."
Alex hanya tersenyum melihat Lisa seperti itu, "Hei, apa sebegitu butuh jalan-jalan kah kau?" , "Ya sangat. Jika kita tidak menikah, mana mungkin bisa aku berada disini sekarang. Paling-paling sedang berada distudio foto."
Pemandu kapal pun menjelaskan lokasi-lokasi serta beberapa sejarah mengenai jalan yang dilewati.
Keduanya pun tidak menyia-nyiakan kesempatan dan segera memotret segala hal yang menurut mereka indah. Mulai dari pemandangan, Alex memotret Lisa, Lisa memotret Alex sampai pada keduanya foto bersama.
Setelah selesai, keduanya pun langsung turun dan pergi menuju restoran terapung yang mengelilingi Sungai Seine.
Sambil memesan makaron, bagguette, serta roti bulan sabit, ditemani secangkir kopi dan teh, keduanya larut dalam keindahan Sungai Seine disore hari.
~
Hari mulai gelap dan keduanya pun menuju lokasi terakhir yaitu Menara Eiffel.
"Mau naik keatas gak?" tanya Alex melihat senyum Lisa saat memandang Eiffel. "Apa masih bisa? Ini sudah malam."
"Sayang, apa kau lupa siapa yang sedang kau bawa kesini sekarang? Ayo." tarik Alex dan segera menuju lift menara.
Weekly Power Status
-- Power
Ranking 
-- Power
stone