Download App

Chapter 2: Pembunuhan di Penjara (Bagian 2)

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

Setelah menanti beberapa saat, Yu Shuwei tetap tidak melihat adanya perubahan pada ekspresi Gu Qingjiu. Tampaknya selain sedikit rasa terkejut yang muncul sebelumnya, membuatnya yang sekarang kembali pada ekspresi awal. Ketika ia baru saja memasuki ruangan tersebut, begitu datar dan tanpa ekspresi. Penantian yang sia-sia itu sangat membuat Yu Shuwei kecewa.

"Aku sebenarnya sangat tidak ingin datang lagi ke tempat ini. Tetapi, apakah kamu tahu adikku, kakakmu ini benar-benar tidak dapat melupakanmu. Coba saja kamu pikir, di seluruh keluarga Yu, apa ada yang sebaik aku?" tanya Yu Shuwei kemudian, saat ini ujung bibirnya membentuk sebuah senyum licik. Namun, Gu Qingjie tetap saja tidak menunjukkan reaksi apapun, membuatnya merasa sangat kesal lalu ia berkata lagi, "Memangnya kamu tidak bisa menunjukkan ekspresi lain, selain ekspresimu yang seperti orang mati ini?!"

Yu Shuwei mulai jengkel akibat Gu Qingjiu yang sama sekali tidak menunjukkan ekspresi yang ia inginkan. Namun, tiba-tiba Gu Qingjiu sekali lagi kembali menunjukkan reaksi, dengan penuh kebencian ia lalu berkata, "Aku sangat membenci kalian!" Karena kebencian yang ia rasakan sudah tidak ada bandingannya, dan ia merasa jijik yang luar biasa.

Akhirnya Gu Qingjiu mencurahkan perasaannya yang sebenarnya, Yu Shuwei sedikit menunjukkan perasaan senang. Ia mengangkat dagunya, dan tepat disaat ia akan melontarkan kata-kata balasan, Gu Qingjiu melanjutkan kata-katanya, "Menjijikkan!"

"Menjijikkan?!" tanya Yu Shuwei, kata-kata itu cukup membuatnya jengkel dan kesal. Ia diam sejenak, lalu dengan jijik ia membalas, "Bukankah seharusnya kata-kata itu lebih cocok, jika ditunjukkan kepada dirimu sendiri? Lihatlah dirimu, begitu berantakan dan tidak karuan. Kamu kira, pantas apa kata-kata itu keluar dari mulutmu?" Dengan angkuhnya ia berkata lagi, "Gu Qingjiu, kamu benar-benar bodoh! Penjara merupakan tempat yang paling tepat untukmu. Sampah sepertimu, pantasnya seumur hidup membusuk di tempat ini saja!" 

Yu Shuwei memaki-maki sambil bangkit berdiri dan menuding-nuding wajah Gu Qingjiu. Perutnya yang membuncit karena hamil, sungguh menarik perhatian mata yang melihatnya. Saat ini, terlihat tangan Gu Qingjiu mengepal dengan kuat, mengakibatkan kuku-kuku tangannya yang sudah lama tidak dipotong langsung menusuk dagingnya, menimbulkan rasa sakit di hatinya.

Memang, kenyataannya Yu Shuwei merupakan kakak kandung Gu Qingjiu, namun walau telah melihatnya mendekam di penjara, tetap saja Yu Shuwei masih menggunakan segala racun yang ada di mulutnya, lalu sengaja datang untuk melukai hati Gu Qingjiu. Mereka sekeluarga telah menjebakku dan memasukkan ku ke dalam penjara. Masih saja dengan wajah dan mulut seperti itu datang untuk melukai perasaanku lagi! katanya dalam hati. 

Setelah merusak kehidupanku yang berbahagia, lalu menyakiti orang tua asuhku, masih saja hari ini dengan bangganya dia berdiri di sini dan mengucapkan hal-hal yang jahat seperti itu! Batin Gu Qingjiu lagi.

Pupil mata Gu Qingjiu yang awalnya begitu kosong dan hampa, saat ini mulai memancarkan kebencian yang timbul di perasaannya. Sepasang matanya memerah akibat perubahan emosi yang begitu tiba-tiba, darahnya mendidih naik hingga ke ubun-ubun. Membuat tatapan matanya sekarang, mulai terlihat mengerikan.

Namun hal itu sedikitpun tidak membuat Yu Shuwei takut, justru ekspresi yang seperti itulah yang sudah ia nantikan. Entah mengapa, ekspresi dari Gu Qingjiu membuat hatinya merasa senang dan gembira. Walaupun Gu Qingjiu merupakan adik kandungnya, tetapi hanya ada perasaan benci yang mendalam terhadapnya.

"Gu Qingjiu apa kamu tau, alasan mengapa aku khusus memilih hari ini untuk datang menjengukmu?" tanya Yu Shuwei.

Kata-kata Yu Shuwei membuat Gu Qingjiu menggertakkan giginya dengan geram, ia bagaikan monster yang siap menerkam mangsanya. Ketika ia ingin meraih wajah Yu Shuwei, tiba-tiba dari belakang ada seseorang yang lebih dulu meraih pinggangnya. Mendadak rasanya seperti disengat oleh sesuatu, sepertinya ada cairan dingin yang disuntikkan kepadanya.

Lama kelamaan pandangan Gu Qingjiu menjadi kabur, lalu di saat ia mulai kehilangan kesadarannya, ia sempat melihat sekilas wajah Yu Shuwei yang sedang tersenyum licik. Tepat sebelum ia terjatuh, ia mendengar suara yang begitu dingin dan datar berkata, "Tahanan dengan nomor 0959 meninggal mendadak akibat serangan jantung, ketika sedang jam bebas!"

Meninggal mendadak? Serangan jantung? Batin Gu Qingjiu, satu-satunya hal yang membekas pada ingatannya hanyalah 4 kata itu. Setelah itu, tubuhnya pun pelan-pelan terjatuh, kemudian hening...


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C2
    Fail to post. Please try again
    • Translation Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login