Download App

Chapter 36: BAB 36. MASA LALU

ON MY WEDDING DAY ( Di Hari Pernikahanku)

Setelah dua Minggu puas berbulan madu di Bali. Kadita dan Harithpun kembali ke Jakarta dengan di jemput sopir pribadi nya Kadita di kantor. Dan sesampainya di rumah ibunda kadita sedang memasak di dapur.

" Assalamualaikum Bu. Kami Pulang!!" ujar Kadita sambil menghampiri ibunya di dapur.

" Waalaikum salam nduk. Wah sudah sampai juga!! Ibu lagi masak opor ayam kesukaannya mas Harith ini sama sayur pepaya di santan. Makan bareng yuk. Mumpung baru Mateng semuanya" ujar ibunya Kadita sambil mematikan kompor.

" Oke siap Bu. Aku ganti baju dulu ya" ujarku sambil membantu harith membawa koper ke kamar.

Dan setelah Kadita dan Harith mandi juga berganti pakaian. Lalu mereka melangkah ke ruang makan untuk makan bersama dengan ibunya Kadita.

" Gimana kesehatan ibu sekarang?!" tanya Harith perhatian.

" Alhamdulillah sudah membaik" ujar ibunya Kadita.

" Lho ibu memangnya sakit apa?! Kok enggak ngasih kabar ke aku sih?!" ujar kadita sambil memegang kening dan pipi Ibunya.

" Kemarin pas kamu di Bali. Ibu jatuh dari kamar mandi. Dan langsung di bawa sama tetangga rumah ke rumah sakit. Dan mereka langsung telpon Harith. Dan harith menghubungi temannya yang bekerja di rumah sakit tempat ibu di rawat. Dan menangani serta merawat ibu dengan baik berkat pertolongan dari harith juga. Dan semua biaya rumah sakit dan pengobatan sudah di bayar oleh Harith. Terimakasih ya nak harith sudah perhatian banget sama ibu" ujar Ibunda Kadita bersyukur.

" Iya sama-sama Bu. Dan tak perlu sungkan karena kita sekarang keluarga" ujar Harith.

" Oh syukur lah. Alhamdulillah ibu sudah sembuh. Makasih ya mas Harith sudah perhatian banget sama ibu" ujarku terharu.

Obrolan kamipun berlanjut setelah makan bersama di ruang tamu. Kami semua menonton tv sambil membuka koper bawaan oleh-oleh untuk ibu Kadita, keluarga harith dan mba Katrina.

" Bagaimana rasanya menginap di Bali?! Bagus enggak pemandangan nya disana?!" tanya ibunya Kadita.

" Wah bagus banget. Banyak orang turis disana. Aku dan mas harith ke tempat pariwisata yang sering di kunjungi" ujarku sambil bercerita.

" Syukurlah kalo kamu dan harith merasa happy Disana. Terus besok Harith mulai kerja lagi ya?!" tanya ibunda kadita.

" Iya Bu. Besok saya udah mulai kerja ke bandung. Dan untuk sementara saya bolak balik Jakarta- Bandung. Kalo mulai terasa lelah palingan saya menginap di rumah orang tua saya baru kalo libur ke rumah ini" ujar Harith menjelaskan.

" Owh begitu. Iya kalo lelah perjalanan Jakarta- Bandung bisa menginap di rumah orangtua kamu di Bandung. Jangan paksakan tubuh kamu kalo lelah. Kan Kadita sama ibu. Jadi enggak perlu khawatir" ujar ibu kadita.

Waktu terus berjalan dan malam menjadi semakin larut. Kamipun berjalan ke kamar tidur masing-masing untuk beristirahat. Sebelum tidur Kadita selalu membersihkan wajah, menggosok gigi dan menggunakan skin care pada kulit wajah nya. makanya kulit wajahnya sangat kencang,kenyal tanpa kerutan.

" Besok sebelum subuh bangunin aku yah, bunda. Biar abis sholat subuh aku langsung berangkat ke Bandung. kalo jalan dari abis subuh jalanan lancar dan enggak macet" ujar harith yang tidur duluan.

" Iya besok aku bangunin ayah!!" ujar kadit yang telah memakai skincare lanjut menemani Harith yang telah tertidur pulas.

Esok paginya pukul empat pagi. Kadita sudah bangun dan memasak sarapan pagi untuk di bawa Harith yang sudah mulai bekerja kembali di daerah Bandung. Sedangkan Harith setelah sholat subuh berjamaah di masjid langsung siap untuk berangkat kerja kembali.

" Ini aku bawain sarapan kamu juga teh manis hangat dan kopi panas di dalam Tupperware ya,ayah. Jangan lupa sarapan. Kalo sudah sampai kantor kabarin aku ya!!' ujar Kadita sambil memberikan bekal buat sarapan.

" Iya makasih ya istriku tercinta. Sudah mau repot-repot masakin buat bekal sarapan aku di kantor. Aku berangkat ya. Salam buat ibu kamu" ujar Harith yang melaju dengan mobilnya.

Dan setelah harith pergi bekerja ke Bandung. Kadita pun langsung mandi dan bersiap bekerja lagi di kantor setelah mengajukan cuti menikah selama dua Minggu.

" Bu,aku berangkat dulu ya!! Itu kalo mau makan lagi ibu tinggal hangatkan kembali" ujar Kadita sambil mencium tangan ibunya.

" Iya hati-hati di jalan" ujar Ibunda Kadita.

" Iya Bu. Assalamualaikum Bu" ujar Kadita yang bergegas ke mobilnya dengan supir pribadi.

" Wa alaikum salam" jawab ibunda kadita.

Dan selama sepuluh menit perjalanan dari rumah ke kantor. Kadita langsung di sambut meriah oleh semua karyawan nya. Dan pekerjaan yang menumpuk sudah menanti nya di ruangan kerjanya.

" Selamat pagi mba Kadita!! Ini semua daftar client calon pengantin kita bulan ini. Semua sudah melakukan DP untuk booking tanggal juga sewa tenda pernikahan kita beserta make up juga baju pengantin. Mereka sudah fitting baju dan sudah foto prewedding juga mba" ujar Lylia memberikan laporan Nya.

" Oh ya bagus. Nanti saya check kembali semua jadwal calon pengantin kita" ujar Kadita yang mengecek laporan kerja dari Lylia.

" Iya mba. Saya pamit dulu mau survei tempat lokasi di rumah calon pengantin nya" ujar Lylia.

" Oh ya. Kamu di anter aja pake mobil. Saya sudah WhatsApp supir pribadi untuk mengantarkan kami kesana" ujar Kadita.

" Iya makasih mba. Saya berangkat dulu. Assalamualaikum" ujar Layla meninggal kan ruangan kerja Kadita.

" Iya hati-hati di jalan ya. Wa alaikum salam" ujar Kadita sambil fokus melihat laporan kerja lewat laptop.

Dan siang harinya Kadita pergi keluar untuk makan siang di restoran Bebek goreng langganan nya. Disana dia melihat mas Ferdi sedang makan sendirian. Namun Kadita pura-pura tak melihatnya. Lalu memesan makanan dan duduk menjauhi tempat duduk mas Ferdi. Dan saat sedang makan siang. Tiba-tiba mas Ferdi datang menghampiri kadita yang sedang makan dan duduk di depan nya Kadita.

" Hai cantik!! Apa kabar?! " tanya mas Ferdi ramah.

" Alhamdulillah baik,mas Ferdi. Kabarnya mas Ferdi dan keluarga gimana?!" tanya Kadita sambil makan.

" Alhamdulillah baik juga. Maaf ya aku berhalangan hadir di acara resepsi pernikahan kamu" ujar mas ferdi memulai percakapan.

" Oh ya. enggak apa-apa. Sudah di wakilkan oleh Selena" ujar Kadita santai.

" Sendirian aja makan nya?! Temen kantor kamu pada kemana?!" tanya lagi mas ferdi penasaran.

" Lagi pada sibuk ngurusin persiapan acara untuk client calon pengantin" ujar kadita.

" Mau nambah minuman lagi?! Nanti aku pesan?! " ujar mas Ferdi ramah.

" Hmmm boleh mas!!" ujar Kadita tersenyum.

Lalu mas Ferdi memanggil waitress untuk memesan minuman tambahan untuk Kadita dan dirinya. Tak berapa lama kemudian waitress membawakan minuman pesanan mas Ferdi. Namun kadita sempat ke toilet sebentar sebelum minumannya datang. Dan ternyata mas ferdi punya niat jahat kepada Kadita. Minuman yang telah di pesannya di beri obat tidur oleh mas ferdi.

" Mas Ferdi kok jauh banget makan daerah sini?!" tanya Kadita.

" Iya lagi pengen aja makan di tempat dulu kita pernah pacaran" ujar mas Ferdi.

" Oh ya. Aku sudah selesai makan. Aku duluan ya" ujar Kadita sambil minum es jeruk yang telah di pesan oleh mas Ferdi.

Dan saat Kadita membayar makanan nya. Tiba-tiba tubuhnya seketika tak terkontrol dan kepalanya pusing. Dan seketika Kadita pingsan lalu di bawa oleh mas Ferdi ke mobilnya.


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C36
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login