Download App

Chapter 38: BAB 38. AKU TERJATUH

ON MY WEDDING DAY ( Di Hari Pernikahanku)

Sebulan sudah Kadita menghilang tanpa kabar membuat harith makin cemas dengan keberadaan kadita yang tak kunjung datang ke rumah. Rasa khawatirnya terhadap istri tercinta membuatnya hampir gila mencari Kadita hingga meminta tolong ke temennya yang bekerja sebagai polisi. Harithpun meminta tolong temennya yang polisi untuk mencari tahu keberadaan kadita selama sebulan ini.

" Aku minta tolong sama kamu buat cariin istriku yang sudah hampir sebulan tak ada kabarnya. Dan terakhir menelpon sebulan yang lalu. Dia bilang sudah punya kehidupan yang baru. Aku tak akan percaya dengan omongan nya karena aku tahu sifatnya dari dahulu" ujar Harith cemas.

" Baik semua bukti daftar panggilan terakhir dari istri kamu akan kami lacak melalui alat deteksi lokasi dengan cara mengirimkan nomer handphone nya" ujar gusion.

" Tolong kasih kabar aku setiap hari. Karena aku sangat cemas dengan istriku" ujar Harith.

" Iya sabar ya. Tim aku bakalan cari tahu keberadaan istri kamu. Dan kamu harus banyak berdoa semoga istri kamu masih hidup ya" ujar gusion.

Dan seminggu kemudian setelah memberikan bukti terhadap gusion akhir nya menemukan kabar berita baik. Gusion dan tim investigasi menemukan lokasi dimana waktu Kadita menelpon Harith dengan nomer yang tidak di kenalnya.

" Aku dan tim investigasi sudah menemukan lokasi dimana istri kamu berada. Alangkah baiknya kamu ikut serta dalam penyergapan tersangka pelaku penculikan terhadap istri kamu!!" ujar gusion.

" Baiklah aku akan ikut melihat kondisi istriku" ujar Harith tabah.

Dan malam harinya Harith, gusion dan tim menuju lokasi yang telah di cari berdasarkan titik tempat kadita menelpon Harith sebulan yang lalu. Dan ternyata sebuah villa rumah tua daerah Bogor dengan banyak pepohonan yang tumbuh rindang disana. Satu persatu dari tim menyelinap masuk ke dalam rumahnya. Mengepung lokasi hingga tersangka tak bisa kabur lagi.

" Kami dari polisi. Memohon anda untuk keluar dan menyerahkan diri. Sebelum kamu akan lakukan penembakan" ujar gusion.

Saat polisi melakukan tembakan ke atas langit hingga Ketiga kalinya. Mas Ferdi yang niatnya ingin kabur dan melarikan diri menjadi tertangkap basah oleh polisi karena telah terkepung. Harith bergegas masuk mencari keberadaan kadita. Dan akhirnya harithpun menemukan kadita sudah lemah tak berdaya dengan kondisi yang memprihatinkan dengan tangan dan kaki di ikat oleh tali dan terjadi pendarahan hebat pada kemaluan nya. Dan Ambulance datang membawa kadita ke rumah sakit terdekat.

" Sayang!! Maafkan aku yang enggak bisa melindungi kamu" ujar harith menangis.

" Maafkan aku sayang. Sudah membohongi kamu. Aku berdoa kamu bisa menemukan keberadaan aku sekarang" ujar Kadita yang kemudian pingsan.

Dan sesampainya di rumah sakit Kadita langsung di bawa ke ruang ICU oleh dokter setempat. Dan hampir dua jam lebih Kadita mendapatkan pertolongan pertama dari dokter dengan operasi penyumbatan darah agar tidak terus menerus keluar dari vaginanya akibat infeksi saluran kemih dan vagina yang hampir rusak karena terlalu memaksa kondisi korban.

" Gimana keadaan istri saya , dokter?!" tanya Harith.

" Untuk sementara saya udah menghentikan pendarahan hebat pada vagina dan kandung kemihnya akibat hubungan intim yang terlalu ekstrim mengakibatkan infeksi pada saluran kemih nya. Saya sudah memberikan obat dan vitamin nya. Jadi untuk saat ini biarkan pasien istirahat dahulu untuk menghilangkan rasa trauma dalam dirinya" ujar dokter.

" Terimakasih dokter atas pertolongan nya terhadap istri saya. Terimakasih sudah menyelamatkan nyawa istri saya" ujar harith mennagis.

" Iya sama-sama mas. Kita berdoa semoga kondisi dari istri mas bisa sembuh dan pilih kembali seperti dahulu. Mari kita berdoa untuk kesembuhan istri mas dari masa pemulihan ini" ujar dokter sambil bergegas meninggalkan ruang kamar pasien.

Dan Harithpun menunggu dan berjaga semalaman untuk kadita sampai dia tak mau makan apapun sebelum Kadita sadar dari masa kritis nya. Dan dua hari kemudian Kadita bangun dari koma nya. Dengan wajah pucat dan seperti orang kebingungan.

" Alhamdulillah kamu sudah sadar kembali" ujar Harith bahagia.

" Aku dimana mas?!" tanya kadita bingung.

" Kamu di rumah sakit" ujar Harith sedih.

" Aku sakit apa mas?!" tanya Kadita makin bingung.

" Kamu keguguran sayang. Jangan menangis. Yang terpenting kamu sehat lagi ya. Kemarin kamu baru saja di curet untuk membersihkan pendarahan hebat dalam rahim dan saluran kemih" ujar harith menjelaskan.

" Maafkan aku mas tak bisa menjaga calon buah hati kita" ujar kadita menagis.

" Enggak apa-apa sayang. Kamu enggak perlu menangis. Yang terpenting buat aku kamu sehat dan ceria kembali. Masalah anak nanti kita bisa program hamil di dokter" ujar Harith sambil mencium kening Kadita.

" Iya mas" ujar Kadita yang masih cemberut.

Untuk mengobati rasa traumanya Kadita. Harith berusaha tak menceritakan kejadian yang telah terjadi pada Kadita agar dia tidak stress dengan masalah yang dia hadapi. Yang utama buat Harith bisa bersama lagi dengan kadita dan akan berusaha melindungi nya dari marabahaya.

" Melihat kondisi terkini dari pasien. Hari ini sudah boleh pulang. Tapi dengan syarat pasien sebulan sekali harus kontrol kesehatan dan kontrol kejiwaan. Untuk menyembuhkan luka batin atas kejadian yang menimpanya." ujar pak dokter.

" Iya terimakasih banyak atas informasinya dokter. Saya juga mau berterimakasih juga atas bantuannya selama ini telah menolong dan merawat istri saya dengan sangat baik" ujar Harith sambil bersalaman dengan pak dokter.

" Iya mas. Sama-sama. Saya mohon untuk selalu di kontrol makanan nya,obat dan vitamin yang nanti telah resep kan untuk di minum di rumah. Selama sebulan sekali wajib kontrol kesehatan tubuh dan kejiwaan nya. Agar tak menjadi depresi yang berkepanjangan" ujar pak dokter.

" Iya siap pak dokter. Semua saran dari dokter akan saya lakukan demi kesembuhan istri saya" ujar harith mengangguk kepala.

Harith langsung bergegas membereskan semua pakaian Kadita serta menebus obatnya juga membayar biaya rumah sakit dan obatnya Kadita. Setelah membawanya ke rumah untuk beristirahat. Sesampainya di rumah ibu kadita bersikap tak menangis ataupun membahas soal kejadian yang telah menimpa anaknya. Harith langsung membawa Kadita ke kamarnya untuk beristirahat.

" Bagaimana kondisi Kadita saat ini?!" tanya ibu Kadita dengan mata berkaca-kaca.

" Masih buruk. Dia seringkali melamun dan menangis tanpa sebab. Mungkin karena kondisi kejiwaannya belum sembuh. Jadi aku mohon sama ibu jangan mennagis di depan Kadita apalagi membahas tentang kronologi kejadian" ujar Harith bersedih.

" Iya siap nak. Ibu tak akan mengungkit masalah itu lagi." ujar ibunya Kadita.

" Tolong jaga makanan,obat dan vitamin Kadita. Semuanya harus teratur agar cepat sembuh. Dan tiap bulan Kadita harus kontrol ke rumah sakit" ujar Harith.

" Baik mas Harith. Semua saran dan informasi nya akan ibu ikuti" ujar ibu Kadita.

Dan selama kondisi Kadita yang belum sembuh. Dengan terpaksa Harith keluar dari pekerjaan nya untuk terus memantau perkembangan kondisi tubuh Kadita. Jadi harith yang mengurus bisnis Kadita sampai kondisinya membaik dan sembuh total.


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C38
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login