Download App
100% Luke 1995

Chapter 2: TAWA KECIL

2003 ayahku pensiun dari tempat kerjanya dan memutuskan untuk pindah dari rumah lama kami karna itu merupakan rumah dinas yang di fasilitasi oleh perusahaan.

aku mengenal tempat baru,teman baru, dan lingkungan baru yang jauh berbeda dengan lingkungan ku sebelumnya, aku tau ini akan jadi alasanku di kemudian hari.

aku tinggal di sebuah daerah dimana jauh dari hingar bingar ya, aku fikir ini kurang baik tapi aku sedikit suka disini. mereka ramah padaku aku tak tau apakah mereka ikhlas atau karena menyapa orang baru, tapi aku tak terlalu peduli tentang itu.

selain kami pindah rumah aku pun pindah sekolah karena jika aku bertahan di sekolah yang lama akan sangat jauh jarak dari rumah baru ku ke sekolah.

hari pertama di sekolah baru aku sedikit nyaman, mereka terlihat ramah padaku iya entahlah apakah mereka benar benar ramah atau

aku punya teman baru yang sebangku dia bugy dan yujin. mereka agak sedikit aneh, terlihat tak seharusnya di duduk di kelas 3 aku pikir dia salah kelas.

hari itu agak menjengkelkan guruku mr.untugh menyuruh ku untuk menulis sebuah cerita pengalamanku selama liburan di papan tulis, tubuhku yang pendek sangat tidak memungkinkan menulis di papan tulis, aku melihat Mr. untugh aku fikir dia paham dengan tatapanku. dia justru bertanya "apakah kau belum bisa menulis?". dan entah apa yang lucu, satu kelas tertawa kecuali satu anak yang tak ku kenal. aku fikir dia akan menjadi temanku. selang beberapa saat dia ikut tertawa disaat yang lain berhenti tertawa. aku benci mereka di hari pertama.

ku dengar lonceng sekolah berbunyi kencang aku fikir itu tanda waktunya pulang. aku masih berfikir kenapa aku di tertawakan. saat aku mengambil tasku di bangku , Mr. untugh berkata padaku " besok km harus bisa menulis, agar kau tertinggal dengan teman temanmu Luke" menghela dan akan menjawab Mr.untugh sudah keluar dari kelas.

sesampai di rumah ayahku bertanya, "bagaimana dengan sekolah mu hari ini luke?", aku menjawab, aku benci sekolah baruku!. ayahku bertanya tentang ada apa aku di sekolah, hingga aku membeci sekolahku. aku menceritakan tentang mereka yang menertawakanku mereka mengira aku tak bisa menulis padahal aku hanya tak cukup tinggi untuk menulis di papan tulis, dan Mr.untugh juga mengira aku tak bisa menulis. aku benci hal itu mereka tertawa pada alasan yang berbeda. ayahku coba menenangkanku dengan berkata bahwa mereka bukan menertawakanku tapi mereka hanya mengajaku tertawa, aku fikir mungkin iya tapi aku tak yakin itu, lalu ayahku kembali menasehatiku jika aku masih merasa sakit hati maka buktikan dan bungkam mulut mereka dengan keadaan mu yang sebenarnya. aku fikir benar kata ayahku kenapa tak ku coba menunjukan pada mereka. yah akan kucoba besok pagi.

keesokan hari saat kelas sudah ramai aku kembali ke kelas setelah selesai dari kamar mandi, semua orang di kelas diam termasuk Mr.untugh saat aku masuk kelas aku tau alasan mereka diam dan melihatku, aku masih dengan rasa marah tentang kemarin.

Mr. untugh menghampiriku dan berkata " maafkan aku Luke, ku fikir kau tak bisa menulis, tulisanmu sangat bagus di papan tulis sangat rapi dan isinya sangat menarik, teman temanmu sampai tepuk tangan, bisa kah kau bantu aku untuk mengembalikan meja meja di depan kembali ke tempatnya?" aku pun dan teman teman membantu Mr. untugh mengembalikan meja meja itu, ya karna aku lah yang melakukan nya.


Load failed, please RETRY

New chapter is coming soon Write a review

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C2
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login