Download App

Chapter 72: Penyangkalan

Aku benci ketika kedua mataku berubah menjadi alat pelacak akan keberadaan dirimu...

Aku kesal setiap rasa peduliku padamu semakin hari semakin tidak bisa dihentikan...

Aku marah ketika otakku tidak bisa berhenti memikirkan dirimu...

Hey, apa kabar?

Karena Dilan bilang rindu itu berat. Jadi, aku ganti kangen ...

.

.

.

Aku benci ketika kedua mataku berubah menjadi

Mika berdiri di depan jendela, iris gelapnya sedang melakukan pemindaian. Dimulai dari sudut kiri sampai sudut kanan. Dari depan, tengah hingga bagian paling belakang namun objek yang dicarinya tidak ada.

Ini sudah memasuki hari kedua namun sosok itu masih belum juga kelihatan batang hidungnya di kantor.

Apa Inggrid masih sakit?

Apa jatuh karena tersandung batu bisa membuat orang tidak bisa berjalan sampai berhari-hari?


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C72
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login