Download App

Chapter 2: Chapter 2

10 tahun setelah kejadian kecelakaan.

Pagi hari, di kediaman keluarga Alviano terlihat Wanita cantik sedang sibuk berkutat dengan dapur, ia sedang menyiapkan sarapan tuk keluarga yang tercinta, ia adalah Maryska lucy alviano.

"Pagi tante Mary". sapa gadis cantik yang sudah rapi dengan pakaian seragamnya.

"Pagi sayang" balas Maryska tanpa mengalihkan pandangannya dari hal yang tengah dia kerjakan.

"Padahal sudah tinggal bersama dengan kami kurang lebih 10 tahun tapi kau masih saja menyebutku dengan sebutan tante". tambah meryska seolah merajuk.

Mories yang mendengar perkataan dari wanita yang telah membantunya selama ini malah menunduk.

"Maafkan aku" ucap mories sedikit menundukkan kepalanya.

Maryska menghela nafasnya, sebenarnya maryska telah mengizinkn mories memanggilnya dengan sebutan sebutan mommy seperti yang biasa anak kembarnya ucapakan, maryska juga sudah sering mengajarkan mories kecil tuk memanggilnya dengan sebutan mommy tapi gadis kecil itu malah menjawabnya.

"tante maryska bukan mommy ku! tante sendiri yang bilang mama dan papa mories sudah tidur".  Ucap mories kecil beberapa tahun yang lalu.

"Sampai kapanpun aku memang tidak akan pernah bisa menggantikan posisi kalian dimata mories". Batin maryska mengingat masa lalu.

"Pagiii mommy" seolah memecah suasana canggung yang tengah terjadi. putri kembar maryska datang dari belakang mories dengan nada riang seperti biasanya.

"Lucia, mana seragammu?". Ucap maryska setelah melihat putri nya yang masih mengenakan baju tidurnya, berbeda dengan mories yang sudah siap dengan seragam sekolahnya.

"Mommy ini masih terlalu pagi tuk mandi" jawab lucia ringan sembari duduk di kursi dekat meja makan dan bersiap mengambil beberapa sandwich yang sudah tersedia diatas meja.

"Sebelum mandi dan memakai seragammu jangan harap kau boleh memakan masakanku, Luci". Ucap maryska tegas sembari sedikit meninggikan sedikit suaranya dibagian nama putrinya.

"Ahhh, mommy pleaseee jangan terlalu kejam pada anak gadismu ini.." rengek lucia dengan tampang memelas yang dibuat-buat.

"Cepat kembali ke kamarmu sekarang!" titah maryska pada putrinya yang tak bisa digagu-gugat lagi.

"Huft,, baiklah-baiklah". Pada akhirnya lucia mengalah, sudah jelas sampai kapanmu seseorang anak takkan pernah bisa menang jika berdebat dengan ibunya. Seperti pepatah yang sering di dengar kalau, Ibu-ibu itu selalu benar.

"Lucia, bangunkan lucas juga sebelum kau masuk ke kamarmu". Tambah maryska cukup terlambat karna lucia telah hilang dari pandangannya dan sudah pasti lucia takkan mendengar apa yang sudah ia titahkan.

Maryska menghela nafasnya pelan, dilihatnya mories yang masih diam.

Dan maryska sudah tau betul apa yang tengah dipikirkan anak gadis dari sahabatnya ini.

"Mories, kau ingin tante maafkan bukan?" ucap maryska, dan betul saja seperti yang maryska duga mories akan bereaksi jika dia sudah memberikan tawaran agar bisa dimaafkan.

Mories memang tak menjawab apapun, tapi kini ia tengah menatap maryska penuh harap.

"kalau begitu tolong bangunkan lucas" tambah maryska selayaknya ratu yang tengah mentitahkan prajuritnya.

Mories yang sudah mendengar apa yang dititahkan maryska tersenyum kecil lalu menganggukan kepalanya.

"Trimakasih tante" ucapnya lalu berjalan menjauh dari pandangan maryska.

Maryska memijat pelan keningnya. Melihat tingkah putrinya lucia dan tingkah mories yang berbeda cukup jauh walau mereka sama-sama anak gadis.

"beda anak sudah jelas beda sifat dan wataknya. " gumam maryska dalam hati lalu melanjutkan lagi kesibukan yang sempat terhenti tadi.


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C2
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login