Download App

Chapter 14: CHAPTER 13

Gwen masih berdiri menunggu, menunggu sesuatu yg sebenarnya dia sudah tau akan terjadi.

"Hai my Gwen"

Jantung nya seakan copot, saat mendengar suara yg tak asing bagi nya. Nafas nya tak beraturan, seiring dengan jatungnya yg seperti berlari.

Gwen tetap diam, tak begeming.

"Surprise... Did u really believe that your boyfriend can capture me?" tanya nya

Mencoba mencari suaranya, Gwen berusaha untuk tetap terdengar tenang dan tak menunjukan rasa paniknya "He will and percayalah saat dia benar-benar menangkapmu, kau akan berharap tak dilahirkan di dunia ini"

Terdengar tertawa yang mengejek, lagi2 Gwen masih menahan amarahnya, ditambah rasa paniknya.

"Aku ada sesuatu untuk mu, hadiah untuk mu"

Tepat saat dia menyelesaikan kalimatnya, sesorang mengetuk pintu kamar Gwen, menbuatnya sedikit terkaget.

"Well, there's my present for you... The most beautiful woman in my life" dia menutup telponnya.

Dengan perlahan, Gwen melangkah membuka pintu kamarnya. Seorang asisten rumahnya beridiri dengan membawa kotak berukuran sedang.

"Ini datang bersama kotak ini Miss, tak ada nama pengirimnya" jelas si asisten

Gwen yang masih ragu, karena tau dari siapa kotak itu datang. Lebih ragu akan isinya, dia terdiam mengabaikan asistennya yg juga masih berdiri dihadapannya bingung oleh reaksi Gwen.

"Miss? Apa perlu saya singkirkan ini?" tanya si asisten karena tak ada respon dari Gwen

Benak Gwen menimbang-nimbang, apa yg harus dia lakukan. Tapi sebagian besar diri nya ingin tau apa yg ada di kotak itu, toh dia yakin bahwa dia tak akan dikirimkan semacam bom dan lainnya yg bisa menyakiti dirinya.

"No no, just put that there" sambil menunjuk meja di kamar Gwen.

"Baiklah, kalau seperti itu saya permisi Miss"

Pintu tertutup, hening, Gwen menatap kotak dan sebuah kartu yg datang bersama kotak itu, dia memberanikan diringa. Mengambil kartu, bertuliskan HADIAH UNTUK WANITA PALING CANTIK AGAR KAU TAK MELUPAKANKU

Pria ini memang gila, batin Gwen. Tak perlu di kasih apapun, si brengsek itu sudah membuat pikiran ku kacau. Tangannya perlahan membuka kotak itu, sedikit mejauhkan jaraknya. Takut kalau ada sesuatu yg muncul tiba-tiba keluar dari kotak itu. Tapi tak terjadi apa-apa, jadi dia memberanikan melihat isinya, sebuah album, yang dilihat dari sampul nya, album foto yg berusia cukup lama. Batin nya menebak2 isi album foto itu.

BINGO!! Tebakan batin nya tepat, isi album itu adalah foto2 yang diam2 diambil dari masa kuliahnya. Gwen melempar almbum itu kedalam kotak. Dirinya makin gelisah, pikiranya tak terkendali.

Apa aku harus memberi tau Adam? Tapi dia akan kecewa karena ternyata dia salah tangkap pelakunya. Shit! Kenapa ini semua harus terjadi padaku? Batin Gwen berulang kali. Lexy, nama lain yang terlintas dalam pikirannya saat ini. Gwen memutuskan untuk melepon sahabatnya, menceritakan semua yg terjadi sedetail-detailnya.

"That m*otherf*cker harus diberi pelajaran Gwen, dia pasti merasa puas tau kalau ternyata Adam masuk keperangkapnya juga, semua ini sangat rumit, terlebih km gak mau kasih tau Adam" reaksi Lexy setelah Gwen selesai dgn ceritanya

"Yeah i know.. Its so suck Lexy, tapi aku benar2 gak mau bikin Adam makin khawatir, aku tau dia akan makin fokus pada kasus ini lebih dari sebelumnya, dan aku tau dia akan meninggalkan pekerjaannya demi itu"

"Well, hanya ada satu cara kalau gitu. Let's meet at my place oke?"

"Yea oke"

Gwen bergegas ke rumah Lexy, mungkin Lexy akan menyusun rencana bersama teman hacker nya yg waktu itu sempat membantunya. Dan memang itu yg Lexy rencanakan, mereka berdua layak nya saudara kembar, karena lamanya mereka bersahabat, sampai Gwen bisa menebak cara berfikir Lexy.

Lexy memeluk Gwen sesaat dia sampai, dia yakin bahwa sahabatnya saat ini sangat gelisah, dia juga tau bahwa Gwen hanya mencoba terlihat kuat dan tegar.

"Km gak perlu khawatir, I'm here okay?" Lexy mencoba memberi semangat untuk sahabatnya. Yang dibalas anggukan oleh Gwen.

"Oh ya, aku udah jelasin semua dan kita udah tau harus gimana, jelasin ke Gwen" kata Lexy mengoper ke temannya

"Jadi, dia memang sangat cerdik menghindari setiap kamera cctv saat menghubungi mu, jadi aku punya ide, ingat kan penyadap lokasi di hp km? Jd usahakan untuk mengulur waktu saat dia menelpon, aku akan berusaha menemukan lokasinya dan mencari lokasi cctv yg mungkin tak diduga oleh nya.. Karena dia pasti punya celah, bagaimana?"

Gwen terdiam menimbang rencana itu. Toh dia tak punya rencana lain, gak ada salahnya untuk mencoba. Batinnya "Baiklah, aku setuju, jadi kita hanya menunggu telpon darinya kan?"

"Iya right, and don't forget the plan that we explain to you"

"Hemm, ok sure"

"Oh ya, nih.. Minum dulu" Lexy memberikan segelas wine, untuk menenangkan Gwen sedikit dari ketegangan yang dilalui sahabatnya itu.

Gwen sedikit kaget saat hp nya berbunyi, mengira kalau yg telepon si peneror. Tapi ternyata dari kantor "Ya ada apa?"

"Maaf kalau mengganggu waktu liburan anda miss Gwen, tp di kantor ada pihak rekanan kita yg baru Intercom Orporate, CEO nya datang dan menanyakan anda miss" jelas sekertaris Gwen dengan nada khawatir

"Oke, km tenang dulu, bilang sama mereka I'm on my way.. Just waiy 15 minutes oke?" dengan santai Gwen memberi arahan pada sekretaris nya

"Aku harus ke kantor, eh ya aku pinjem baju km dulu ya, soalnya kantor lebih deket dari sini daripada aku harus balik ke apartemen Adam" kata Gwen sambil memilih baju dari lemari Lexy

Setelag menemukan baju yang pas, Gwen pamit dan segera menuju kantor nya. Untung nya Lexy masih punya beberapa koleksi baju formal, Gwen memilih dress simple selutut warna khaki dengan blazer pelengkap penampilannya.

Saking disibukkan dengan masalahnya, Gwen sampai lupa kalau dia punya perjanjian kontrak baru yang harusnya sudah selesai minggu ini. Dia menyiapkan materi sedikit dari email yang dikirimkan sekertarisnya. Paling tidak dia harus tau mau membahas apa nanti.

Sesampainya di kantor, sekertaris Gwen langsung memberi tau kalau tamu nya sudah menunggu diruang rapat, langkah nya terhenti di depan pintu tepat setelah melihat isi ruangan itu. Ada orang yang tak disangka2 oleh Gwen akan ada di ruangan itu.

"Hai Gwen, we meet again"

Jelas dia tak menyangka akan bertemu Andrew disini, dia hanya tau Andrew CEO tanpa tau dimana perusahaan yg dipimpinnya.

"Yeah, we meet again, terimakasih karena sudah bersedia menunggu" kata Gwen setelah menemukan suaranya kembali

Rapat dilanjutkan dengan pembahasan kontrak kerjasama. Sesekali Gwen dan Andrew tak sengaja bertemu pandang. Dan Gwen berusaha bersikap sesantai mungkin. Walaupun jelas dia sadar akan keanehan Andrew, seperti cara berpakaian yg lagi2 berbeda, sampai gaya rambutnya pun terlihat berbeda dari yg terakhir di ingatnya.

"Shit" ucapnya tak sengaja, membuat terkejut seisi ruangan.

"I'm so so sorry, saya permisi ke toilet sebentar" ucap Gwen, dan berlalu keluar dari ruangan itu

Jadi bukan perasaanku saja? Tapi Andrew memang berbeda dari yang kuingat. Warna matanya jelas berbeda, apa dia selalu berganti warna mata? Apa dia sedang menggunakan kontak lensa? Tapi gaya rambut? Style pakaian? Batin Gwen penuh dengan pertanyaan yang harus dia temukan jawabannya.

Setelah sedikit minum teh, dan menenangkan dirinya. Gwen kembali masuk, karena memang masih ada point yang harus di bicarakan sebelum tanda tangan kontrak kerjasama.

Lagi Gwen meminta maaf atas kejadian barusan, dia menjelaskan bahwa dia teringat sesuatu dan sudah mengatasinya. Rapat kembali berlanjut, setelah semua point jelas dan di setujui kedua belah pihak, tanda tangan pun di lakukan.

"Semoga kerja sama ini membawa kebaikan bagi perusahaan kita miss Gwen" kata Andrew sambil menyodorkan tangan untuk menjabat tangan Gwen

Gwen melihat dan menyambut nya demi kerjasama ini. Karena akan terlihat tak baik bagi semua kalau dia hanya mendiamkan Andrew.

"Oh ya, bagaimana kalau makan malam untuk merayakan kerjasama kita?" tanya Andrew setelah semua staff keluar, menyisakan mereka berdua

Gwen, menimbang2 tawaran Andrew yang awalnya akan ditolak, tp pikirnya bisa saja ini kesempatan untuk mencari tau tentang Andrew. "Oh ya, of course"

"Excellent, let's go then" katanya sambil membukakan pintu untuk Gwen

Gwen berharap dia bisa menemukan jawaban atas pertanyaannya terkait keanehan Andrew dengan makan malam ini, kalau tidak semua hanya buang-buang waktu.

"Well i hope you like asian food" kata Andrew sesaat setelah sampai di sebuah restoran jepang

"Tentu, aku suka semua jenis makanan"

Andrew terlihat senang dengan jawaban Gwen, dia tak berhenti memberi senyuman ke arah.

Gwen menyerahkan pesanan makanan ke Andrew, krn sebenarnya dia juga tak sedang mood untuk bersamanya saat ini. Kalau bukan karena tujuannya dia tak akan ada disini.

"Oh ya Andrew, aku sangat suka dengan rekomendasi mu saat itu" tiba2 Gwen melontarkan pancingan jebakan, berharap Andrew termakan olehnya.

Terlihat Andrew sedikit ragu untuk mejawabnya "Oh yeah, I'm happy if you like it"

Damn, got you Andrew. Jelas terakhir kali Andrew tak mengatakan rekomendasi apapun. Jadi kecurigaan ku selama ini benar, batin Gwen. Andrew memang berbeda tiap kali dia bertemu. Entah dia punya kepribadian ganda atau memang Andrew lebih dari satu.

Setelah mendapatkan jawaban atas kecurigaannya, Gwen sebisa mungkin menyelesaikan makanannya. Dan entah keberuntungan atau memang koneksi yang kuat. Adam menelpon

"Hey honey, I'm will be home soon.. Love you" kata Gwen, yang tentu mungkin membuat Adam sedikit bingung. Tapi dia akan menjelaskan semua setelah sampai.

"I'm sorry, Andrew, aku harus segera pulang. But thanks for the dinner tho" jelasnya

"Ohh sure sure, I will take you home then" tawarnya berharap masih bisa menghabiskan waktu bersama Gwen

"Emm i can take taxi, apartment Adam gak jauh dari sini ko" tolak Gwen sehalus mungkin

"Ohh please"

Tak tega melihat Andrew yg penuh harap mentap dirinya. Yang akhirnya membuat Gwen mengangguk, menyetujui di antar olehnya. Gwen berdoa sekeras mungkin semoga jalan malam ini tak macet seperti biasanya.

Dia bersyukur dan berjanji akan sering berkunjung ke gereja tiap minggu karena doanya terkabul, jalan hari ini lengang. Membuat dirinya tak harus berlama-lama bersama Andrew. Selain itu Gwen ingin segera memberitahu Adam mengenai hal ini.

"Adam..." panggil Gwen

"Hey honey..." dari belakang Adam memeluk Gwen penuh kerinduan.

Gwen berbalik, menatap Adam. Ohh god how i miss this man already. Batinya

Adam mecium kening Gwen, mengelus lembut pipinya. Jemarinya membelai lembut pipi Gwen, lalu belakang leher Gwen. Berakhir dengan ciuman lembut bibir Gwen.

Gwen yang teringat sesuatu melepas ciuman Adam, "Wait, aku mau kasih tau sesuatu dan ini penting banget" jelas Gwen

"Ohh ok, ceritanya sambil duduk sini" ajak Adam

Gwen menceritakan semuanya, dan menjelaskan juga bukti yang baru saja dia dapat pada Adam yang mendengarkan penuh keseriusan.

"Aku akan menyelidiki Andrew, jadi km jangan khawatir dan kalau dia melakukan hal yg mencurigakan segera kasih tau aku ok?"

Gwen mengangguk, "Thanks honey, aku tau aku selalu bisa mengandalkan mu"

"Jelas.. Aku bisa melakukan apapun untuk mu" gombalnya

"Ohh really? Apapun?" goda Gwen

"Seriously anything honey" jawab Adam

"Hemmm... Aku mau kamu buatin aku pasta yang waktu itu, tadi karena buru-buru aku jd gak sempet makan dengan benar" pinta Gwen dengan manja

"Cuma itu? Itu sih hal kecil, just wait here my queen"

"Aku ganti baju dulu ya"

Adam yang sudah sibuk di dapur, membuatkan pasta untuk Gwen. Untungnya pasta yang di minta Gwen sangat simple, tak butuh waktu lama untuk memasaknya.

Dengan lahap Gwen menghabiskan pasta buatan Adam. Membuat Adam jadi tersenyum bangga melihatnya.

"You eat so well honey" kata Adam sambil mengelus lembut kepala Gwen

"Seriously this is the best pasta that I've ever had" puji Gwen tulus untuk Adam

Malam itu ditutup dengan segelas wine terbaik milik Adam. Membuat mereka berdua tidur pulas malam itu. Selain karena kelelahan pastinya.

Adam sudah mengirimkan perintah pada anak buahnya. Untuk segera mencari tahu mengenai Andrew. Adam meminta hasil secepatnya. Karena jujur Adam pun punya firasat tak enak mengenai Andrew. Entah apa tapi dia akan mencari tahu.

To Be Continued


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C14
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login