Download App
Diva Sayang Kamu! (Kisah Remaja Terindah) Diva Sayang Kamu! (Kisah Remaja Terindah) original

Diva Sayang Kamu! (Kisah Remaja Terindah)

Author: Dewi_2442

© WebNovel

Chapter 1: 1. Pemilihan Ekskul diva

"Teet ... teet..." Siang itu bunyi bel istirahat kedua berbunyi diva bersama ninik yang merupakan teman sebangkunya sedang ngobrol serius untuk mencari ekskul mana yang akan dimasuki selain yang wajib.

"Nik, ayolah nik... kita milih yang samaan aja!", bujuk diva yang ingin masuk di ekskul yang sama!

"Emang rencana mau masuk ekskul apa sih div? teater?, voly?, basket?, musik?, emb... aku jadi kepo nih, kok tiba tiba kamu ngajakin masuk ekskul yang lain? padahal kamu kan di pilih jadi ketua pramuka cewek!, emb... ada masalah dengan blacki?". Tanya ninik yang penasaran.

Blacki adalah teman diva semenjak sd smp dan sekarang sma pun sekolah yang sama hanya berbeda jurusan.. nama nya adalah fajar hanya saja dengan kulit hitam diva suka menyebut dia dengan nama blacki kalau sedang bercerita pada sahabatnya.

"Hehe ni anak... aku nanya dia balik nanya... mana gak ada titik komanya lagi!", keheranan pertanyaan ninik diva pun melanjutkan ceritanya, "emb, soal blacki ya nik? hufth... aku sebel aja nik... emang sih aku jadi ketua pramuka putri tapi blacki yang jadi ketua putra tuh aneh... ada kegiatan semuanya di handel sama dia, aku malah merasa gak bisa apa apa! Bayangin aja kalau semua di handel lalu apa dan dimana tanggung jawabku?, aku sungkan sama ibu pembina!".

"Kayae blacki suka tuh sama kamu!, tuh nyatanya gak mau kamu ikutan pusing gara2 mikir pramuka!, udah gitu kamu pulang sekolah diantar berangkat sekolah dijemput! kalian kan sering bareng bareng apa gak ada rasa gimanaa gitu di kamu?" penjelasan ninik yang berujung kepoin hati diva.

"Ah, enggaklah nik... !", kata diva terhenti karena kedatangan fajar si blacki. "Va, entar bareng gak pulangnya?". tanyanya ke diva. "Em, iya jar!", jawab singkat diva. "Ya udah ntar tunggu di gerbang ya!", "Ya!" jawab malas diva.

"Ciye ciye ciye....!" ninik barengan sama avi dan fafa yang duduk sebangku belakang diva ikut ikutan buat diva malu.

"Apaan sih kalian, biasa aja kali! Toh kan emang sudah biasa juga kan blacki gitu", jawab diva dengan menahan malu.

"Hehe panjang umur tuh si blacki ya!" ninik menambahkan. "huuu!" diva merespon ninik. "ehem... gak nebeng aku nih", avi nyelentuk ke diva. "hehe iya vi, ni kayae sambil isi admin pramuka buat lomba yang belum selesai. Eh iya vi, mau ikutan ekskul gak? selain yang wajib". Lanjut tanyaku ke avi.

"Boleh tuh..." jawab avi. "Ninik juga belum jawab tuh mau ikutan ekskul apa ndak?" lanjut jelasnya diva.

"Aku rencana mau ikutan basket ah! kan di pelajaran penjas ada tuh jadi setidaknya tahu trik nya". Penjelasan diva yang juga menunjukkan alasan mengapa ikutan basket kepada ketiga sahabatnya.

"Aku gak ikutan ah.. hehe kakak aku lagi dirumah, jadi g dibolehin keluar" jawab ninik. "Oke lah... aku mau ikut, mulai kapan div?" tanya avi. "Emb.. setahuku hari rabu ekskulnya jam 3". Jawab diva. "kita bertemu dilapangan basket ya?", pinta avi. "Oke!" jawab diva.

"lha fafa gimana?" sambung diva. "Sorry sist, mana mungkin abah ku ngijinin, lagi pula kan aku baru punya adek kecil lagi" jawab fafa. "em oke deh aku ngerti", sambung diva.

Bel bunyi dan guru masuk kelas memulai pelajaran seperti biasanya.

-

Diva merupakan anak yang mudah bergaul, dia supel, cantiknya standart lah, dia merupakan dari keluarga broken home menjadikan dia menutup diri. Saat ini dia kelas XI (2) SMA swasta yang di tempuh dari rumahnya perlu waktu 15 menit baru sampai sekolah. Semenjak mulai kelas X(1) SMA ayahnya menikah lagi dan meninggalkan diva dan ibunya. Diva bukan anak satu satunya namun, sejak kecil adiknya tak pernah hidup bersama diva. Sang ibu depresi karena sangat kehilangan ayahnya. Namun diva sadar, saat ini yang dibutuhkan adalah anak yang tegar dan semangat di hadapan ibunya. Entah bagaimana ibunya mencari uang namun diva selalu memberi semangat dengan keyakinan agama yang dia miliki. "Allah swt selalu bersama kita bunda", itu yang menjadi kekuatan diva. Ibu memiliki toko kecil di desa kelahirannya, jauh dari rumah. Jika menaiki bis butuh 30 menit dari rumah.

**

"tiiit... tiiiit....tiiiit", bel pulang sekolah.

"Ayo div pulang!" ajak teman temannya. "Iya... sana duluan! aku nunggu blacki" jawab diva. "Ciyeeee ciyeeee", sambung ninik. "Ah, ninik!", sambung diva sambil melotot ke ninik. "Tuh blacki dah di gerbang, kasian arjuna menunggu putri kelamaan", goda ninik. "Please deh... jangan gitu! iya iya aku kesana! puas!", jawab diva dengan manyun.

Dengan terburu dan lari lari kecil, diva menemui fajar sudah di gerbang. "Hei, lama nunggu ya? maaf!" diva menyapa. "Gak juga kok!", jawab fajar.

Di tengah jalan diva membuka cerita. "Jar, kamu kan sudah menghandel semua bagian putri! aku mau ambil ekskul yang lain!". "Lho... kok ambil eksskul lagi? apa kamu nanti gak capek? sebentar lagi ada lomba lho ya!", jawab fajar.

"Abisnya semua sudah kamu atasi sama hilda kan? ada juaga dian, wimas!. Jadi aku tak ikutan ekskul yang lain mumpung masih kelas XI (2SMA). Kalau tahun depan pasti ndak di bolehin sama wakakesiswaan!" pinta diva.

"Em, Terserah sama kamu aja asal jangan lupa kamu ketua putri lho ya!", jawab fajar menutup obrolan mereka.

Dalam benak fajar, diva aku meringankan tugasmu semua itu karena aku tidak mau kamu kerepotan. Hilda sebagai ketua osis yang juga teman dekatmu sudah tahu kalau keluargamu sedang ada masalah jadi kami sepakat membantumu diorganisasi yang kamu geluti. Dian dan wimas juga mengerti keadaanmu, karena sudah bukan jadi rahasia lagi kalau kamu saat ini lemah diva. Aku harap walau kamu mengikuti ekskul yang lain kita bisa tetep bebarengan.


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C1
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login