Download App

Chapter 3: 3. Ada apa dengan fajar?

"Tin.. tin..", bunyi klakson sepeda motor dari depan rumah diva.

Lari lari kecil menuju kedepan pintu rumah memastikan bahwa sumber suara adalah dari sepeda motor fajar, sebelumnya sudah sms ke fajar kalau diva minta barengan. "Oh iya tunggu sebentar ya..!", sapa diva sambil terburu-buru.

"Iya..., santai aja masih ada 15 menit kok!", balas fajar.

'Udara dirumah diva emang sejuk terlebih saat pagi hari, masih asri dengan banyak pepohonan. Dari jalan raya rumah diva masuk sekitar 20 meter, hanya pepohanan yang rindang yang ku temui sampai halaman rumahnya. Daun ini terlihat basah oleh tetesan embun, sungguh sangat asri. Setiap ku menemui mu disini aku merasa nyaman dengan suasana pagi hari di sekitar rumahmu diva. Kau tahu hampir aku tak ingin kau menolak ajakan ku untuk menjemputmu.' Gumam fajar dalam hati.

"Bunda, diva berangkat dulu geh?, sudah dijemput fajar nih! hehe aku tadi sms ke dia, mau nebeng, berangkat bareng!", pamit diva ke bunda sambil salim (cium tangan bahasa jawa). "Iya sayang hati-hati dijalan ya!", beranjak dadi dalam bunda menambahkan, "Nak fajar ndak masuk dulu?".

"Ndak bun, makasih.. ini dah siap berangkat!" fajar menjawab sambil mendekati bunda diva. "Bunda kami berangkat dulu", tambah fajar sambil salim pada bunda.

"Assalamualaikum..", salam pamit sambil mengendarai motor (nge gas) menuju sekolah.

Jalanan cukup ramai, fajar pun ingin segera sampai sekolah jadi agak ngebut. Diperjalanan diva memuai obrolan.

"Jar, makasih ya dah di bolehin nebeng! mau jemput lagi!", ucap diva. "Iya sama sama!, kan emang kamu dah tak tawari berkali kali untuk bareng aku aja! kamunya sih nolak melulu, minta nunggu sms darimu pula", balas fajar, "Em.. div udah sarapan belum?".

'Oouw... kayae dia tahu kalau aku belum sarapan'.

"Ehm.. udah kok sereal sachet coklat tadi,(energen)!", celetuk polos diva. "Emang bisa kenyang?, yuk nanti jajan kantin dulu?", ajaknya. "Em eh... dah nyampe gerbang, btw ni mau masuk aku mau nyiapin bahan buat kelas biologi sama nini. Maaf ya jar! lain waktu aja ya!? ok?", sahut diva sambil turun dan lari ke kelas.

'Itulah dirimu diva! kamu selalu aja ada alasan untuk berkata tidak!, entah apa yang membuatmu enggan untuk bersama ku?! namun aku tetap saja melihatmu disudut yang berbeda', dalam benaknya.

'Ih.. apa sih fajar? kok dia bisa tahu gitu kalau aku belum sarapan! haduh... apa dia denger perutku yang bunyi ya? emang sih beberapa waktu lalu aku sempat cerita hari hariku saat ni soal ndak ada uang saku, tapi aku gak ada niatan untuk minta bantuan aku kan hanya ingin curhat aja. abisnya dia kepo (tanya tanya penasaran ingin tahu) juga sih?. Semoga tidak merepotkan dia ataupun orang lain.' pertanyaan dalam hati diva.

Gerak langkah nya begitu cepat sampailah di bangku paling depan, "pagi nik," sapa diva. "Pagi juga div?", balas ninik.

"Cie Cie yang barengan sama blacki", celetuk avi dari belakang. "Apaan sih?, hehe iya iya tadi aku bareng sama blacki, kan irit! hemat di ongkos pula! hehe", jawab beruntun diva.

"Tet... Tet... tet...". Bunyi bel menandakan dimulainya pelajaran. Mengakhiri obrolan mereka guru juga langsung masuk kelas.

**

Sedangkan dirumah bunda mulai mencemaskan diva. Bagaimanapun diva harus tetap sekolah, dalam pikiran bunda. 'Dia harus tetap sekolah, semenjak setahun lalu ayahnya sudah tidak pulang, melihat hal itu aku jatuh terpuruk, dikarenakan aku mencintainya. aku tidak mau kehilangan dia. Sakit hati ini!, untunglah anakku mengerti keadaan ku. Anakku! yang semangat sekolah ya nak. Akan ku jual benda benda dirumah ini untuk bayar keperluan rumah dan sekolah mu anakku sayang!, ini masa sulit sekalipun bunda tak memiliki uang kamu harus tetap sekolah nak, bagaimanapun caranya. Dengan bekas kecelakaan bunda ini bunda tidak bisa berbuat banyak. Semoga dirimu selalu dikelilingi teman yang baik baik ya nak!' doa dan harapan bunda dalam hati yang tak bisa diungkapkan kepada siapapun.

Semenjak ayahnya tak pulang kerumah, diva tidak mendapatkan uang saku. Diva lebih sering puasa alih alih biar sekalian ada manfaatnya, badannya kurus kecil. Membuat teman-temannya agak lebih memerhatikan dia. Diva mudah bergaul, ia mengenal teman teman selain satu kelas dengannya. Semenjak ada konflik dirumahnya, dia benar benar menutup diri. Seakan tak mau bersosialisasi, yang ia akrabi apa yang ada di hadapan dia.

Diva tak tahu apa alasan teman teman yang mulai kepo tentang dia, yang dia tahu bagaimana diva sekolah seperti semestinya, dan bagaimana ibunya bisa move on dari problem yang sedang dialami.

**

Waktu bergulir dengan cepat, dan fajar masih tetap saja disampingnya. Siap antar dan jemput walau terkadang fajar yang maksa.

Hari Rabu pulang sekolah, fajar nyamperin diva kekelas diva seusai bel sekolah. "Div, pulang ta anter yuk?", ajak fajar. "Maaf jar, hari ini nanti ada ekskul basket, aku ndak pulang, langsung aja tak tunggu disini, ni aku dah bawa ganti baju kok buat latihan nanti", tolak diva. "Oh, ya udah.. kalau mau kemana bilang aja, ntar aku antar! aku di sanggar pramuka ya!", jawab fajar dengan sedikit kecewa. "eem.." balas singkat diva.

Waktu menunjukkan 14.10 wib, diva buru buru menuju ke mushola untuk sholat dzuhur, disana ada anak2 dari kelas lain yang sudah sholat, istirahat menunggu giliran ekskul. Karena dia PeDe dan mudah bergaul, hampir setiap anak anak kelas lain mengenal dia. Termasuk anak cewek basket yang lain. Dia kurang bisa akrab dengan temen temen cowok, karena dia yang membatasi diri dengan status sosialnya. 'Apalagi untuk bisa sekolah aja aku gak ada uang saku', benak diva. Tetaplah yang namanya disekolahan manapun ada yang membaur ada pula yang merasa dikucilkan. Itu tinggal sudut pandang mana yang dipilih. Diva lebih menekankan lebih baik menghindar.

Terlihat dari sanggar (sebuah tempat berkumpulnya anak pramuka) fajar memperhatikan diva, secara diam diam diva pun sebaliknya. Tak di sangka, ika anak kelas sebelah memberikan sepucuk surat untuk fajar. Sambil memberikan dengan malu-malu kepada fajar lalu terlihat fajar menerima, dan si ika lari dengan malu malu. Sontak membuat diva kaget, dia langsung diam di tengah tengah teman teman basketnya. .

"Priiiit...". Suara peluit dari tengah lapangan pertanda waktunya anak basket berkumpul untuk memulai ekskulnya.

"Oke semuanya, selamat siang! pertama buat barisan dulu! lanjutkan pemanasan!. Nala tolong hari ini kamu yang handel", perintah dari pak pelatih. "Siap pak!" jawab nala.

Nala adalah anak kelas X (1) namun dia sudah terkenal dengan kemampuan nya di dunia basket. Ia sudah masuk ke ekskul basket sma ini dengan membawa beberapa penghargaan dan sertifikat menunjukkan dia sudah sering mengikuti lomba basket sejak smp.

"Oke guys, selamat siang! silahkan berbaris 3 sab!" mengawali latihan nala menyapa dan menjalankan tugas dari pelatih.

Setelah pemanasan pada bagian sendi, pelatih kembali di depan kami dan memberi contoh latihan yang harus kami lakukan. "Oke temen temen kita sekarang lanjut ke materi teknik dasar passing yaitu mengumpan dan menangkap. Ada gerakan bola basket memiliki ritme yang cukup cepat dan sering dilakukan saat pertandingan berlangsung, yaitu teknik catching dan teknik passing." Jelas pelatih.

"Nanti tolong buat 2 sab saling berhadapan ya! nanti saya praktekkan. Ke tujuh jenis dasar passing, ini ada keterangannya nanti tolong dibagi satu satu. Sekarang saya minta bantuan hany dan nala!". Lanjut pelatih. Mereka mempraktekkan di ikuti semua peserta.

Dalam secarik kertas ada materi dari pelatih:

**

Teknik dasar Passing, dalam gerakan passing terdapat beberapa teknik yang bisa digunakan dan dikuasai untuk meningkatkan skill pemain, beberapa diantaranya :

1. Teknik Chess Pass

Teknik ini merupakan gerakan melempar bola dari posisi setinggi dada. Gunakan lemparan dua tangan untuk menghasilkan lemparan yang lurus dan terarah.

2.Teknik Overhead Pass

Teknik ini merupakan gerakan melempar bola dari posisi di atas kepala. Tujuan dari gerakan ini yaitu untuk melakukan counter attack yang mana hasil lemparan bola bisa melambung jauh ke arah area lawan. Selain itu teknik ini juga bisa digunakan saat kita ingin membebaskan diri dari kawalan ketat lawan.

3.Teknik Bounce Pass

Teknik ini merupakan gerakan melempar bola dengan cara memantulkan bola ke lantai menuju kawan. Tujuan teknik ini yaitu untuk bisa menghindari hadangan lawan serta bisa mengumpan ke arah kawan dengan akurat.

4.Teknik Baseball Pass

Teknik ini merupakan gerakan melempar bola dengan posisi bola berada di atas atau di belakang kepala. Untuk melakukan gerakan ini, diperlukan satu tangan yang kuat agar hasil lemparan maksimal. Selain itu, teknik ini bisa digunakan untuk mengelabuhi lawan.

5.Teknik Behind Back Pass

Teknik ini merupakan gerakan melempar bola dari belakang badan yang dipantulkan ke lantai menuju kawan. Gerakan ini hampir mirip dengan gerakan bounce pass.

6.Teknik Hook Pass

Teknik ini merupakan gerakan melempar bola dengan menggunakan satu tangan yang mana lengan tangan seakan berbentuk kail pancing. Untuk menghasilkan lemparan umpan yang lebih tinggi, posisi bola bisa diletakkan lebih jauh ke arah pundak kita.

7.Teknik Under Pass

Pada teknik umpan ini, bisa dilakukan dari bawah atau bola berada sekitar pinggang dan mengarahkannya lurus pada kawan satu tim yang akan di beri umpan.

**

Setelah semuanya mencoba dan latihan semua bagian cewek istirahat, dan lapangan di pakai latihan tanding dengan tim cowok. Jadi secara tidak langsung yang istirahat mulai melihat cara bermain basket dengan wasit sang pelatih.

"Vi, ternyata pesertanya berkurang ya?, btw tadi kamu telat ya?", diva memulai obrolan.

"Iya nih div, aku nunggu motor yang di pakai kakak ku. Mungkin kalau minggu depan gak ada motor aku gak berangkat!" jawab avi. "Waduh, kan sayang buuuu!" balas diva. "Tadi aku nunggu di sini kok vi, bareng bareng sama yang lain", mau nya diva menawarkan solusi tapi takut juga kalau tidak diterima avi. Karena sifat avi itu paling gak suka diatur. maunya diikutin sarannya. "Heem, kamu aja ya yang ikut! aku nya kan masih ada adek kecil (usia 3th) dirumah yang harus ku rawat! maklum lah bantuin nyokab(ibu)", balas avi.

Kembali terdiam tanpa membalas jawaban avi. Dalam pikiran diva banyak sekali uneg uneg yang memang jarang sekali ia sampaikan ke teman. Dikagetkan dari belakang sambil menyentuh pundak diva, "va, tak tunggu ya, ni aku mau pulang!". "Eh fajar, kaget aku! em.. ndak usah kamu pulang aja dulu, tuh avi berangkat kok, ntar tak nebeng avi aja!. Aku udah janjian kok kalau pulang bareng dia!", tolak diva. "Ooh, emb.. besok berangkat bareng ya? tak jemput, ok? jangan nolak!". Sedari melihat diva dengan kecewa nolak, fajar berusaha maksa diva untuk berkata ya sambil jalan keluar.

"div, emang kapan kita janjian pulang bareng?", tanya avi. "Hehehe!", jawab diva. "Huu modus lho div! cari cari alasan ya buat nolak! emang sapa yang mau ajakin kamu bareng hehehe!", balas avi. "Gak mau gak papa, masih ada angkot tahu!" celetuk diva. "Ah diva gitu aja sewot!, maaf maaf kan bercanda!, yuk pulang! pelatih tadi ngasi tahu kalau sudah boleh pulang, tuh dah pada bubar!" lanjut avi. Menganggukkan kepala diva pun mulai ke tasnya beberes dan jalan bareng avi menuju ke parkiran motor.

Saat menuju parkiran, terlihat ada yulia (anak ips XI1, cantik jelita, kulitnya putih terawat, badannya mungil jago basket) sedang ngobrol dengan salah satu kakak kelas XII ( 3 sma, tinggi, kulitnya gelap, jago main basket). Yulia terlihat malu malu gitu di pinggiran gerbang.

"Div, tu yulia tuh... hehe paling lagi kasmaran", kepo si avi. Avi adalah temen yang baik, sifatnya penyayang, suka kepo dan gosipin anak anak. "Ah, biarin lah vi...!", balas diva yang memang cuek adalah sifatnya.

"Div, cowok yang sama yulia kok ngelihatin kamu terus?" lanjut avi. "Ah perasaan mu aja kali!, udahlah yuk pulang!" balas diva yang memang ingin segera pulang.


CREATORS' THOUGHTS
Dewi_2442 Dewi_2442

nah bab ini saya mulai membuka satu per satu mengenai diva teman teman diva, dan yang ia sayangi, kehidupan diva dan ada hal hal tak terduga. mohon komentar dan sarannya. ikuti ceritanya.

Cowok yang bersama yulia, seperti apa lengkap kisah diva? mulai kah ada benih rasa sayang? tunggu kelanjutannya ya.

Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C3
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login