Download App
6.25% royal love

Chapter 3: Pencuri

Tepat pada saat kaki Irene melangkah ke kelas, suasana kelas sangat hening dan sunyi, namun semua mata langsung memandang kearah diri nya yang baru memasuki kelas tersebut. Iren berdiri diam di depan pintu saat mata itu semua tertujuh kepada nya, ia mengerakan kepala nya ke belakang untuk memastikan ada orang lain di belakang nya, namun hasil nya nihil… pandangan mata itu memang untuk diri nya. Kesalahan apa yang ia lakukan ?

" Itu bukti nya pak…" Tunjuk wanita yang bernama Celine, tangan nya menunjuk tepat kearah tas yang di pegang oleh Iren

Mata Iren ikut menuju arah yang di tunjuk oleh Celine, dan kembali menatap wajah pak guru yang ikut menatap diri nya, ia melihat kesekeliling yang hanya diam dan menatap diri nya.

" Bukti?"

" Irene.. kemari.. berikan tas itu kepada Celine, sebelum saya melaporkan nya kepada komite sekolah" Perintah pak guru

" Melaporkan saya? Apa saya melakukan kesalahan?" Aku tahu kalau dia pasti mulai melakukan nya lagi.., menghacurkan anak-anak beasiswa.

" Kau masih tidak ingin mengakui nya.. jelas-jelas barang bukti tersebut berada di tangan mu…"

" Aku tidak melakukan kesalahan apapun…"

" Kau masih bersih keras? Baik lah.. kau benar-benar tidak bisa di tolong.. kita akan langsung komite pendisiplinan.., aku tahu kalau kau tidak mampu.. tapi tidak berarti kau bisa mencuri dari teman mu"

" Mencuri? Aku? Apa aku tidak salah mendengar? Apa bapak pernah bertanya dulu dari mana aku mendapatkan tas ini? apa karena aku terlalu miskin hingga layak di anggap pencuri di antara semua orang di sini? Ini aku dapatkan sebagai biaya ganti rugi kaki ku yang telah ia lukai…, bapak bisa menanyakan ke semua murid yang berada di sini…., mereka semua melihat nya"

" Jadi? Angkat tangan kalian jika kalian melihat kejadian yang dibicarakan oleh diri nya" Pak guru, Irene , serta Celine menatap kesekeliling yang hanya membisu dan menonton mereka.

Celine tersenyum penuh kemenangan.., tidak ada orang yang akan membela diri nya…, karena mereka tidak ingin orang miskin masuk ke sekolah ini dan mengotori lingkungan mereka, dan lagi.. ini hiburan yang menyenangkan.

PRooooooooooook Prooooooooooookk Proooooooooooooook

Irene bertepuk tangan sambil tersenyum kesal " wah.. kalian benar-benar luar biasa.., bahkan kalian benar-benar melihat nya.. kalian memilih menertawakan nya. Baiklah.. kalau begitu.. aku akan berbuat lebih dari ini.. jadi kalian waspadalah … " Irene menunjuk semua orang.

Tidak.. ini tidak bisa terjadi.., jika dia di keluarkan dari sekolah ini.. maka aku akan kalah taruhuan, pikir Griss saat melihat situasi sekarang. Tora pasti akan meminta mobil mewah keluaran terbaru yang harus di indent selama setengah tahun.. tidak.. aku tidak akan membiarkan nya.

Griss berdiri dengan tangan sebelah di dalam saku celana dan yang satu nya menggosok hidung yang tidak gatal.., Iren menatap Griss yang berdiri.., dalam hitungan detik padangan Irene terhadap Griss berubah , di tengah kerumunan orang , Griss terlihat sangat berani dan tampan, sinar matahari menyinari diri nya , terlihat tubuh nya mengeluarkan cahaya yang menyilaukan, membuat Irene memejamkan mata nya untuk menghalau silauan tersebut.. tunggu.. aku tidak sedang terpesona..,apa yang ku pikirkan.

" Aku melihat semua nya… Celine yang memulai nya.." Griss menunjuk Celine yang berdiri menatap nya, sambil mengigit kesal bibir bawah nya

Di antara semua orang di sini.. justru dia lah yang terlihat sebagai biang kerok dari semua orang yang berada di sini. Tapi justru dia yang membela ku? Di tengah semua ini? mungkin dia orang kaya yang berbeda dari yang lain?

" Bapak tidak percaya juga dengan ku?" Griss menatap Pak guru sambil berdiri di samping Iren, ia makin mendekati Iren dan merangkul nya sambil berbisik ringan di telinga Iren. " Kau harus berterimakasih dengan ku"

" Sudah ku duga…kau pasti memiliki maksud tertentu" Irene kembali berbisik dengan Griss " jadi apa mau mu?"

" Tenang saja…, aku tidak meminta yang lain.. aku akan mengatakan nya nanti.. setelah masalah ini selesai"

" Tidak.. aku tidak perlu pertolongan mu …"

" Yakin lah…, kau tidak akan lolos tanpa pertolongan ku.."

" katakan syarat nya"

" Sangat mudah… kau cukup bertahan di sekolah ini lebih dari 4 bulan"

" Baiklah… akan ku pertimbangkan"

" Ya… aku yang menolong mu…., seharus nya itu perkataan ku…" Kenapa rasa nya seperti aku yang meminta pertolongan dengan wanita ini? eer.. karena aku juga membutuhkan nya.

Irene masih di dalam rangkulan Griss, mereka terlihat mesra saling berbisik satu sama lain, asyik dengan pembicaraan mereka berdua hingga lupa jika semua orang menatap kearah mereka berdua.

" Ehem… kalian berdua .. apa kalian sudah selesai di sana?" Tanya pak guru yang masih dengan sabar menunggu kemesraan mereka berdua

" Kami sudah selesai" Griss kembali menatap kearah pak Guru

" Baiklah.. kali ini aku percaya kepada mu Griss.., bubar semua.. kembali ke bangku kalian masing-masing… permasalahan ini sudah di selesaikan" Pak guru melangkah keluar ruangan.

Griss tiba-tiba mengendus-ngendus di sekitar Irene, sambil sesekali mengosok hidung nya, alis mata nya melengkung, membuat dahi nya berkerut " apa kau mencium bau sesuatu? Seperti nya sangat bau…"

" Ah… aku lupa…" Irene mengangkat tas bermerk itu sambil menunjuk nya " Dari sini.."

"Ya!!!! Sungguh menjijikan" Griss segera menjauh dari Irene dan kembali ketempat duduk nya

" Celine… nama mu Celine kan?" Irene berjalan kearah Celine yang merasa sangat kesal karena ulah Griss, dia hampir saja menangkap Irene.. tapi malah di gagalkan oleh Griss

" Apa mau mu?" Teriak Celine melampiaskan semua kekesalan nya

" Ah…" Irene menggosok telinga nya karena teriakan Celine.., " Ini aku kembalikan.. tadi tersiram air kotor dan meninggalkan bau… tapi tenang saja.. tidak ada kerusakan.. kau hanya perlu membersihkan nya"

" Ya…. !!!!! apa yang kau lakukan dengan tas ku…, aku sudah tidak menginginkan nya.. buang saja"

" Kau yakin? Kau yang bilang ya…"

" Benar.. dan pergi lah dari hadapan ku sekarang…" Celine berjalan kembali ke tempat duduk nya.

Semua orang berbisik –bisik di tengah pelajaran di mulai.., sambil sesekali menutup hidung mereka, kosentrasi guru maupun orang di dalam ruangan semua nya terganggu , satu ruangan tersebut di penuhi oleh bau yang berasal dari aroma Irene, dan dengan santai nya Irene tidak terganggu dengan hal tersebut dan tetap berkosentrasi mendengarkan, alhasil dalam satu ruangan tersebut di penuhi oleh aroma luar biasa

" ya… tidak bisakah kau membuang tas itu?" Griss berbalik badan sambil menutup hidung , dan dengan kesal bertanya kepada Irene

" Tidak bisa.. harga tas ini sangat mahal" Jawab Irene dingin

" Bahkan jika kau membuang nya , tidak ada yang akan mengambil nya… jadi cepat keluarkan tas itu sekarang."

" Tidak…, aku mendapatkan tas ini dengan susah payah… bahkan di anggap pencuri, bagaimana bisa aku membuang nya"

" aku akan membelikan yang baru untuk mu.., jadi buang itu"

" Jadi.. apa mau mu….? kau tidak mungkin hanya berbaik hati pada ku? Katakan sebenar nya.. ?"

" Aku hanya tidak tahan dengan bau yang berasal dari benda itu"

" Tidak… sebelum nya juga.."

" Ah.. bukannya seharus nya kau mengucapkan terimakasih kepada ku?" Griss mengubah postur tubuh nya untuk lebih mendominasi

" Aku berharga bagi mu? " Irene melipat kedua tangan nya di depan dada

" A..pa yang kau katakan.. aku tidak mengerti maksud mu" Griss memejamkan mata beberapa kali, tidak percaya jika gadis di depan nya terlalu pintar dari yan ia bayangkan. Dan mengetahui jika diri nya sangat berharga untuk nya

" Seperti nya tebakan ku benar.., jadi?"

" Baiklah.. aku dan Tora sedang bertaruh…, jika kau bertahan lama di sekolah ini.. Tora akan memberikan ku apa yang ku mau"

" Ah.. bagus.. kalian membuat diri ku sebagai taruhan? Bagus.. aku sangat menyukai nya..50% dari yang kau dapatkan."

" Ya!!! Bagaimana bisa otak mu berpikir begitu?"

" Kalau kau tidak mau tidak masalah… aku akan ketempat Tora.., siapapun yang menang.. tidak jadi masalah.. aku tetap mendapatkan 50% nya" Senyum Irene bahagia.


CREATORS' THOUGHTS
kunyit_jahe kunyit_jahe

Irene... memang The best...^^

Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C3
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login