Download App
100% ROMEO

Chapter 2: 2. Permainan dimulai

Putri bersandar di tembok dinding kelas, tangannya gemetaran memegang sebungkus coklat. "Aduhh kasih gak yah...?" jantungnya berdegup kencang, serius sebagai seorang cewek jelas mengejar cowok adalah hal memalukan, hanya saja kadang hati yang bicara sehingga logika tidak lagi menerima dampaknya. contohnya saja lingkungan yang akan mencemoh sebagai seorang cewek murahan, tidak punya harga diri, padahal kalau ditanya apakah malu atau tidak jelas malu itu ada walau hanya sedikit.

Putri kembali menengok kedalam kelas, memperhatikan seorang cowok yang tengah memejamkan mata, di telinganya sepasang earphone terpasang, cowok itu mendongak seolah olah punya dunia sendiri.

Setelah memantapkan hati dan tekat walau masih gemetaran Putri memasuki kelas, membuat kelas yang ribut saat jam istirahat menoleh, melihat seorang junior masuk kedalam kelas mereka.

Arjuna berbisik kepada Alka "Siapa tuh?" ujarnya penasaran.

Alka menggeleng, karena memang dia tidak tahu siapa tapi saat junior yang dikiranya masih kelas sepuluh itu mendekati bangku Raja, dia mendengus "Pensnya Raja"ujarnya malas.

Memang bukan hal langka lagi seorang adik kelas, murid seangkatan datang ke kelasnya untuk menemui Rajata, atau bahkan pagi pagi sekali cowok itu sudah menerima bekal atau hadiah lainnya di bawah mejanya, pesona seorang Rajata mirip dengan seorang pangeran di negeri dongeng.

Semua orang di kelas menatap Putri, mereka penasaran bagaimana kali ini pangeran sekolah menolak seorang cewek dengan mulut boncabenya, mereka meringis menyaksikan pertunjukkan penolakan cinta untuk kedua kalinya dalam satu hari ini, karena pasalnya tadi pagi sudah ada adek kelas yang datang dan menembak sang pangeran tapi di tolak mentah mentah dengan ucapan "Gak" ujar Rajata lalu kembali memakai earphonenya dan memejamkan mata, seolah yang di katakannya bukanlah hal penting.

"Kak Raja, tolong terima coklat dari aku"Ujar putri, suaranya agak bergetar, tubuhnya kaku dengan kepala menunduk.

Hening, Rajata tidak bergerak sama sekali.

Arjuna yang melihat kejadian itu mencoba membantu, di lepaskannya earphone yang terpasang di telinga Raja lalu matanya melirik putri.

Raja tersentak, cowok itu membuka mata lalu menoleh ke Arjuna yang memberi kode melirik putri.

wajah Raja datar "Mau apa?" ujarnya dengan suara serak, sepertinya cowok ini tertidur tadi.

"Terima coklat dari aku kak"Ujar Putri sekali lagi, tangannya menyodorkan sebatang coklat kedepan Raja.

Raja berdecak, dia pikir ada hal penting sampai Arjuna membangunkannya. Tangan Raja terulur mengambil coklat itu dan meletakkan diatas mejanya, lalu cowok itu kembali memakai earphone dan memejamkan mata, tidak peduli semua orang yang menatapnya aneh.

"Itu.... cuma gitu doang?" ujar Sari berkomentar

"Anjer udah?"ujar laras

Semua orang kebingungan, termasuk Putri yang masih berdiri di depan Raja, bagaimana ini? dia masih ingin berbicara dengan Raja, tapi Raja tidak mengatakan apa apa dan kembali larut pada dunianya.

Alka terkekeh di ujung kelas, cowok itu sudah tahu bagaimana sifat Raja. acuh dan tidak suka di ganggu.

Lain dengan Arjuna yang mendengus, Arjuna kembali menyenggol bangku Raja membuat cowok itu membuka mata kembali dan memasang raut wajah kesal.

Arjuna menatap Raja datar, matanya melirik Putri. Raja menoleh ke Putri, kenapa cewek ini masih disini? kening Raja berkerut.

"Apalagi?" ujarnya pada Putri

"Anu kak.. Aku..maksud aku gimana kalo kita...jalan sore ini?"Ujar Putri deg degan, bahkan sampai memilin milin roknya.

Membuat semua orang yang ada di dalam kelas menunggu jawaban Raja. walaupun sudah ada perspepsi dalam pikiran mereka.

"Gak" ujar Raja cepat, suaranya tegas seolah benar benar tidak perlu berpikir dua kali untuk menolak ajakan cewek cantik di depannya.

Semua orang yang ada di kelas Raja sudah menduga kata itu akan keluar dari sang pangeran sekolah, jadilah mereka hanya menatap putri kasihan.

"Ada apa nih? kok rame?" ujar Resya memasuki kelas.

Membuat sebagian cowok yang ada di sana menatap Resya lalu menjawab tidak apa apa. Dasar cowok kalau sudah liat cewek cantik saja, langsung gercep.

Resya memperhatikan Putri dan menatap coklat di atas meja Raja, ah ternyata cewek ini sudah beraksi kalau begitu Resya juga gak mau kalah.

Resya tersenyum manis membuat Putri menatap tajam Resya, ah kalau begini Resya tidak bisa sembunyi sembunyi untuk memdekati Raja. Dia harus menang untuk taruhan ini.

"Coklat siapa nih, buat aku ya?" ujarnya pada Raja, mencoba bersikap manis dan polos.

Putri yang sadar itu coklatnya langsung menatap Resya geram, seolah mengatakan 'ngapain lo disini?' tapi yang ditatap malah buang muka dan memilih menatap sang pangeran "Raja ini buat aku ya?" ujarnya sekali lagi.

"Hm" Raja berujar cuek, tidak peduli juga terserah siapa yang makan coklat itu, tugasnya hanya menerima walaupun terpaksa, Raja paling benci saat dia menolak pemberian dari seorang cewek lalu cewek itu menangis tersedu sedu, seolah Raja sudah sangat berdosa karena menolak pemberiannya atau Arjuna yang menceramahinya dengan kalimat 'Tidak baik nolak rejeki mas Raja' ujarnya gila.

Raja menatap dua cewek asing yang ada di depannya "Ngapain masih disini?" ujarnya mencoba mengusir, Raja tidak suka ketenangannya di ganggu. Apalagi dengan dua cewek yang satu malu malu anjing yang satu mirip tante tante girang. Raja mendengus kesal.

Ntah bagaimana tipe cewek cantik menurut Rajata, kalo orang secantik Putri yang bermuka bak kembang desa dengan wajah babyface begitu cukup membuat Putri terkenal seantero kelas sepuluh, Putri bahkan sudah terkenal saat MOS, bukan hanya kelas sepuluh dia juga di incar senior senior kelas duabelas. Tapi bagi Rajata? sikap malu malunya tadi disamakan dengan binatang mengongong itu.

Lain lagi dengan Resya, cewek ini jelas punya pesonanya sendiri, bulu matanya yang lentik tanpa perlu antibadai, lesung pipi di kedua pipinya juga saat cewek ini tersenyum sepasang ginsul langsung terlihat manis, makanya dia menjadi artisnya sekolah dan tentu saja jadi incaran cowok dari angkatan sepuluh sampai kelas duabelas. Tapi bagi Rajata? disamakan dengan tante tante girang.

Putri mendongak memasang wajah memelas paling menyedihkan sedunia "Please ya kak, temenin aku..." Ujarnya merengek.

Resya langsung melotot mendengar rengekan Putri, luar biasa menjijikkan ujarnya dalam hati. Dengan keangkuhan luar binasa dan mencoba menahan malu Resya mengaitkan tangannya di tangan Raja menggandeng Raja erat seolah mereka akrab, padahal tidak akrab.

"Sorry nih ya, tapi Raja mau jalan sama gue besok"ujarnya membalas ucapan Putri.

"Gak, Raja mau jalan sama gue besok! apasih lo lepasin tangan Raja" ujar Putri lalu mencoba melepaskan gandengan Resya di tangan Raja.

"Gak mau" ujar Resya tak kalah tegas, mengeratkan gandengannya pada Raja.

"LEPASIN!"

"GAK!"

"LEPASIN GAK!!"

"GAK BAKAL GUE LEPASIN"

Putri masih mencoba melepaskan gandengan Resya sedangkan Resya mencoba mempertahankan gandengannya di tangan Raja.

Di ujung pojok kelas, Alka terkekeh geli. Cowok dengan jaket hitam polos itu memegang hape, merekam kejadian yang ada di depan matanya. Setelah jeda waktu yang panjang cowok itu mengunggahnya di akun sosmednya dengan caption "Tonton dan rasakan sensasinya". Cowok itu tidak lupa kan kalau dia adalah salah satu most wantednya sekolah? membuat video itu menyebar cepat dan tentu saja jiwa keingintahuan seseorang akan tertuntaskan apabila melihat secara langsung kan?

####

JADI KALIAN TIM MANA?

PUTRI?

RESYA?


Load failed, please RETRY

New chapter is coming soon Write a review

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C2
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login