Download App

Chapter 3: Teman Baru 2

(Valentino part)

Pagi seperti biasa, bangun, mandi, berganti pakaian dan sarapan, itulah rutinitas valen setiap paginya. "Val... Ayo cepat habiskan sarapannya udah ditunggu pak jamal (supir pribadi)" kata Mama Valen.

"Iya Ma.. Bentar nih dikit lagi abis" dengan mulut yang penuh makanan valen bergegas menuju mobil. "Ma Valen berangkat dulu ya" valen salam ke Mamanya.

Tak lama kemudian Valen sampai ke sekolah. Dia selalu menunggu teman-teman yang lain sebelum dia masuk ke kelas. Dan tak sengaja valen melihat anak dengan seragam lain masuk ke kantor guru bersama ibunya. Dia sedikit penasaran waktu itu saat ingin mengikuti mereka, salah satu teman valen menarik tangannya "Hey... Ngintipin apa kamu hayoo..."

"Apaan sih ngga ada ah" valen bersama teman-temannya masuk ke dalam kelas. Entah kenapa pagi itu tak satupun guru masuk ke dalam kelas sehingga suasana kelas itu tampak ribut. Tiba-tiba guru nanda bersama anak yang tak dikenalnya masuk sehingga kelas terdiam. Dalam hati valen "hmmm... Kaya pernah lihat dimana ya.. Ohh iy, anak yang masuk ruang guru tadi, ternyata dia anak baru ya". Sebenarnya valen sudah punya teman sebangku, tapi karena rasa penasaran kenapa setelah kelas 6 dia pindah kesini? kenapa tidak waktu smp saja? atau dia dikeluarkan oleh sekolah karena dia nakal? Atau..... Setelah berdebat dengan dirinya sendiri dia menyuruh teman sebangkunya untuk pindah. "sssttt... Woy kamu pindah ya, biar dia duduk disini, sekarang!!!!" dengan tampang sungguh-sungguh yang membuat temannya geli melihat ekspresi temannya tersebut "eh ada apa tiba-tiba.....iya iya deh aku pindah nih" dengan sedikit kesal bercampur ingin tertawa melihat ekspresi valen. Teman sebangku valen akhirnya pindah ke meja belakang yang kosong.

Waktu Valen memikirkan semua pertanyaan yang akan ditanya kepada anak baru itu, tiba-tiba Dia sudah duduk disebelahnya. Valen sedikit terkejut dengan kehadiran Joe, dan tanpa pikir panjang Valen langsung menyapanya "Hei kenalin aku valentino, kamu bisa panggil aku Valen aja" sambil tersenyum dan bersemangat. Joe membalasnya dengan senyuman manisnya yang imut. Valen suka sekali dengan senyuman itu entah kenapa. Waktu itu valen langsung ingin mengajaknya bicara. Akan tetapi saat itu pelajaran sedang berlangsung. Dia memutuskan untuk bicara saat istirahat nanti.

Triinggg.... Triiing.... Waktu istirahat akhirnya tiba. Saat melihat guru sudah keluar Valen mulai mengobrol dengan Joe. "Hei Joe, mau aku ajak berkeliling sekolah ngga?" Joe membalas "Hmmmm, Oke aku akan...." sebelum Joe menyelesaikan bicara nya, teman-teman sekelasnya langsung memenuhi sekitar Meja Joe dan Valen. Pertanyaan demi pertanyaan ditanyakan oleh mereka. Joe entah kenapa dia berteriak "Hentikan!!!!!". Joe langsung berlari keluar kelas. Valen melihat ekspresi Joe yang aneh seakan ketakutan atau trauma yang hebat. Saat itu juga valen sedikit mengerti dan mengira-ngira keadaan Joe sebelum pindah kesini. Dia langsung berlari mengejar Joe. Valen tak menemukan Joe dimanapun, padahal Joe belum pernah sama sekali keliling sekolah yang bisa dibilang sangat besar ini.

Valen merasa lelah hingga dia berjalan menuju belakang sekolah yang belum dia telusuri dan akhirnya Joe ketemu. Valen yang saat itu ingin menghampiri Joe, terkejut ternyata Dia sedang menangis disana. Valen terus menatap Joe dari kejauhan. Dia hanya teringat senyuman manisnya waktu pertama dia berkenalan tadi dan tiba-tiba berubah jadi tangis sekarang. Tak lama kemudian Valen meninggalkan Joe karena tak tau apa yang harus dilakukan. Waktu di kantin, Valen terus melihat sekitar apakah ada Joe atau tidak. Tetapi valen mengira Joe tidak akan ke kantin karena dia sedang bersedih akan sesuatu. Entah kemana valen memandang, dan akhirnya matanya tertuju pada Joe di meja sebarang menyendiri. Valen ingin menghampirinya tetapi dia di tarik oleh temannya untung bergabung dengan mereka. Pikiran Valen pun terus bertanya-tanya. Hingga saat pelajaran terakhir Dia memutuskan untuk bermain Bola bersama setelah pulang nanti dan mengajak Joe untuk bergabung. Akan tetapi saat valen mengajak Joe, Dia menolak ajakannya dan sebelum valen menyelesaikan perkataannya Joe langsung meninggalkan valen dikelas. Valen dibuat kebingungan dengan sikap Joe barusan. Dia cuek dan dingin tidak seperti sebelumnya, yang hangat.

Dimobil, saat jalan pulang Valen masih kebingungan, apakah dia berbuat salah terhadap Joe atau ada sesuatu yang lain. Pak Jamal supir pribadi di rumah valen melihat bahwa tuan muda sedang berpikir keras. "tuan muda apa tadi disekolah ada masalah? tak biasanya tuan muda seperti ini?" valen menjawab "Pak Jamal, harus dibilangin berapa kali y klo panggil aku Valen aja, ngga kq ngga ada masalah tadi... Ya cuma ada anak baru aja yang bikin penasaran". Pak jamal menggaruk kepala padahal tidak gatal "hehe iya tuan muda eh... Nak valen soalnya bapak ngga biasa manggil kaya gitu... Hmmm mungkin nak Valen harus mendekatinya coba untuk menjadi sahabat yang bisa dipercayanya." Dijalan Pak jamal terus menceritakan masa mudanya dulu bagaimana dia bisa bersahabat dengan temannya yang cuek sekali. Merekapun sesekali tertawa di jalan pulang.

.

.

.

Mohon untuk saran dan kritikannya ya guys komentar dari kalian sangat berharga banget😊


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C3
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login