Download App

Chapter 2: bab 2 tinggal bareng dokter ganteng nan menawan

" kami tinggal sendiri? " tanyanya

" iya orangtuaku meningal seminggu yang lalu" ucapku

" trus ada pembantu atau yang menimin kamu drumah ini? " tanyanya lagi

" ga ada lah aku cuma sendiri lagi pula siapa yang sanggup bayar pelayan buat bertahan hidup aja susah " ucapku

" ok kamu tinggal sama saya sampai kamu sembuh" ucap cowo itu

" tapi.... "

" ga ada tapi... tapi kamu tinggal sendiri sedangkan kaki kamu patah karena saya... saya akan bertanggung jawab sampai kaki kamu sembuh total ok" ucap cowo itu

dia pun langsung mengangkatmu ke mobilnya

" pakaian aku gimana? "

" biar nanti orang saya yang itu gampang " ucapnya lulu melajukan mobilnya. fix mulai hari ini jantung g jadi sakit karena orang itu.

" nama saya Fabio Renaldi vernandes nama kamu? " ucapnya

" nama aku Difanya Saskia Aulia umurku 15 tahun aku kelas 11 IPA 2" ucapku

" kamu masih sekolah kelas 11 satu tahun lagi kamu lulus" ucap Fabio

" ga tahun ini karena aku mau ikut ujian tahun ini " ucapku

" waw kamu pinter dong... mau lanjut kemana " tanya Fabio sambil menyetir

" kayanya ga lanjut soalnya ga ada biaya" ucapku cengengesan

" aku yang biayayai kamu sampai kamu lulus kuliah" ucap Fabio

" ga aku ga mau nyusahin dokter " ucapku tegas

" ok kamu lam bisa nyicil ke aku pas kamu udah kerja " ucapnya

" trus giman sama kerjaan aku yang tadi baru dterima " ucapku

" kamu bisa kerja setelah kamu sembuh dan bisa jalan lagi ok.. maaf membuat kamu jadi kaya gini" ucap Fabio

" santai aja aku ga apa kok.. "

"ok... " Fabio pun keluar dari mobil membawa kursi roda yng ditaro dbatasi lalu mendudukan aku dikursi tersebut..

" kita mau kemana dok" tanyaku

" ke apartement aku tenang aja aku akan merawat kamu sampai sembuh kalo aku kerja akan ada pelayan yang menenun kamu " ucap Fabio sambil mendorong kursi roda ke arah lift.

begitu sampai d apartemen ada pelayan yang menyambut " sore tuan.... " ucap pelayan tersebut

" sore bi.... kenalkan ini Difanya dia kan ada dsini dan saya mohon bantuan ya buat ngerawat dia dan sediakan semua keperluannya saat saya ga ada... bibi boleh pulang sekarang" ucap Fabio

" baik tuan.... bibi permisi dulu" ucap sang bibi

" tunggu BI tolong bibi beli baju sama perlengkapan buat Difanya ya bi.... saya akan mentransfer ke rek bibi makasih" ucap Fabio

" baik tuan... "bibi itu pun pergi ninggalin kami

setelah bibi pergi Fabio membawaku masuk kedalam " kamu mau makan dulu bibi udah masak buat kita" ucap Fabio lalu mendorongku kemeja makan mengambilkan aku nasi dan lauknya lalu dia pun mengambil juga buatnya sendiri kami pun makan bersama

" kamu setiap hari makan sendiri" tanyaku

" iya udah biasa soalnya mereka sibuk sendiri" ucapnya

" tapi mereka masih ada dan bisa kamu lihat sedangkan aku ga akan pernah bisa lagi" ucapku lesu

tak ada pembicaraan setelah itu sampai kami selesai makan.

" kamu mau kekamar atau gimana? "

" aku mau kekamar aja" ucapku

Fabio pun mendorong kursi roda ku sampai kekamar dsana ada dua kamar yang bersebelahan so kami beda kamar lah.....

saat sampai dkamar Fabio membarngkanku ke tempat tidur king size " kalo mau apa bilang ya aku mau mandi dulu" ucapnya

" tunggu... aku juga mau mandi bisa ga" ucap Difanya ragu

" ok aku akan mengangkat kamu kekamar mandi " ucap Fabio lalu mengangkatku kekamar mandi mendudukkan aku di badtub kamar mandi

" kamu mandi dsini.... aku akan membuka gift dzaki kamu setelah kamu mandi aku akan memasangnya kembali" ucapnya lalu membuka gift di kakiku dengan sangat hati hati.

" makasih untuk segalanya " ucap Difanya tulus

" sama sama.... ini kimono mandi kamu setelah mandi kamu pakai baru kamu panggil aku" ucap Fabio lalu pergi dari kamar mandi.

kamipun mandi ditempat yang berbeda tentunya dkamar masing masing.

setelah berandam akupun mengeringkan dan membilas tubuh ku memakai kimono lalu memanggil Fabio namun lama dia baru datang dengan menggunakan handuk d pinggangnya kayanya dia baru selesai mandi

" kenapa?.... udah selesai mandinya" ucap Fabio

" iya.... " ucapku malu 😨😰😔 kerena melihat pemandangan telanjang dada sang dokter yang hot banget.

Fabio pun mengangkat tubuhku dari badtub kamar mandi menuju kasur.

" mau aku pasang kembali giftnya biar kamu bisa langsung istirahat"

" boleh " ucapku

" bentar aku ambil obatnya dulu" ucap Fabio ramah

begitu Fabio pergi aku cuma duduk bersender dtempat tidur. mendengar suara bell pintu berbunyi Fabio datang membawa obat serta alat untuk meng gift kakiku. dia ga peduli sama suara bell yang menurutnya ga penting.

memberi obat dan memakaikan kembali gift kakiku.

" kamu istirahat dan sebaiknya kamu lepas kimono itu soalnya basah... aku akan ngambil baju buat kamu " ucap Fabio akupun cuma mengangguk setelah Rama pergi aku langsung melepas kimono mandi ku menutupi badanku dengan selimut tebal sampai ke leher karena aku ga pakai sehelai benang pun dibalik selimut.

menunggu Fabio memberi bajunya untuk ku pakai namun lama sampai aku mendengar perdebatan dluar aku pun mencoba memanggil Fabio namun yang masuk seorang wanita cantik dan seorang wanita parubaya " siapa kamu apa hubungan kamu dengan anak saya" tanya wanita paru baya saat memasuki kamar. aku bingung mau jawab apa yang ada aku cuma bisa diam

" Fabio jelasin sama mama dan sofi siapa cewe ini dan apa yang kalian lakukan hah" ucap wanita itu marah sedangkan wanita disampingnya cuma nangis

" mama pleace ini urusan Rama mama ga usah ikut campur" ucap Fabio mulai menghampiriku

" kalian main dibelakang mama ya.... mama sudah memilihkan tunangan buat kamu malah kamu merusak anak orang.... mama ga pernah ngajarin kamu berbuat ga bener Fabio... mama ke cewe sama kalian" ucap wanita parubaya

" maaf Bu.... saya... " ucapku terpotong sama ucapan Fabio

" mama bio udah besar ga perlu mama jodohin Fabio segala dengn sofi... Fabio bisa milih yang bisa jadi pendamping Fabio " ucap Fabio kepada mamanya

" ok kalian mending pakai baju dulu setelah itu kita bicara diruang tamu papa kamu bentar lagi kesini " ucap mama Fabio lalu keluar kamar


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C2
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login