Download App

Chapter 2: Chapter 1 Penyesalan Terbesar

Sekolah SMP di Yamaghi

"Aku bermimpi suatu hal aneh, seperti aku telah menjalani kehidupan sampai aku mati. Aku melihat banyak sekali orang tidak ada bakat dan tidak ada sama sekali orang quirks. orang- orang disana seperti kehidupan biasa tapi tanpa kekuatan super" Shirosaki dalam mimpinya.

Saat Shirosaki melihat kehidupan itu seperti halnya potongan film. Shirosaki mencapai bagian akhirnya tiba-tiba semua hitam dan terdengar suara.

" bangun Kawai kun , beraninya kau tidur saat pelajaranku" berteriak terdengar seorang wanita.

Shirosaki dengan mata ikan mati dan rambut putih kriting ( mirip sakata gintoki saat masih muda di kuil ) terbangun dan melihat guru wanita sebentar lalu tidur lagi.

"bangun kawai kun kalo tidak, kau akan menjadi pengangguran." kata guru tersebut dengan kesal.

Shirosaki bangun dan berkata " aku akan serahkan ke diriku di masa depan". ia melihat wajah gurunya yang kelihatan marah.

Teman-Teman kelas melihat adegan ini tertawa seolah sudah biasa. Bagi mereka, Shirosaki adalah seorang pencundang yang tidak ada bakat. Guru tersebut mengabaikan dia seolah tidak mendengar kata-katanya.

" baik anak- anak, aku akan bagikan dokumen aspirasi karir kalian dan besok harus dikumpulkan" kata guru tersebut dengan keras.

Ding...Dong..Ding...

Setelah bel akhir berbunyi, guru meninggalkan ruang kelas dan semua bersiap pulang. Shirosaki berdiri dan keluar dari kelas, saat ia melangkah keluar tiba-tiba ada seorang gadis dengan mata indah, bando bintang dan rambut merah dengan sebuah rambut berdiri melengking ( mirip Itsuki di Go toubun) datang berkata.

"kakak, kakak disuruh mama beli bahan makanan untuk makan malam. jangan lupa lagi" kata gadis tersebut memadang kakaknya.

" oh ya aku lupa, itsuki" kata Shirosaki dengan mengelus rambutnya. Ia mengeluarkan uang nya dan memberikan ke itsuki.

" ini uang belanjanya dan ini buat kamu oke" kata Shirosaki dan langsung kabur sebelum ditangkap itsuki.

"kakak, bukannya kamu yang belanja hari ini. kenapa itsuki lagi?" kata itsuki berteriak marah tapi itsuki tidak melihat kakak sudah kabur.

Setelah 15 menit menjauh dari sekolah.

" Ah.....syukurlah aku bisa kabur" kata shirosaki dengan nafas berat.

Akhirnya shirosaki mampir ke supermarket ( Mc disini bodoh sekali) untuk beli minuman dan ia mengecek uangnya ternyata ga ada alias kosong.

" ah...uang itu kan kuberikan itsuki semua" kata shirosaki dengan kesal. Shirosaki pergi ke taman untuk minum air disana.

"aa...segarnya mantap sekali airnya seperti coca cola." kata shirosaki setelah minum air keran. Setelah itu ia berjalan sebentar disekitar taman dan mendengar seorang wanita berseragam sama seperti dia yang duduk dengan temannya bicara.

" Hey tadi keren ya, pahlawan All Might beraksi menyelamatkan seorang gadis dari penjahat di luar supermarket. Dia mengalahkan dengan sekali pukulan luar biasa" kata wanita itu dengan bersemangat.

" Sayangnya gadis itu terluka saat ditengah perkelahian. Padahal dia cantik dengan rambut merah" kata temannya dengan menghela nafas.

" Ya sayangnya seperti itu. yang paling penting dia selamat" kata wanita itu

" ya udah ayo pergi disini kadang tidak aman" kata temannya.

Shirosaki yang mendengar percakapan wanita itu. Ia berlari ke arah supermarket dekat sekolahnya dengan kecepatan penuhnya dan berdoa dalam hati.

"semoga bukan itsuki, semoga bukan itsuki" kata shirosaki berulang dalam hati. Saat ia melihat kerumunan dan mencoba menerobos. Shirosaki melihat tas dengan gantungan panda lucu dan belanja yang jatuh. Shirosaki langsung ke lokasi kejadian dan mencoba mengambil tasnya tapi dihentikan seorang polisi.

" nak, kau tidak boleh mengambil barang bukti" kata polisi mencoba memegang tangan shirosaki. Polisi curiga bahwa dia seorang pencuri yang mengambil kesempatan.

" diamlah, pak. aku bertanya padamu dimana pemilik tas ini?" kata shirosaki berteriak dan tidak sabaran.

" Nak, apa kau berhubungan dengan gadis itu?"kata polisi itu bertanya

" dia adalah adikku, cepat berita tahu tempat dia dikirim" kata shirosaki yang semakin tidak sabar. Polisi itu melihat dia dan gadis itu agak mirip.

" Tenang nak, ikut aku ke rumah sakitnya dan aku sudah hubungi orang tuamu" kata polisi menuju mobil. Shirosaki berjalan dibelakang polisi dan masuk mobil menuju rumah sakit.

Setelah beberapa menit sampai rumah sakit pahlawan. Shirosaki masuk bersama pak polisi menuju ruangan itsuki. Saat sudah hampir sampai, ia melihat orang tua didepan ruangan. Shirosaki dan pak polisi menuju ke orang tuanya. Saat mendekat tiba-tiba ayahnya memukul tepat diwajah shirosaki hingga jatuh.

"kamu mengecewakanku, shiro. Kenapa kamu malah menyuruh itsuki sendiri ke supermarket? mama menyuruhmu dan itsuki untuk membeli bahan makanan apa susahnya sih." kata Ayah shiro dan itsuki dengan marah.

Mendengar kata-kata itu , shiro langsung bersujud didepan ayahnya sambil menangisi kebodohannya. " maaf ayah, ibu. aku berjanji tidak mengulangi kesalahan ini lagi".

Ibunya mendengar kata shiro sambil menangis. Ia menangis setelah diberitahu itsuki kecelakaan. Ia takut setengah mati jika terjadi apa-apa dengan putra putrinya, setelah mengecek ternyata putra tidak ada ditempat malah putrinya sendiri. ia kecewa dengan putranya yang meninggalkan adiknya sendirian.

"sudahlah ini sudah terjadi, Untung saja keadaan itsuki cuma luka kecil dan anggap saja pembelajaran buatmu." kata ayahnya dengan keras

Shiro mendengar hal ini merasa lega karena itsuki baik-baik saja dan merasa buruk karena ia tidak dapat melindungi adiknya sendiri.

Setelah Kejadian ini, Shiro mulai bertekad untuk menjaga keluarganya dari bahaya.


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C2
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login