Download App

Chapter 3: Bab 3

Musik pop begitu gaduh.Bagai polusi udara ibukota,kali ini Stephanie gak bisa tahan lagi.

"Ey manusia-manusia anarkis ! Ribut amat deh suer !"

Cemoohan Stephanie tidak begitu dihiraukan.Han yang asik bermain game menunda sementara aktifitasnya.

"Kok bangun ?"

Stephanie mengambil ancang-ancang duduk.

"Berisik lu pada"

"Ckck,beneran gegara berisik ?"

Stephanie memicingkan mata.

"Han,kamu tadi liat aku ngobrol sama anak kecil gak waktu di taman ?"

Han tertawa,"kapan ?"

"Ih tadi sore"

Mata Han memutar,"Nggak deh"

Dari jawaban Han jelas,bahwa dia mungkin sedikit gila.Tapi nope,dia benar-benar bicara.

"Han,arwah itu ada beneran gak siih ?"

Han tiba-tiba menatap Stephanie.

"Ya,mungkin.Kalo arwah penasaran itu bisa jadi"

"Apa kalo begitu kita ngelakuin suatu kesalahan ?"

Han menepuk pundak Steph.

"Nah itu yang gue nggak tau.Siapa yang paham coba ? Dari awal kita pergi aja,muka lo udah gak enak.Terus,lo ketemu anak kecil itu namanya siapa ? "

Stephanie menarik nafas dalam.

"Anna.Tapi gak tau Anna siapa ?"

Han mengangguk,"Ya"

Lama kemudian,mereka semua tertidur.Waktu sudah menunjukkan pukul 02.00 am. Dalam diamnya,Stephanie berharap dia tidak melakukan sebuah kesalahan fatal kemarin. Semoga tidak.

Semoga ....

°°°°

Tanggal 13 pagi,07.00 am ....

Dengan persiapan yang sangat matang,Nat dan kawan-kawannya sibuk memasukkan beberapa barang ke dalam mobil.

Yap,hari ini hari adalah hari mereka untuk melakukan project tour yang sudah di persiapkan dari sekolah. Beberapa teman mereka bahkan ada yang sudah berangkat sejak tanggal 10.Tapi karena Nat mencoba untuk memastikan semua siap,dia tegas mengambil tanggal 13 sebagai target go-nya.

"Tanggal 13,jadi keinget film friday at 13th yak Key ? Wkwkwk"

Key tersenyum kecut,"Makan tuh mitos 13,makanya jangan kebanyakan nonton film horor,parno sukur"

"Ayo lah,sudah ready kan ya ?" William memutuskan percakapan dua anak manusia.

"Ayo semua kumpul !" Nat memberi aba-aba.

"Okay,sebelum berangkat kita berdoa bersama.Berdoa,dimulai"

Beberapa menit berdoa,mereka langsung berpencar menaiki dua mobil. Satu pastinya si white car,satunya punya pak supir William.

Dalam senggang perjalanan,mereka banyak membahas kegiatan apa yang akan mereka kerjakan nanti saat sampai di sana.Satu minggu bukan waktu yang singkat.Tapi mereka harus bisa mengumpulkan banyak informasi untuk project ini.Obsesi Nat semakin mengebu-ngebu untuk meraih Best Project Place yang rutin diadakan sekolah saat anak-anak selesai dari project ini.

"Wah,gila ya,si Han nggak boong.Ini bagus abis sih pemandangannya"

Celoteh William di sambut mata-mata yang haus akan warna panorama.Nay yang mendengarnya tersenyum bangga.

Sekitar 20 menit kemudian,mereka sampai di hostel yang di maksud.

"Ya guys,welcome to the edelweis"

Key mulai menggila.

"Keren,jadi instastory cakep banget !"

"Yap,sebelum jalan-jalan manja,masuk bentar,tapi kan barang,nanti kita sewa sepeda buat jalannya.Ayo"

Tangan Nat menjewer telinga Key dan William yang sudah gatal buat jalan-jalan berkeliling taman yang letaknya pas di depan hostel.Berbagai macam bentuk dan warna koper memasuki ruangan hostel.Disambut dengan ramah oleh beberapa karyawan,Han pastinya langsung betah banget di sini.Hostel ini lengkap dengan kolam renang,ruang tamu,ruang makan,perpustakaan dan ruang untuk meditasi juga sembahyang.Kamarnya sendiri di design dengan sedemikian rupa agar sama persis saat di rumah.Satu kamar bisa di isi 2-3 orang.Han langsung melangkah ke arah kolam renang,disediakan dalam keadaan hangat karena udara di sini sedang dingin.Nat yang melihatnya bergidik.

"Hati-hati sakit loh yaa,gak ada obat"

Han tidak peduli dan tetap nyebur dengan riang.

Di kamar,Stephanie dan Key langsung membereskan barang-barang mereka.Nat menyusun jadwal dan William asik mencaci Han yang malah asik berenang.Setelah semua rapi,Stephanie,Key dan Nat pergi keluar.Dan William masih mengomel di dalam kamarnya.

"Tau dari mana sih lu Nat ada tempat sekeren ini ?" Key berceloteh.

"Ini tempat masa kecil gue.Dulu gue sering banget di bawain main ke sini.Dulu juga di sini ada pasar malamnya,tapi entah masih ada atau udah nggak"

Stephanie masih fokus dengan khayalannya.Otaknya berfikir lebih logis lagi.Dia memisahkan diri,mencari bangku taman yang kemarin menjadi saksi pertemuannya dengan Anna.

"Masa gue udah gila sih,hadeuh"

Handphone dinyalakan.Menunjukkan waktu 05.57 pm,terlalu sore.Apa dia memang bukan manusia ? Apa Anna hanya khayalan ? Masih menjadi tepisan Stephanie,agar tetap fokus dalam projectnya.Tentu dia tak mau mengecewakan Nat.Dan tak mau menakuti sahabat-sahabatnya.

"Fyuhh,allready for it Stephanie"

Dirinya bergumam kuat.Menguatkan diri sendiri,karena Stephanie termasuk orang yang sedikit penakut.

Di sisi kanan tempat ia duduk,ada beberapa bunga berwarna cerah.Angin pun mulai mendayu-dayu lembut,memainkan irama khas alam.Di kirinya,pohon mangga seakan membaca resah hatinya,menjatuhkan 3 buah mangga besar dan harum.Stephanie sedikit terkejut,lalu mengambilnya.

"So good,baunya harum banget"

Siang ini tidak begitu panas,karena udara memang sedang dingin-dinginnya.Sesekali Stephanie menggosok-gosok tangannya,berusaha menghangatkan tubuh.Padahal dia sudah pake 4 jaket lapis sekaligus.Ya walau salahnya,jaketnya tipis-tipis.

"Steph,kita udah dapat sepeda sewaan,sore nanti keluar lagi,okey"

Teriakan khas cewek tomboy menggema.Stephanie menengok ke arah sumber suara.

"Sip beby,im ready !"

5 menit kemudian,mereka kembali menuju hostel dan beristirahat secukup mungkin untuk penelitian nanti sore.Terpejam dengan sangat pelan,samar-samar Stephanie masih saja mendengar Han dan William bercanda memainkan gitar mereka.

"Dasar cowok-cowok rocker" umpatnya.

°°°°

04.33 pm ....

RIING .... RING ....

Alarm yang dipasang Nat berbunyi dahsyat bagai ombak laut.Key yang peka suara terlonjak.Mematikan alarm dan menjewer Nat dengan gemas.

"Alarm beby lo udah bunyi,ih gila ya lo pake sound segede itu.Gini masih gak bangun ? Astagaaaa"

Yang diomelin tetep gak peduli.

"Permisi,punten mbak'e,ini udah mau sore wuuy"

Han menggoda Key.

"Ih berisik lo ye"

"Ayo jadi gak jalan-jalan ini ?"

Kali ini William serius.

"Ck ! Ayo"

Han menariki lengan Stephanie,dan gadis itu langsung tersungkur.Bangunnya diiringi desahan sakit dan cubitan keras untuk Han.

"Gila ya lo narik cewek kek narik karung gandum" hardiknya.

"Bodo lah ya,ayoo ah"

Mau tak mau,mereka harus berkeliling.

Sore itu menjadi sore yang nama Han tercatat dalam list pembalasan Stephanie.

"Awas lo ye,mampus habis pulang tugas !"

"Hayoloh Han"

Han tidak peduli dan langsung pergi mengambil sepatu.

Disusul Nat,William dan terakhir Stephanie.

Key sudah sangat siap dengan sepedanya.

"Ya ampuun,beri aku kekuatan mata"

gumam Stephanie kemudian.

°°°°

Kosakata : -Hostel : Penginapan yang berbasis menyamakan seperti rumah sendiri.Biasanya tidak begitu besar,tapi rasa kekeluargaan antar pengunjung tercipta.Hampir seperti hotel,tapi hostel biasanya mengutamakan gathering.

#tetap masih butuh masukan,tinggalkan fire yea :) Thank u !


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C3
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login