Download App

Chapter 4: 04 - Memakan atau Dimakan part 3

Shunta : Tolong... (menelan ludah) Biarkan aku 'skidipapap sawadikap' (melakukan seks) denganmu (menatap Takeru dengan serius).

Takeru : (membuka matanya) Apa?

Shunta yang tadinya duduk manis di pinggiran tempat tidur, tiba-tiba langsung bangkit dan hendak menyerang. Dia sudah tidak bisa dihentikan lagi, dia berubah menjadi saat kuat seperti banteng yang sedang berlari mengejar targetnya. Shunta menindih tubuh Takeru, tanpa ada keraguan dia mengulangi kata-katanya.

Shunta : Tolong biarkan aku 'skidipapap sawadikap biskuit ahoy' denganmu!

Takeru yang panik dengan tindakan Shunta berusaha melindungi tubuhnya dan menutupinya dengan selimut. Akan tetapi Shunta menarik paksa, membuka dan membuang selimutnya. Shunta menekan bahunya dengan kuat sehingga Takeru tidak bisa bergerak.

Takeru : (sangat kaget) Huh? Eh? (melihat ngeri ke arah Shunta)

Shunta : Sial... Apa yang harus kulakukan? (menatap tajam ke arah Takeru) Aku mungkin sedang bermimpi (mendorong Takeru dengan kuat)

Takeru : (Ga-gawat...! O-otongnya... Otongnya sudah mengeras dan menyentuh kulit ku. Bagaimana ini...?! Dia sudah...!) *berkata dalam hati* -merasa sedikit takut-

Dengan sekuat tenaga Takeru menahan tubuh Shunta yang kekar itu.

Takeru : (Ah, dia kuat sekali, aku tidak bisa bergerak sama sekali, apa yang harus kulakukan?! Dia sudah mulai hilang akal sehatnya!) Oi, kau bercanda, kan?! (Aku hampir tidak bisa menahannya) O-oi, tenangkan dirimu dulu sebentar. Ya? *masih menahan tubuh Shunta*

Shunta tidak menanggapi ucapan Takeru, dia langsung melumati bibir Takeru dengan penuh nafsu dan paksaan.

Takeru : Ng... (lidahnya...!! -terkejut-) *menendang perut sixpacknya Shunta dengan sekuat tenaga* Lepaskan aku, tolol!! (kabur)

Setelah menendang dan mengambil selimut. Takeru menutupi tubuhnya dengan selimut dan berlari dengan tergesa-gesa untuk menyelamatkan diri dari seekor binatang buas yang sangat bernafsu seperti mau memangsanya.

"Aku sudah memegang selama lima tahun sebagai nomor satu 'Pria Yang Ingin Kupeluk'. Dan sekarang aku akan mendapatkan 'pelukan'? Apa itu maksudnya?!"

Dia terus berlari ke sana dan kemari untuk mencari tempat persembunyian dan dia menemukan sebuah ruangan yang pintunya terbuka sedikit, tanpa dia sadari ternyata dia berlari ke arah kamar mandi.

Takeru : (Sebaiknya aku bersembunyi di sana, dan mengunci pintunya!)

Namun pada saat dia akan menutup pintunya, tangan kekarnya Shunta menghalangi dan menahan pintunya supaya tidak tertutup. Takeru merasa ngeri melihat tangan Shunta dan berusaha sekuat tenaga untuk menutupnya. Mereka berdua seperti beradu kekuatan otot akan tetapi kekuatan Shunta 2 kali lebih besar darinya, dan berhasil membuka pintunya dengan paksa.

BAM!! (suara pintu menghantam dinding dengan keras)

Shunta menatap Takeru penuh dengan nafsu. Seolah-olah hidungnya mengeluarkan asap dan tatapan matanya yang tajam seperti ingin melahapnya hidup-hidup.

Shunta : Tolong jangan mencoba kabur dariku, Takeru-san. Jika kau kabur seperti ini, itu membangkitkan gairah seks-ku menjadi semakin besar. Kau tahu, otongku sudah ngaceng :v (kencang/keras) dan aku sudah tidak tahan. Aku merasa sangat bersemangat!!

Takeru : . . . . (menatap dengan takut) *wajah menjadi sangat pucat*

Shunta : Apapun yang kuinginkan... Bukankah Anda yang bilang begitu padaku? (mendekati secara perlahan-lahan)

Takeru sepertinya sudah sangat menyesal dengan perkataannya kalau Shunta boleh menginginkan dan melakukan 'apapun'. Dia berusaha untuk membatalkan perkataannya tadi tapi nampaknya sudah terlambat.

Takeru : Soalnya... Itu tak mungkin (sedang membujuk Shunta) Pasti ada keinginan yang lainnya, ya kan?

Shunta : (memegang bahu Takeru) Dengan anda yang di depanku, tidak ada hal yang lain yang kuinginkan lagi selain dirimu.

Takeru : (terkejut dengan perkataan dan tindakan Shunta) T-tunggu!

Tidak memberi kesempatan kepada Takeru, Shunta langsung menciumnya dengan nafsu yang membara.

Takeru : Ng... (lidahnya dengan lidahnya Shunta bersatu) Ng... *memejamkan mata, menikmati ciuman Shunta*

Shunta melepaskan ciumannya dan dia terengah-engah. Dia memeluk pinggang Takeru dan melanjutkan ciumannya, dia mencium ke leher jenjangnya Takeru. Dengan lembut Shunta mencium setiap lekuk lehernya Takeru, saat dia mau meninggalkan tanda berupa kissmark, Takeru yang kaget langsung mendorong Shunta dan memegang lehernya. Shunta sedikit tersentak kaget dan melepaskan pelukannya.

Takeru : Hentikan! Jangan meninggalkan bekas kissmark di tubuhku, besok aku ada iklan melepas baju pada saat syuting! (pergi)

Shunta : Maaf... (hanya melihat Takeru keluar dari dalam kamar mandi)

Takeru pun pergi meninggalkan Shunta yang hanya terdiam di dalam kamar mandi. Dia menutup pintu dan tiba-tiba terdengar ada suara berisik seperti lemari jatuh dan beberapa barang besar lainnya yang jatuh. Shunta yang kaget bermaksud mau melihat apa yang terjadi akan tetapi pintunya tidak bisa terbuka dan dia pun mengedor-gedor pintu sepanjang malam sambil memanggil Takeru berulang-ulang kali. Ternyata Takeru mengunci Shunta yang ada di dalam kamar mandi dengan menutupinya dengan barang-barang besar seperti lemari sepatu, pot bunga besar, dan barang besar lainnya supaya Shunta tidak bisa keluar dari sana untuk sementara waktu.

Shunta : Takeru-san? Takeru-san!! Takeru-san!! (mengedor-gedor pintu)

Takeru : . . . . (duduk di sofa ruang tamu dan menutupi tubuhnya dengan selimut) Ada apa dengannya? Dia membuatku kaget. Ada apa sih?! (berpikir dengan keras)

****************

-Pagi hari, di lokasi syuting-

Takeru berjalan dengan cukup tenang mentelusuri koridor di tempat area syuting.

Staff 1 : Saitama-san, selamat pagi!

Takeru : Pagi.

Shunta : Takeru-san, pagi! (tiba-tiba muncul dari belakang)

Takeru : (Di-dia bagaimana bisa keluar dari kamar mandi?! Apa dia monster?!) *kaget* O-oh, hi... (tersenyum kaku)

Shunta : Um, tentang semalam... (menunjukkan wajah sedih)

Takeru : (langsung memotong perkataan Shunta) Ah, itu, ya! Aku sama sekali tidak memikirkannya! Ya? Hehe.. (tersenyum kaku dan terpaksa)

Shunta terdiam dan terkejut dengan perkataan Takeru dan menatapnya dengan tatapan terluka. Dia merasa sedih dengan tindakan Takeru yang seolah-olah kejadian semalam tidak pernah ada. Takeru yang melihat reaksi Shunta langsung merasa sedikit terkejut.

Shunta : . . . .

Takeru : . . . .

Sesaat mereka berdua terdiam dan suasana berubah menjadi canggung. Takeru merasa tidak nyaman langsung pergi meninggalkan Shunta begitu saja yang hanya diam terpaku disana.

Takeru : Sampai nanti (pergi)

-Bersambung-

Author : Aduh nak, tsundere benar si kau. Uda ngaku saja sebenarnya kau juga menyukainya kan? 😏

Takeru : Diam!! 😡

Shunta : (sedih)

Author : Baiklah, biar aku yang promosi saja. Readers bagaimana menurut kalian episode kali ini? Jika ada komentar yang bagus maupun kritikan pedas dan saran, silakan di tulis di kolom komentar. Jangan sungkan-sungkan! Sampai jumpa lagi... Dukung terus dengan kasih favorite dan like ya (^_^)//


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C4
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login