Download App

Chapter 60: Apakah Pria Sejati Menyakiti Wanita?

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

Huo Weiwu sudah tenggelam dalam keputusasaan yang telah dialaminya. Ketidakpercayaan orang lain pada dirinya membuatnya merasa tidak berguna. Ia bahkan memaksa mulutnya untuk menyikat gigi hingga memuntahkan darah yang berwarna merah pekat itu.

Ya, hukuman 100 kali sikatan selama 300 menit dan menyikat giginya tanpa henti. Hukuman ini dilaksanakan oleh Huo Weiwu hingga waktu menunjukkan pukul sebelas malam lebih.

Kemudian ia membuang sikat giginya yang rusak, lalu keluar tanpa mengeluarkan suara.

Letnan Shang sejak awal merasa hukuman dari Gu Gaoting itu sangat tepat, sudah seharusnya memberi hukuman keras seperti ini kepada perempuan sombong seperti Huo Weiwu.

Namun, saat melihat bibir Huo Weiwu membengkak seperti sosis, hati Letnan Shang menjadi kasihan padanya.

Jika cara menyikat Huo Weiwu seperti itu, gusinya bisa terluka.

"Komandan bilang, kalau Anda sudah selesai, Anda boleh makan." Letnan Shang mengingatkan dengan suara yang lirih. Letnan Shang tahu jika saat ini bukan situasi yang tepat untuk berbicara dengannya.

Huo Weiwu hanya membalas perkataannya dengan tersenyum kaku sambil memandangnya dingin. Mulutnya masih terasa nyeri seperti ditusuk ratusan pedang.

Namun memintanya makan? Huo Weiwu saja sudah malas berbicara. Ia hanya membuka pintu. Lalu ia menundukkan dagunya, memberi syarat Letnan Shang untuk pergi meninggalkannya.

Letnan Shang menunduk berat, sebenarnya ia enggan untuk mematuhi. Tetapi ia pun dengan rasa kasihan bersedia pergi meninggalkan dirinya di dalam kamar.

Huo Weiwu membanting pintu, meninju tembok, lalu memandang langit-langit kayu yang berwarna kuning angsa.

Malam sunyi pun datang, semakin menambah rasa kesepian untuk Huo Weiwu.

Tidak ada keluarga, tidak ada kekasih, tidak ada teman, bahkan disaat seperti ini, Huo Weiwu tidak bisa menemui mereka.

Huo Weiwu tidak mau membuat keluarga dan temannya menjadi sedih, dan tidak mau membuat orang yang menyakitinya menjadi senang. Ia pun memilih mengurung diri di rumah menyembuhkan luka.

Sesungguhnya ia rindu kepada ibunya. Jika bisa, ia ingin ibunya datang menjemputnya, membawanya ikut ke surga dan itu pasti terasa lebih baik. 

Seketika ponsel Huo Weiwu berbunyi. Ia malas menerima panggilan. Ia memilih menutup mata.

Ia pun tidur dengan terlelap. Namun anehnya, dagunya sudah tidak terasa sakit. Huo Weiwu juga tidak tahu sudah berapa lama bibirnya juga telah terasa dingin.

Ketika Huo Weiwu sampai diambang mimpi, ia tiba-tiba terbangun. Ia seketika melihat Gu Gaoting ada di dekatnya. Ternyata bibirnya menjadi dingin karena Gu Gaoting mengolesi obat salep.

Sayangnya, kemarahannya kepada Gu Gaoting belum memudar. Ia langsung menyingkirkan tangan Gu Gaoting yang masih mengobatinya. Matanya berapi-api memandang pria itu. Ia merasa tidak butuh kebaikan hati Gu Gaoting.

Sebaliknya, Gu Gaoting tetap bersikeras ingin merawatnya. Matanya seperti menyorotkan cahaya yang menyilaukan, membuat orang yang memandangnya tidak bisa bergerak menghindarinya. Pria ini langsung membuka mulut Huo Weiwu lebar-lebar dengan tangannya, lalu memasukan obat serbuk ke dalam mulutnya, dan mengoleskannya ke gusi.

Sikapnya itu membuat Huo Weiwu ingin menggigit jarinya. Sayangnya, kekuatan Gu Gaoting menahan mulut Huo Weiwu lebih besar dari usahanya untuk menggigit jarinya, sehingga gadis ini juga tidak sanggup menggigit jari Gu Gaoting dengan kuat.

Obat yang dioles pada gusinya memang membuat mulut terasa dingin, tetapi rasanya amat pahit. Huo Weiwu tidak ingin menelan obat itu. Air liurnya seketika mengalir dari sudut bibirnya.

Gu Gaoting tidak akan melepaskan Huo Weiwu sebelum selesai memberi obat itu. Air liur Huo Weiwu yang mengalir banyak telah menghabiskan banyak tisu. 

Akhirnya Huo Weiwu marah dan berdiri. Namun ia merasakan bibirnya nyeri dan kaku. Ia tidak ingin berbicara lagi.

Gu Gaoting melempar sekotak tisu di depan Huo Weiwu, "Aku menyuruhmu menyikat 100 kali dan bersedia melakukannya. Patuh sekali kau. Tapi disuruh jangan menggoda Wei Yankang, kenapa tidak kau turuti?"

Huo Weiwu kembali merasa kesal. Ia merasa bahwa lelaki ini tidak punya perasaan. Sudah menghukumnya dengan keras, sekarang Gu Gaoting juga menyindir masalah tersebut sekali lagi.

Huo Weiwu pun melempari Gu Gaoting dengan sekotak tisu yang baru dilemparkan padanya tadi.

Namun Gu Gaoting memang lebih gesit, ia berhasil menghindar dan duduk di ranjangnya.Tidak mau kalah begitu saja, Huo Weiwu melemparinya dengan bantal sambil bibirnya tetap mengerut kesal. 

Sayangnya, saat ini seperti ada ledakan di dalam mata Gu Gaoting yang mengiringi cengkramannya seperti binatang buas itu. Cengkramannya ini tepat mengarah ke pergelangan tangan Huo Weiwu. Tubuh wanita itu langsung dibalik, sehingga Gu Gaoting dapat menekan Huo Weiwu di ranjang. 

Gu Gaoting memandangnya, "Masih belum mau mengakui kesalahan?" Tanya Gu Gaoting dengan suara yang keras.

"Apakah kau masih disebut lelaki sejati setelah menyakiti perempuan? Kau punya kemampuan untuk menghabisi Wei Yankang!" Huo Weiwu berkata dengan emosi yang meledak-ledak. Saat ia bicara, mulutnya terasa panas.

"Kau masih berani bicara!" Ujar Gu Gaoting dengan sinis. Pria ini pun menunduk dan menggigit telinga Huo Weiwu. Gadis ini merasakan nafas pria ini terasa di daun telinganya. Membuatnya seketika bergetar karena geli. 

Gu Gaoting semakin memperhatikan Huo Weiwu dengan tajam, menatap pupil mata Huo Weiwu yang sehitam kain kasa, "Ingin tahu aku ini lelaki atau bukan? Aku akan memenuhi keinginanmu." Ungkapnya dengan penuh arti.

"Apa?" Huo Weiwu terkejut.

Wajah Gu Gaoting sekarang terasa tenang dan terasa misterius. Namun saat ia memegang tangan Huo Weiwu. Ia mengantarkan tangan tersebut ke bagian bawah perutnya. "Lakukan!" Perintahnya. 

---

Dari 15 Februari 2020, koin yang sudah digunakan untuk membeli buku yang tidak terpilih akan dikembalikan dalam waktu 30 hari. Perlu diperhatikan Fast Pass yang sudah digunakan tidak bisa dikembalikan.

Buku-buku yang terpilih untuk dilanjutkan akan memiliki tanda khusus di pojok sampul dalam 30 Hari untuk menunjukkan kelanjutannya.

Terimakasih atas pengertian Anda.


Load failed, please RETRY

New chapter is coming soon Write a review

Gifts

Gift -- Gift received

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C60
    Fail to post. Please try again
    • Translation Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login