Sebuah ciuman dengan lembut mendarat di bibir Lu Yuchen yang tipis.
"Suamiku, menurutmu bekas ciuman itu… Sebenarnya siapa yang meninggalkannya? Uh?" tanya Tang Xinluo.
Bibir yang lembut menghampirinya begitu saja, tentu Lu Yuchen tercengang sesaat. Beberapa saat kemudian, dia baru merasakan bibir manis wanita mungil itu menyentuh bibirnya dengan lembut. Hasrat di bagian bawah perutnya juga sudah tidak tertahankan. Tiba-tiba, dia mendengus kesal, dia merapatkan kedua lengannya dan menggendong Tang Xinluo. Tidak cukup… Begini saja tidak cukup… Aku mau lebih daripada ini! Batinnya menjerit.
"Ugh… Tunggu!" Tang Xinluo yang merasakan sudah akan berhasil, walaupun dia berada di dalam gendongannya, tapi dia dengan peka menggunakan tangannya untuk memberi jarak di antara mereka berdua.