Download App

Chapter 220: PENGKHIANAT

"Tetapi, tidak bisakah kau ikut bersama kami?" Tanya Hope, dia merasa tidak percaya diri untuk bisa membawa semua orang keluar dari sini seorang diri.

"Sayangnya, aku tidak bisa." Ekspresi di wajah priestess itu pun berubah menjadi sedih. "Aku hampir tidak bisa bertahan. Aku sudah kehabisan kekutaanku."

Hope bisa melihatnya, spirit milik priestess itu terus menjadi semakin lemah, jika bukan karena kontras antara tubuhnya yang tembus pandang dengan kegelapan dari hutan yang menyeramkan ini, mungkin Hope sudah kesulitan untuk melihatnya.

"Aku rasa ini akan menjadi akhirnya," Ucap Priestess itu pelan, tersenyum dengan lembut ditemani oleh ribuan kunang-kunang.

Hope bisa merasakan dadanya yang terasa sesak. Dia benci perpisahan. "Sangat disayangkan aku tidak bisa memberimu pelukan," Hope menggigit bibirnya untuk mencegah air mata jatuh menetes ke pipinya.


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C220
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login