Download App

Chapter 104: Chapter 96 - Kebodohan Dimitrie

Setelah Touma berteleport tepat ke tempat dimana aura dari undead yang ia rasakan berada. Touma melihat, seorang pemuda berusia dua puluh tahunan dengan rambut blonde dan mata yang berwarna biru. Aura keberadaan menjijikkan yang Touma rasakan sebelumnya terpancar jelas dari seluruh tubuhnya, dan Touma secara insting langsung berdiri menjauhi pemuda itu karena aura menjijikkan yang ia pancarkan.

Pemuda itu tidak menyadari keberadaan Touma karena, pemuda itu terlihat sibuk bermonolog dalam bahasa yang Touma tidak mengerti. Tapi ketika ia selesai bermonolog dan melihat Touma yang berada tepat sepuluh meter di hadapannya. Wajah pemuda itu yang sebelumnya memperlihatkan ekspresi yang membuat Touma merasa muak dan mual, saat ini menunjukkan ekspresi wajah yang penuh dengan kejijikkan. Karena Touma merasa kalau pemuda itu melihat Touma seakan Touma adalah barang yang harus dikoleksi.

"Ohohohohohoho, tak kusangka kalau aku tidak usah bersusah payah mencari dirimu, Kamijou Touma, manusia rendahan yang mewarisi kekuatan dari leluhur keempat! Kekuatan yang seharusnya menjadi milikku!"

Gaya bicara pemuda itu, membuat Touma merasa semakin merasa jijik terhadap pemuda itu. Ditambah lagi ucapan pemuda itu yang merendahkan manusia membuat Touma menjadi semakin yakin kalau pemuda itu bukanlah manusia melainkan undead atau demi human. Tapi yang membuat Touma merasa curiga dengan keberadaan dari pemuda itu ialah ucapannya mengenai kekuatan dari leluhur keempat.

"Apa yang undead seperti dirimu lakukan di pulau awan ini," Kata Touma dengan nada bicara yang terdengar tenang. "Seharusnya undead sepertimu dilarang masuk ke pulau ini, bagaimana caranya kau bisa masuk ke pulau ini dan apa maksudmu dengan kekuatan dari Avrora adalah kekuatan yang seharusnya menjadi milikmu!?"

"Aku bisa masuk ke pulau ini setelah menjalani prosedur dan birokrasi yang berbelit-belit, aku masuk ke pulau awan ini secara legal, lho. Dan mengenai kekuatan dari leluhur keempat, aku Dimitrie Vatler adalah vampire kelas bangsawan dari kekaisaran Warlord yang sudah mengkonsumsi kekuatan dua orang vampire generasi kedua yang membuatku menjadi eksistensi yang mendekati vampire kelas leluhur, tapi sayangnya aku tidak merasa puas dengan kekuatan yang kumiliki!

Untuk bisa menguasai dunia dan menjadikan manusia sebagai hewan ternak aku harus memiliki kekuatan yang terkuat makanya beberapa tahun yang lalu aku memerintahkan sekelompok arkeologis untuk menggali reruntuhan dimana Avrora tertidur! Agar aku bisa menyerap kekuatan yang ia miliki! Tapi kau yang hanyalah manusia rendahan berani merebut apa yang menjadi hakku! Tidak bisa dimaafkan! Oleh karena itu aku bersusah payah datang ke pulau ini dan menyusun rencana yang matang agar aku bisa merebut kekuatan Avrora darimu! Dan karena kau saat ini sudah ada di hadapanku, jangan harap kau bisa lolos Kamijou Touma! Aku akan membunuhmu lalu mengambil apa yang menjadi hakku! Dan jangan harap kalau kakekmu bisa menolongmu! Sebab aku yakin saat ini kakekmu itu sedang kerepotan melawan 'sesuatu' yang cukup kuat untuk mengalahkannya!"

Monolog dari Dimitrie yang panjang dan terlalu detail membuat Touma merasa mengantuk serta bosan. Tapi Touma tetap mendengarkan monolog itu sebab ia ingin tahu alasan kenapa Dimitrie datang ke pulau awan.

"Duagh!" Touma bergerak dengan cepat ke arah Dimitrie lalu menendang dagu Dimitrie menggunakan lututnya. Tendangan Touma begitu keras sampai-sampai dagu Dimitrie lepas dari persendiannya dan darah memuncrat dari dalam mulutnya Dimitrie. Touma menguap dengan lebar ketika ia menendang Dimitrie, karena ia merasa bosan harus melawan musuh yang terlalu banyak bicara seperti Dimitrie.

Dimitrie bukanlah vampire tingkat tinggi pertama yang Touma lawan. Di waktu ia berumur tiga belas tahun Hiko pernah mengajak Touma untuk membasmi sekelompok vampire tingkat tinggi yang menjadikan sebuah pulau kecil di samudera pasifik sebagai markas mereka. Para vampire itu memiliki ketangguhan yang luar biasa dan sangat merepotkan untuk dilawan, karena mereka menggunakan familiar. Dan itulah pertama kalinya Touma dipaksa untuk menggunakan delapan dari keenam belas naga yang ada di dalam tubuhnya.

Dari pengalamannya melawan vampire tingkat tinggi, Touma menyadari kalau ia harus menyerang dengan cepat vampire tersebut sebelum sang vampire sempat menggunakan familiar yang ia miliki. Dan itulah alasan mengapa Touma menendang dagu Dimitrie tepat setelah ia selesai bermonolog, agar Dimitrie tidak memiliki waktu untuk memanggil familiar miliknya.

Setelah Touma menendang dagu Dimitrie, serangan yang Touma lakukan tidak berhenti sampai disitu, ia menendang testikelnya Dimitrie, meninju perutnya, lalu mematahkan lehernya Dimitrie. Touma tahu sebagai vampire Dimitrie tidak akan mati walaupun lehernya di patahkan, oleh sebab itu Touma tidak merasa ragu mematahkan leher Dimitrie. Lagipula vampire yang sombong dan narsis seperti Dimitrie adalah tipe orang yang sangat ia benci.

Sebelum Dimitrie sempat menyembuhkan dirinya, Touma dengan cepat menusuk tubuh Dimitrie menggunakan paku yang terbuat dari perak murni tepat di kedua tangannya Dimitrie membuat Dimitrie sama sekali tidak sempat beregenerasi karena kemampuan regenarasi miliknya di hambat oleh paku perak yang tertancap di kedua tangannya. Karena perak adalah racun yang berbahaya untuk vampire.

"Arrrgh! Sialan!" Teriak Dimitrie yang merasa sangat kesakitan karena tubuhnya dibuat babak belur oleh Touma ditambah kemampuan regenerasinya tersegel akibat paku perak yang menancap di tangannya. "Kenapa kau menyerangku secara mendadak! Dan tidak memberikan kesempatan kepadaku untuk melawanmu! Kamijou Touma! Apa kau tidak memiliki kehormatan sebagai seorang petarung!"

"Vampire tingkat tinggi mungkin bisa berjalan di bawah matahari, tapi perak tetaplah kelemahan kalian makanya aku memakai paku perak untuk mencegah dirimu beregenerasi, dan alasan kenapa aku menyerangmu secara mendadak ialah karena vampire kelas tinggi biasanya memiliki beberapa familiar yang merepotkan, makanya aku harus melumpuhkan dirimu dulu sebelum kau sempat menggunakan familiarmu itu dan yang terakhir aku tidak mau membicarakan soal kehormatan petarung ketika melawan vampire narsis dan sombong sepertimu yang aku yakin tidak mempedulikan hal semacam itu. Karena aku yakin kalau kau sama sekali tidak memiliki moral dan akal sehat karena kau selalu mendapatkan apapun yang kau mau."

Dimitrie menggertakan giginya, ia sama sekali tidak menyangka kalau ia akan kalah dengan begitu cepat. Ia bahkan sama sekali tidak memiliki kesempatan untuk menggunakan gelang khusus yang bisa menekan kekuatan dari leluhur keempat.

"Aku tidak menyangka kalau kau sekuat ini, Kamijou Touma! Apakah ini berarti kau sudah bisa menggunakan kekuatan dari leluhur keempat dengan sempurna!" Teriak Dimitrie yang saat ini tubuhnya masih tertancap di pohon karena paku perak yang menancap di tubuhnya, Touma tancapkan juga ke pohon.

"Haah? Kau itu beneran bodoh, ya? Apa kau lupa kalau aku adalah cucu dari manusia terkuat di bumi, apa kau pikir kakekku tidak melatihku beladiri? Dan melatih fisikku ini? Kekuatan dari Avrora hampir tidak pernah kugunakan sama sekali karena kekuatan itu lebih banyak efek buruknya daripada efek baiknya, tanpa menggunaka kekuatan semacam itu sekalipun aku sudah sangat kuat sampai bisa membunuh belasan vampire tingkat tinggi yang setara denganmu. Apa kau pikir bajingan tengik sepertimu cukup kuat untuk mengalahkanku?"

Sekali lagi Dimitrie dibuat menggertakkan giginya. Ia benar-benar merasa bodoh, karena tidak memikirkan kemungkinan kalau Touma dilatih secara fisik oleh Hiko dan juga ia tidak melakukan pengecekan secara lebih detail apakah Touma itu kuat atau lemah. Kali ini kesombongannya dan kebiasaannya meremehkan orang lain membuatnya kalah telak tanpa sempat melawan.


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C104
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login