Download App

Chapter 2: 2. Pertemuan Pertama

Masih puas dengan lamunanku, tiba-tiba....

"Dorrrrr" suara itu mengagetkan ku membuatku langsung menoleh ke sumber suara. di depanku berdiri seorang laki-laki, badannya tinggi, kulit nya sawo matang, tapi ku akui senyumnya begitu manis membuatku terdiam tanpa kedip menatapnya sekaligus aku memang tak pernah bertemu dengannya.

"heyyyy kenapa melamun?" aku tersadar karena dia menyentuh tanganku. "tidak, a...ku..... hanya.... menatap mu hahahaha" dia menatapku tajam membuatku berhenti tertawa. aku langsung berbalik dan kembali menatap langit malam "sebenarnya aku hanya sedang menatap langit itu, lihatlah langit itu begitu gelap, sunyi, sepi, tak satupun bintang yang menerangi" aku menunduk.

"tapi aku sedang menatap bulan yang bersinar begitu terang" aku langsung mengangkat kepalaku kembali menatap langit. kau takan menemukan nya, karena hanya aku yang mampu melihatnya" aku langsung berbalik menatap nya dengan kebingungan karena aku tidak mengerti. dia mengisyaratkan agar kami duduk

"karena kau adalah bulannya sayang" deg..... aku merasa damai ada kelembutan dalam suaranya terdengar menghangatkan hati yang mendengar. aku hanya terdiam dan terpaku, tapi dia langsung menjabat tangan ku "aku Ardi" ada kesedihan dalam matanya.

a....ku... a...ku..." deg... deg... aduh kok jadi gugup sih. "iya aku tahu, namamu tari" melepaskan tanganku. mungkin dia tahu ketidak nyamanan ku, belum lah sempat aku mengatakan darimana kamu tahu" dia langsung menjawab

"pastilah aku tahu,, anak yang setiap hari memberi snack dan apel pada Andi" deg... serasa mau melompat nih jantung saking kagetnya. "ka...ka...kamu kok bi...bi...bisa tahu" malu-malu. dia teman sekelas ku, dan lagi semua juga tahu tentang dirimu" tambahnya

"aku...?" menatap nya sinis. "jangan begitu sayang, nanti manisnya ilang" aku tersipu dengan kata-kata yang begitu lembut di ucapkannya.

"jangan panggil aku sayang, karna aku bukan kekasihmu dan lagi ini pertemuan pertama kita" jawabku santai. "tepatnya perkenalan pertama" potongnya, aku tersenyum kembali dalam lamunanku

"mengapa kau begitu memujanya, padahal semua orang juga tahu siapa sebenarnya Andi (anak nakal). tatapanku kosong. tak perlu kau jawab karna aku sudah tahu semuanya, karna kepolosan dan kebaikan dirimulah yang membuatku jatuh hati tapi sayang kau bahkan tak mengenalku" aku hanya diam dalam lamunanku.

_seandainya saja dia tahu bahwa aku sayang padanya itu karena kebaikannya, harus aku akui bahwa dia adalah cowok yang bahkan terkenal nakalnya dalam desa_ bergelayut dalam pikirku

"hari sudah larut malam, sepertinya aku harus pulang" menahan kantuk. "aku akan mengantarmu pulang" "tidak perlu repot, tapi maaf aku datang bersama ayah jadi permisi. berbalik dan pergi.


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C2
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login