Download App

Chapter 3: 3. Bento

Sudah setahun, tapi entah kenapa Aya tidak pernah biasa, setiap Willy melayangkan kata kata semu yang jail itu hatinya seperti tergelitik dan otaknya mulai berimajinasi memikirkan sesuatu yang membuat dirinya sendiri sebal

Aya menutup novel yang sedari tadi terbuka, niatnya ia ingin membaca tapi pikiran nya sudah melantur jauh kemana mana. Sampai sore ini, Aya selalu menghindar dari tatapan Willy, takut takut kalo ia memikirkan sesuatu yang tidak tidak lagi ia hanya bertindak jutek seperti biasa

Aya melihat kalender di hapenya melihat tanggal yang sudah ditandai disana. 3 Hari masa pengenalan kampus, hari terakhir adalah hari berkemah dan acara api unggun. Hari pertama sudah berlalu besok hari kedua.

Aya menghela nafas mematikan data di hapenya mematikan lampu kamar lalu ia menghamburkan diri ke atas kasur yang empuk. Ia sungguh berharap masa pengenalan untuk maba itu cepat berlalu, melihat Willy yang menggoyangkan ekor nya disana sini itu sangat mengganggu, Aya takut mungkin saja ada beberapa dari maba itu yang termakan perangkapnya.

Terbayang lagi kejadian tadi siang. Aya berpikir lama matanya menatap langit langit yang temaram sesekali ada cahaya yg menelisik masuk lewat sela sela jendela saat ada motor atau mobil yang lewat karena kebetulan posisi kamar Aya bersebelahan dengan teras.

"Mungkin para mahasiswi baru itu gak seperti yang aku bayangkan" katanya bergumam sendiri lalu larut dalam heningnya malam.

.

.

.

.

Istirahat makan siang. Aya tersenyum getir, nampaknya ekspektasi selalu saja tidak sesuai dengan kenyataan. Willy duduk bersama para mahasiswi baru itu di satu bangku yang panjang di kantin, mereka sesekali tertawa saat Willy mencoba melucu

Beberapa baris bangku di belakang mereka, para mahasiswa baru menonton dengan penuh perhatian, mata mereka berapi api di kunyahnya tiap suap makanan itu lama kadang mereka tersedak lalu buru buru meminum mineral sampai membasahi kerah baju putih nya.

Aya melangkah mundur, merasa tidak nyaman dengan semua aura ini. Tapi dengan tidak sengaja menabrak baki seorang mahasiswi baru, nampaknya ia sudah lama berdiri disitu, ia menunduk meminta maaf lalu melihat lihat lagi ke depan seperti bingung melihat tempat duduk.

Ayu berinisiatif, ia mengajak mahasiswi baru itu makan di gazebo yang letaknya agak jauh dari kantin.

"Terimakasih kak" Mahasiswi baru itu tersenyum lebar, senyum itu sesaat membuatku lupa keadaan sekitar

"Eira kan ya?"

Ia mengangguk tersenyum sekali lagi terlihat lebih senang

"Nama kakak siapa?"

"Ayami, panggil Kak Aya aja"

"Oke, Kak Aya"

Aya mengangguk tanda setuju, ia merogoh saku lalu mengeluarkan dua kemasan sandwich sari roti coklat

"Kak Aya gak makan nasi?"

"Aku terlalu suka nasi haha, ini aja cukup kok"

"Jangan gitu kak"

Eira mengeluarkan satu paket bento yang terlihat mahal, Aya yg melihatnya sedikit tergoda, perutnya juga berbunyi merintih seakan kompak

"Bibi tadi kasih bekal ini, tapi karena udah ada konsumsi jadi gak kemakan. Jadi buat Kak Aya aja"

Eira menyodorkan paket bento itu dengan sopan.

"Be..beneran nih? Kau gak makan?"

"Iya silahkan dimakan kak"

"Makasih sayang"

Willy tiba tiba saja duduk disamping Eira, hendak merebut paket bento itu.

Tapi

Eira menaruh kedua tangannya di atas paket bento itu, mencegah agar Willy tidak mengambilnya

"Ini punya Kak Aya"

Willy melirik Aya, memasang muka melas

"Buat aku aja ya Ay?"

Aya mengangguk setuju , ingin perkelahian mereka cepat selesai

"Tuh liat kan, Kak Aya udah rela kok"

"Tapi, Aku mau ini buat Kak Aya"

Eira dan Willy masih keukeuh, Melihat paket bento yang sudah mulai remuk, perut Aya berbunyi lagi. Mereka berdua terhenti, Eira memasang muka kesal pada Willy

" Porsinya banyak, jadi aku makan berdua aja sama Willy, gimana?"

Eira mengangguk lalu melepaskan tangannya, tersenyum lagi pada Aya

" Hei Junior, benci sama gue ya?"

Eira menatap Willy sebentar lalu membuang muka

"Sedikit"

Willy terlihat sedikit kaget, ia memundurkan badannya menyender pada tirai kayu.


CREATORS' THOUGHTS
eatsalot eatsalot

kuy follow, komen dan rate kalo kalian suka ceritanya

Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C3
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login