Download App

Chapter 2: Kesya laura endie nova

Nama gue laura, kesya laura endie nova. nama belakang gue di ambil dari nama mama gue. kalian pasti udah tau kan? gue jadi bendahara kelas, setelah selama satu tahun pensiun. gue gak keberatan jadi bendahara kelas. gue males aja. masa laura yang imut kaya gini, bakal nagih-nagih uang. hehehe mohon maaf kalau gue agak sedikit sombong. karena dari lahir kata mama gue, gue emang imut. canda doang kok.

Sekarang senin. dan waktunya menjalani tugas negara. aelah lebay amat sih, cuma nagih uang KAS. tapi, satu hal kalian harus tau. gue males banget nagih uang ke salah satu cowok yang satu kelas sama gue. susah banget buat bayar uang KAS. dan, tiap hari senin gue harus marah-marah ke dia. siapa lagi coba, kalau bukan si alexi

gue langsung menghampiri tempat duduk alexi.

"eh lo, sini bayar, udah 2× kagak bayar, kalo lo tetep gak mau bayar, gue laporin ke bu intan" ketus gue.

"aelah, santai aja kali, gue bakal bayar" dengan santainya dia bilang bakal bayar.satu kali aja dia kagak pernah bayar.

"santai-santai mata lo pea', bayar aja gak pernah, udah cepet bayar!" ketus gue. sambil meminta uang KAS milik alexi

"nih, untuk satu bulan" jawab alexi, sambil menyodorkan uang 50 ribu

"ha? apaan ini, mana cukup untuk satu bulan, gila lo ya"

"bawel amat lo,ya udah kalo kurang gue hutang dulu" jawab alexi.

tanpa basa basi gue langsung mengambil uang milik alexi, dan kembali ke tempat duduk, sebelum guru datang. tak lama kemudian guru pun datang.

Bel istirahat berbunyi. gue yang masih membereskan buku ke dalam tas, tiba-tiba chelsie mengajak gue ke kantin.

"ra, ke kantin yuk" ucap chelsie sambil berdiri dari tempat duduknya, yang kebetulan dia duduk satu bangku sama gue.

"ayuk" lalu, gue dan chelsie berjalan keluar kelas, secara bersamaan sama alexi.

gue dan chelsie melewati koridor, di sepanjang koridor teriakan histeris terdengar.

suara histeris itu berasal dari fans alexi. wajarlah dia punya banyak fans, karena selain alexi ganteng, tajir, cool. tapi, menurut gue biasa aja sih, dia itu, cuma bikin gue kesel.

gue dan chelsie melewati alexi yang sedang senyum-senyum kepada fansnya. dan langsung berjalan menuju kantin.

setelah sampai di kantin, gue memilih duduk di meja pojok. sedangkan, chelsie sibuk memesan makanan yang akan kami makan. gue memainkan handphone, sambil menunggu pesanan. saat gue asik memainkan handphone, tiba-tiba seorang cowok menggebrak meja gue. dan semua yang ada di kantin melihat ke arah tempat gue duduk. sontak gue terkejut, lalu, menoleh ke seorang cowok itu.

"lo mau nyari ribut sama gue?" ujar gue ke cowok itu.

"tadi kan lo maksa gue buat bayar uang KAS, sekarang uang gue habis,jadi lo harus bayarin makanan gue"

seorang cowok itu menyuruh gue untuk bayarin makanan dia, what?, tiba-tiba datang nyuruh-nyuruh gue.

"lo pikir gue mak lo?"

"gara-gara lo, uang gue habis buat bayar uang KAS" ketus alexi.

"kok nyalahin gue sih, jelas-jelas lo udah gak bayar 2×"

"gue gak mau tau, pokoknya lo harus bayarin makanan gue"

"bodo" gue langsung buang muka, dan menatap handphone.

"ya udah kalo lo gamau bayarin, gue gak bakal bayar uang KAS sekama hari senin ke depan"

"udah gila lo ya, apa kata bu intan kalo lo gak bayar" ketus gue, dengan raut wajah kesal.

"itu sih urusan lo sama bu intan, kalau gak mau berurusan sama bu intan,ya udah makanan gue bayarin" dengan santainya alexi menjawab.

tak lama kemudian chelsie datang membawa nampan berisi 2 soto dan 2 jus alpukat.

"eh, ada apa, mulai tadi gue perhatiin kalian lagi ribut" tanya chelsie dengan tatapan bingung.

"ini nih, si tai semut tiba-tiba dateng minta gue bayarin makanannya" ujar gue sambil memperlihatkan raut wajah kesal.

"kenapa gak bayar sendiri, lo kan tajir, selain tajir, lo kan punya banyak fans di sekolah ini, kenapa gak minta bayarin ke fans lo aja" chelsie ikut menjawab dengan kesal

"ogah gue, yang salah kan laura, berarti dia yang harus tanggung jawab"

"emang lo salah apa ra?" tanya chelsie

"gue gak salah apa-apa kok chel" ujar gue

sambil mendengus kesal.

chelsie hanya mengangguk pelan, dan ketika hendak bicara, lalu, alexi menjawab

"bego ya lo, gue kan udah bilang, gara-gara lo uang gue habis buat bayar uang KAS"

lalu chelsie ikut menjawab

"ya udah ra, daripada lo ribut disini, di lihatin yang lain tuh, mendingan bayarin aja, kasian juga dia ngemis minta bayarin, hitung-hitung sedekah ra" chelsie mencoba membenarkan keadaan. gue melihat seluruh kantin yang ramai sekali, dan semua yang ada di kantin menyaksikan perdebatan ini. tanpa gue berfikir, gue langsung angkat bicara.

"ya udah gue bayarin,karena gue kasihan liat lo ngemis minta bayarin" gue mendengus kesal, lalu menyodorkan uang kepada alexi.

"nah, gitu dong" dia tersenyum ke arah gue, dan bangun dari tempat duduknya. lalu, pergi entah kemana.

sedangkan, gue dan chelsie langsung melahap soto yang sudah dipesan.

Setelah dari kantin. gue langsung pergi ke kelas, karena sebantar lagi bel masuk berbunyi. gue dan chelsie berjalan melewati koridor yang lumayan udah sepi. mungkin, sudah pada masuk ke dalam kelas, karena jam pelajaran akan dimulai. setelah sampai di depan kelas, gue sempet melihat ke dalam kelas karena belum ada guru, jadi gue izin ke chelsie, untuk ke toilet.

"gue ke toilet dulu ya, lo duluan aja ke kelas"

"oh ya udah, gue masuk dulu" lalu chelsie masuk ke dalam kelas. gue pun segera berjalan menuju toilet. di perjalanan menuju toilet handphone gue berdering, dan gue langsung merogoh saku untuk mengambil handphone. gue yang fokus menatap handphone sambil berjalan. tiba-tiba seorang cowok menabrak gue.

"aduhh, kalau jalan liat-liat dong" ujar gue, tanpa melihat ke seorang cowok itu, dan gue berusaha berdiri sambil memegangi lutut yang sakit.

"oh ternyata bu debt collector" jawab cowok itu.

gue kaget ketika dia mengatakan gue bu debt collector. sontak gue langsung melihat ke arah cowok itu.

"apa lo bilang?"

"kan lo emang debt collector" ledek alexi

"lo tu ya, bukannya ngebantuin, malah ngata-ngatin gue, dasar cowok berotak tai lo" gue juga membalas perkataan alexi

"apa lo bilang? cowok berotak tai? mana ada cowok berotak tai ganteng dan keren kaya gue" dia terkekeh

"ke pedean banget sih, minggir gue mau ke toilet" gue langsung berjalan melewati dia yang masih terkekeh.

Setelah selesai dari toilet gue langsung berjalan menuju kelas, dan di kelas sudah ada bu reny, guru matematika.

"darimana kamu, laura" tanya bu reny

"dari toilet bu"

"eh debt collector baru dateng" tiba-tiba alexi meledek gue, dan se kelas tertawa.

"lo, kalo ngomong se enak jidat ya" gue menatap alexi dengan raut wajah kesal

"udah jangan ribut, laura silahkan duduk"

gue pun berjalan menuju tempat duduk gue, dan melewati bangku alexi, gue langsung menatap alexi sinis. karena kejadian tadi.

jam pelajaran bu reny pun sudah selesai, bu reny langsung keluar kelas.

dan bel pulang berbunyi.

gue yang menyadari bel berbunyi langsung membereskan buku ke dalam tas, dan segera bergegas untuk pulang.

gue berjalan melewati koridor bersama chelsie. se panjang koridor gue bercerita tentang alexi yang tadi menabrak gue.

"chel lo tau gak? tadi pas gue mau ke toilet, si alexi nabrak gue" gue bercerita ke chelsie, spontan chelsie merespon dengan serius.

"kok bisa sih ra? terus gimana?" tanya chelsie penasaran.

"ini nih, yang bikin gue kesel, tadi pas gue jalan menuju toilet, handphone gue berdering, gue langsung mengambil handphone yang ada di saku, dan langsung fokus ke layar handphone itu, terus si alexi tiba-tiba langsung nabrak gue , gue langsung jatuh, bukannya dia ngebantuin gue berdiri, dia malah ngata-ngatain gue bu debt collector" gue cerita panjang lebar ke chelsie. lalu chelsie terkekeh, dan merespon.

"hahaha, tuh anak emang gak tau diri, tapi, ngomong-ngomong alexi, cewek-cewek disini udah ada yang pernah ngungkapin perasaan ke dia lo"

gue langsung menatap chelsie, tak percaya.

dan bertanya

"serius lo?"

"iyaa ra, mana mungkin gue bohong" ucap chelsie, dan chelsie kembali bertanya.

"ra lo tau cika?"

"oh cika, yang ngefans banget sama cowok berotak tai itu"

"maksud lo cowok berotak tai, itu siapa ra" chelsie kebingungan, karena gue belum bilang kalau cowok berotak tai itu, si alexi.

"alexi lah, mulai tadi kan lagi bahas alexi"

"parah lo ra, masa cowok se ganteng itu, lo bilang cowok berotak tai" chelsie terkekeh.

gue langsung menjawab perkataan chelsie

"ganteng sih ganteng, tapi dia beneran berotak tai, masa pas dia nabrak gue tadi, dia malahan bilang gue debt collector, ya udah gue bilang dia cowok berotak tai" gue melanjutkan cerita tadi. dan chelsie juga mulai melanjutkan cerita tentang si cika

"cika itu pernah ngungkapin perasaanya sama si alexi, dan seketika alexi nolak dia secara mentah-mentah, padahal munurut gue cika itu cantik, cuma dia cewek cabe ra" chelsie bilang cika cewek cabe, tapi ada benernya juga, karena terlihat dari make upnya, juga seragam ketat yang dia pakai.

gue langsung menjawab ucapan chelsie

"hahaha kasian ya chel, tapi, alexi kenapa bisa nolak cika ya?" gue penasaran, apa mungkin karena cika itu cewek cabe.

chelsie pun menjawab

"gue juga gak tau ra, ya udah gue udah di jemput, ceritanya besok lagi ya"

gue dan chelsie tak menyadari kalau kita sudah berada di depan gerbang sekolah. chelsie segera menuju mobil yang terparkir di depan gerbang sekolah.

gue juga pulang menaiki taksi yang sebelumnya sudah gue pesan.

****


Load failed, please RETRY

New chapter is coming soon Write a review

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C2
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login