Download App

Chapter 19: #Mandi

Chapter (19)

...

"Sayang, sayang! My Xu aku punya batas kesabaran, jangan sampai aku marah!"

"Lantas, kenapa kalau kau marah? Kamu ingat - ingatlah lagi semalam apa yang terjadi, bukannya kamu sendiri yang berinisiatif memp*rk*sa aku? hmm!" My Xu yang mengelak seakan - akan dirinya tak bersalah.

"Aku, apa benar aku begitu?" Ucap Lui dalam hati sambil berpikir lagi yang terjadi semalam.

"Kenapa diam, benarkan, kamu sendiri yang berinisiatif padaku!" Kata - kata My Xu yang memojokan Lui, seakan Lui yang bersalah. "Kenapa? Apa kamu mau lagi? Mau mencobanya lagi agar mengingat semuanya sayang?" Ucap My Xu yang meggoda Lui.

"Apa - apaan. Tidak, tidak! Kamu saja sendiri."

"Mana bisa aku sendiri? Punyamu masih sempit ya! Haha..." Seru My Xu yang terus menggoda Lui sambil tertawa bahagia.

"Diam kamu My Xu, dasar cabul. Pria mesum, brengsek kamu!" Jawab Lui yang kesal menahan emosinya dari tadi.

"Terserahlah, ucapkan saja semua semau mu! Aku mau tidur lagi saja."

"Sana tidur! Tidak usah bangun sekalian!" Jawab Lui yang kesal. "Keperawanan ku, telah di renggut olehnya, yang sudah aku jaga selama ini. Seharusnya juga suami ku kelak yang mendapatkannya di malam pertama kami nanti. Tapi pria brengsek ini, uwahhh...!" Ucap Lui dalam hatinya yang penuh penyesalan, dan merasa kesal.

"Sudah lupakan! Lebih baik sekarang aku pergi mandi untuk menenangkan pikiran ku saat ini." Pikir Lui yang berkata dalam hatinya. "Baguslah, bagus!" Lui yang merasa sangat kesal, marah, dan emosi, tapi tidak bisa apa - apa di hadapan pria itu (My Xu).

Dan setelah itu Lui bangkit dari tempat tidur, berjalan pelan ke toilet, dan bersiap untuk mandi. Menenangkan pikirannya yang sedang bingung.

Saat Lui sudah di kamar mandi, My Xu datang dan langsung memeluk Lui dari belakang tubuhnya.

"Ahh... " Jerit Lui yang terkejut.

"Kenapa sayang?" Tanya My Xu dari belakang sambil mengusap rambut Lui.

"Kamu mengagetkan saja!"

"Kenapa kaget, kamu lagi mikirin apa sayang?"

"Tidak, tidak ada! Bukan urusan mu juga! Lepaskan aku, bukankah tadi kamu bilang kamu mau tidur lagi?"

"Iya, tapi sekarang aku sudah bangun!" Jawab My Xu yang langsung masuk duluan ke dalam bak mandi.

"Hei, kamu, ngapain kamu di situ?" Tanya Lui yang bingung.

"Mandikan aku!"

"Apa...? Kamu ini sudah dewasa, bisa mandi sendiri, ngapain nyuruh aku yang mandiin kamu!"

"Mau tidak?" Tanya My Xu nada marah.

"Tidak, aku tidak mau. Mandi saja sendiri, aku mau keluar. Cuci muka saja tidak apa, aku mau pulang!"

"Kamu ya!" My Xu yang langsung lompat keluar dari bak mandi, dan menahan pintu agar Lui tidak keluar.

"Apa - apaan ini? Minggir kamu jangan di situ, aku mau pergi!"

"Apa aku harus mengulangi perkataan ku lagi? Cepat mandikan aku sekarang!"

"Tidak, aku tidak mau. Apa kamu tuli ya?"

"Bagus kalau gitu! Sekarang kamu pergi saja sana!" My Xu yang marah dan menyuruh Lui untuk pergi.

"Apa - apaan dia, dasar orang aneh! (Kata Lui dalam hati) Oke, aku pergi. Minggir kamu!" Jawab Lui dengan santai, My Xu pun berpindah dan Lui pergi.

Setelah itu Lui segera bersiap - siap, dan pergi keluar kamar hotel itu lalu meninggalkan My Xu sendiri, sedangkan My Xu masih di dalam kamar mandi merasa emosi.

"Untung kamu segera pergi Lui, kalau tidak entah apa yang akan terjadi. Kenapa kamu tidak pernah mau menurut, selalu saja membuat diriku emosi." Kata My Xu yang kesal.

.

.

Di perjalanan dalam hotel ~

"Huh, dia pikir dia itu siapa? Bisa se'enaknya menyuruh ku dengan semaunya! Lantas apa yang terjadi semalam, kenapa aku tidak mengingatnya!" Kata Lui yang terus menggerutu dalam perjalanannya keluar hotel.

Di tempat lain ~

"Duh sial, kenapa bisa tertinggal!" Reyhan yang sedang mencari - cari barang dalam tas kopernya.

"Kenapa bro, kenapa kau terlihat gelisah? Ada apa?" Tanya temannya.

"Surat penting ku, tertinggal di hotel tadi, aku harus segera mengambilnya!" Jawab Reyhan yang gugup.

"Coba kamu cari lagi, mungkin terselip di antara pakaian mu!" Suruh temannya untuk mencari lagi dalam koper.

"Tidak mungkin, aku sudah mencarinya! Aku harus kembali ke hotel itu, dan menemukannya sekarang juga. Mungkin tadi itu terjatuh saat aku mengeluarkan jaket dalam koper." Kata Reyhan yang bersikeras untuk kembali ke hotel itu.

"Okelah, ayo kita kesana! Aku antar kamu sekarang. Perjalanan dari rumah ku ke hotel itu juga tidak terlalu jauh. Lagi pula kamu pulang rumah masih malam nanti, kan?" Kata temannya yang akan membantu Reyhan, dan bertanya.

"Iya... ya sudah ayo cepat!" Jawab Reyhan.

Mereka berdua langsung segera pergi menuju ke hotel yang Reyhan tempati semalam.

Dalam kamar hotel ~

"Sial, benar - benar sial! Aku harus menelepon Ang Yi sekarang!" Kata My Xu yang masih berendam dalam bak mandi, dan langsung mengambil ponselnya.

"Tut... Tut..." Suara panggilan terhubung.

"Halo, tuan ada apa?" Tanya Ang Yi.

"Dimana kamu sekarang?"

"Saya di rumah tuan, ada apa?"

"Segera kamu berangkat kesini, hotel Four Seasons, 10 menit!"

"Hotel Four Seasons." Jawab Ang Yi terkejut. "Dalam waktu 10 menit, dia kira aku pesawat jet? Dasar bos ini!" Dalam hati Ang Yi berkata.

"Iya, kenapa?"

"Tidak bos, tidak apa - apa. Baik, saya segera kesana sekarang."

"Bagus, cepatlah!"

"Siap bos." Jawab Ang Yi, dan My Xu langsung mematikan ponselnya.

Lalu Ang Yi segera bersiap, dan menuju ke mobilnya, untuk cepat - cepat sampai.

"Hei gadis, sendiri aja nih, mau kemana?" Kata sekelompok pria di lorong hotel itu, ada 4 orang jumlahnya, dan berjalan mendekat ke arah Lui.

"Siapa kalian?" Tanya Lui yang merasa takut.

"Apa kamu tidak mengenal kami? Tapi memang lebih baik tidak perlu! Hahaha." Jawab pria - pria itu sambil tertawa keras.

"Mau kemana gadis? Mau kita antar tidak?" Tanya seorang dari mereka, dan mereka mulai berada dekat dengan Lui.

Lui pun reflek berjalan mundur hingga terpojok ke dinding, karena takut.

"Hahaha... tenang, kami tidak akan kasar pada wanita. Kalau kau mau menurut." Kata seorang pria sambil memegang pipi Lui.

"Jangan! Jangan sentuh aku!" Kata Lui yang ketakutan.

"Hei kalian, menjauhlah!" Tiba - tiba datang seorang pria yang berjalan mendekat ke sekelompok pria itu, dan ingin menolong Lui.

"Tolong, tolong aku... Siapa pun disana!" Seru Lui yang meminta tolong pada pria yang berkata tadi.

**Bersambung .....

#Jangan Lupa Beri Gift Jika Kalian Suka, Juga Batu Kuasa/Power Stone Kalian, dan Tambah ke Daftar Favorit Kalian juga ya! Terimakasih :-)


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C19
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login