Reista menatap wajah Ramel dalam diam, pagi sudah menjelang, sinar mentari sudah masuk kedalam sela sela gorden, namun Reista masih enggan untuk bangkit dari duduknya dikasur dan membangunkan Ramel agar bersiap-siap bekerja.
Semenjak dirinya bangun sejam yang lalu dan berada dalam pelukan suaminya, membuat Reista berbunga bunga dan enggan untuk melewatkan kesempatan berada dalam posisi ini.
jatuh cinta memang gila, apalagi saat jatuh cinta dengan suami sendiri. terkadang Reista malu karena mengakui perasaan itu secara gamblang, namun berulang kali juga Reista bersyukur karena diberikan perasaan itu oleh tuhan.
kicauan suara burung tak seindah dengan suara dengkuran dari bibir Ramel, bibir merah menggoda yang membuat Reista ingin sekali mengecupnya.
Saat kemarin Reista tau bahwa dirinya hamil, ingin sekali rasanya dipeluk oleh Ramel dan bangun tidur melihat senyumannya. mungkin ini pengaruh bayi yang dikandungnya, banyak mau. itu yang Reista akui saat sedang hamil seperti ini.