Download App

Chapter 21: BRIAN YANG FRUSTASI

Ayunda mulai berpikir lagi untuk kabur menggunakan perahu yang ada di kapal itu. terlebih lagi gemuruh guntur dan kilat tampak jelas terdengar.

"Hm, apa yang harus aku lakukan? jika aku tetap memaksa untuk pergi. mungkin aku tidak akan pernah kembali lagi, terlebih lagi mendengar ucap pria itu. lebih membuatku merinding lagi," gumam Ayunda.

kini ia tidak tahu harus berbuat apa lagi. Ayunda memutuskan untuk tetap tinggal di tempat itu hingga pagi tiba,karena untuk saat ini ia tidak bisa pergi kemana-mana.

setelah beberapa saat kemudian ayunda mulai terlelap,ia juga menangis karena mengingat kedua orang tuannya.

dalam mimpi, ia bertemu dengan sang ibunda yang sangat ia rindukan.

"ibu,"panggil ayunda yang tengah mengigau.

Ia pun tersadar saat, sesuatu yang dingin menyetuh seluruh tubuhnya.

"Kau bangun juga," ucap seorang pria.

"Kau??" ucap Ayunda yang begitu terkejut saat mengetahui bahwa ia telah tertangkap.

"Lepaskan aku,lepaskan." teriak ayunda. namun sebuah tamparan keras mengenai wajahnya hingga membuat bibir dan wajahnya terluka.

"Diam!!"ucap pria itu.

"Jika bukan karena wanita jala** sepertimu, aku tidak akan mungkin kehilangan uang ratusan juta dan juga beberapa anak buah ku tidak harus kehilangan nyawa."

Ayunda tampak pucat mendengar semua itu, Ia tahu bahwa kali ini ia pasti tidak akan bisa selamat lagi.

***

sementara itu, di kediaman Tuan Danuarta sedang kacau. Tuan Danuarta, menghukum semua cucunya yang mengajak ayunda pergi saat itu.

Yang paling membenci Ayunda saat itu adalah Samuel. karena selain Ia di tampar oleh kakeknya, ia di kurung selama dua bulan di kamar. Jika ia berani melanggar maka konsekuensinya bukan hanya ia yang akan menanggung tapi orang tuannya juga.

"Aku harap wanita itu mati! jika tida, maka aku sendirilah yang akan membunuhnya." ujar samuel di hadapan ibunya.

"kau sabarlah, ini hanya dua bulan."

'aku harus bergerak cepat untuk menemukan wanita itu, setelah itu akan lebih gampang menyingkirkannya.'batin tante shela.

Tuan Danuarta sendiri menggerakkan beberapa orang kepercayaannya untuk membantu mencari sang istri. kondisi tubuh tuan danuarta sendiri mulai memburuk memikirkan keadaan Ayunda.

"tuan tenanglah, nyonya pasti akan baik-baik saja." ucap sekertaris Jimi yang semakin khawatir,terlebih lagi mengingat usia tuan Danuarta yang sudah Tua.

"ini semua salahku, aku yang tidak menjaganya dengan baik. rasa bersalahku pada Rizal belum juga hilang, tapi kini makin bertambah besar. uhuk uhuk..,"

sekertaris Jimi segerah menelpon dokter pribadi tuan danuarta karena kondisinya semakin buruk.

sementara Brian masih diam termenung di dalam kamarnya saat mengetahui, bahwa wanita yang selama ini ia cari ternyata adalah istri dari kakeknya. Ia masih tidak bisa menerima hal itu, dan sangat ingin meminta penjelasan dari ayunda. ia tidak ingin mendengar perkataan ibunya,tante dsn juga saudara-saudaranya yang hanya bisa menjelek-jelekkan ayunda.

"ini semua tidak benar, aku harus mendengar langsung dari Ayu." gumam Brian. namun terkadang ia juga ragu pada wanita yang ia cintai itu. Ia sendiri baru beberapa bulan saja kenal dengan Ayunda, bagaimana jika semua itu benar. padahal ia sudah terlanjur jatuh cinta pada ayunda, hingga ia mencari ayunda kesana kemari seperti orang gila.

"Sial..,Sial!!!" teriak kesal Brian.

Ia sangat frustasi,terlebih lagi keberadaan ayunda masih belum di ketahui setelah mereka melihat rekaman CCTV temapt itu. Ayunda terlihat di bawah oleh beberapa orang yang tidak di kenal.

setelah beberapa saat kemudian ia mulai tenang dan pergi kerumah ibunnya untuk membantu mencari Ayunda.

Ibunda Brian pun sangat marah pada Brian karena ikut campur akan masalah Ayunda. walau bagaimana pun, ibu dan ayahnya sangat membenci Ayunda.

"aku mohon mam, temukan Ayu."

"Ayu?" ucap kaget sang mami.

"Jangan katakan bahwa dia adalah wanita yang selama ini kau cari itu?"

"Mami tahu itu?"

"kau adalah anakku satu-satunya,mana mungkin aku tidak tahu apa-apa tentangmu."

"Jika Mam tahu seperti itu, tolong aku menemukan Ayu mam."

"sadarlah Ian, wanita itu sekarang adalah istri kakekmu,ibuku dan juga nenekmu." ucapan dari sang mami itu membuat brian sangat Syok.

"Lupakan wanita tidak tahu malu itu,"

"Mam," ucap Brian dengan nada yang cukup tinggi hingga membuat ayahnya geram dan menampar Brian.

"Pap..,"teriak sang istri yang terkejut.

"maafkan aku mam," ucap Brian lalu pergi dengan rasa kecewa karena ia tidak bisa berbuat banyak untuk Ayunda. terlebih lagi melihat respos kedua orang tuanya yang sangat membenci Ayunda.

Brian mencoba untuk meminta bantuan dari teman-temannya untuk melacak keberadaan mobil yang membawah pergi Ayunda.

Ia tidak ingin diam saja dan menunggu, ia ingin segerah bertemu dengan ayunda dan meluruskan semuanya. jika ayunda memiliki alasan yang kuat mengapa ia harus menikah dengan pria tua seperti kakeknya itu,mungkin ia akan memaafkan ayunda.

"Mungkin ayu punya alasan yang kuat, aku cukup mengenalnya walaupun hanya sesaat. Saat ayu kembali nanti, aku akan membujuk kakek untuk menceraikan Ayu."


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C21
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login