Download App

Chapter 2: persiapanku

Sudah sepenuhnya aku pulih hanyadalam satu hari namun aku masih belum diperbolehkan berangkat sekolah oleh ibuku namun aku ingin bergerak bebas dan tidak ingin hanya didalam rumah saja, lalu aku melihat ayahku yang akan kesawah dengan membawa sebuah wadah yang berisi pupuk kandang. Ayahku mengangkatnya satu persatu dan aku yang melihatnya bertanya apakah dia ingin dibantu atau tidak, tapi sama seperti perkataan ibuku dia menghawatirkan kondisiku saat ini. Bagi anak sematawayang memang selalu diperlakukan sangatlah dijaga tapi aku tidak ingin begitu. Aku diam-diam membantu ayahku membawa wadah itu ke sawah, saat aku mengangkatnya ternyata wadah itu sangatlah ringan untuk aku junjung. Bagaikan seperti mengangkat wadah yang kosong aku mengangkat tiga wadah berisi pupuk tersebut sekaligus. Setelah semua telah selesai dengan cepatnya karena aku berlari menuju kesana, ayahku kembali untuk mengambil lagi namun nampaknya dia tidak menyadari saat aku sedang alri disampingnya dan dia kaget karena tiba-tiba saja semuanya pupuk itu hilang. Karena aku melihat wajah khawatir dari ayahku akupun berkata bahwa akulah yang mengangkatnya kesawah dan sekarang semua pupuk itu ada disawah untuk ayah sebat, ayhku kembali ke sawah untuk melihat hal itu dan ternyata benar bahwa semua pupuk itu sudah tertumpuk di sawah. Aku meminta ayah untuk makan siang saja karena hari ini sudah siang dan juga tenaganya juga sudah terkuras habis.

Aku menyadari ini bahwa diriku sudah berubah, berubah menjadi sosok yang sangatlah kuat. Aku mencobanya dengan meminta izin ke ibuku untuk hutan sebentar untuk mencari makanan vavorit sapi kesayangan keluargaku yaitu AMENG, sapiku yang bernama Ameng menyukai sekali yang namanya pohon pisang namun dia tidak suka bagian luarnya dia hanya suka bagian dalamnya saja yang berwarna putih seperti tongkat namun sangatlah lunak. aku mendapatkan izin dari ibuku dan ke hutan, alasanku ke hutan bukan itu saja karena alasanku kesini adalah untuk mencoba hal lain dari kekuatanku ini. Sesampainya di tengah hutan dan aku sudah mengumpulkan apa yang sapiku inginkan akupun mencari tempat agak luas untuk mencobanya, aku menemukan tempat yang dimana seperti lapangan namun memiliki rerumputan yang agak tinggi. Tidak ada ait di sini dan akan menjadi tempat yang cocok untukku, aku menyingkirkan batu besar yang ada di sana agar tidak mengganggu sambil lihat kesana kemari untuk mengetahui adakah orang disini. Setelah semuanya beres dan menjadi sempurna menurutku, aku mencobanya.

Kakiku berkuda-kuda untuk meloncat tinggi ke atas dengan gaya yang setahuku begitu, dengan berkonsentrasi aku mengeluarkan kekuatanku. Aku meloncat dan apa yang akusangka bahwa loncatan itu membuatku terbang tinggi ke atas, aku melihat awan di sampingku lalu saat aku melihat ke bawah aku melihat desaku dengan hamparan sawah yang menjulang jauh. Lalu saat itulah aku sadar bahwa aku belum tahu caranya untuk mengatasi jatuhku ini, aku seakan terjatuh dari atas ketinggian lebih dari 200 meter. Saat aku ada di atas dalam kondisi jatuh aku memikirkan cara untuk aku turun dengan selamat dan saat aku berkata aku tidak akan jatuh ternyata aku tidak jatuh sama sekali dan malah seperti terbang. Aku terbang, ya aku terbang layaknya burung dan kini aku bisa terbang kesana kemari tanpa memikirkan jatuhnya diriku. Layaknya burung kini aku tahu kekuatanku saat ini, kekuatan terbang yang sangat luar biasa bagiku karena kata ayahku hanya orang kaya saja yang bisa terbang menggunakan pesawat. Namun kini tidak dan aku pasti akan menunjukan kepada orang tuaku.

Kini leluatan baruku akupun menyadarinya dan sekarang hari sudah sore dan saatnya aku untuk pulang, dengan membawa makanan kesukaan sapiku aku pulang melewati hutan dan sampai aku berada dijalan aku melihat bahwa ada kakek tua yang tidak bisa melajukan sepedanya yang berisikan pakan ternak dan dengan jalan yang naik. Aku membantunya dari belakang dan sesampainya dijalanan yang lurus dia berterima kasih padaku. Aku sadar sekarang bahwa aku akan menjadi pahlawan bagi indonesia, aku akan menolong indonesiaku ini dari sekarang dengan mengusir semua penjajah di negeriku ini. Aku kembali pulang dan saat itu aku memecahkan celenganku karena akan membuat pakaian untuk diriku agar tidak menampakkan wajahku saat berada di peperangan nanti, aku memecahkan satu celenganku dan ternyata uang yang ada di celenganku sudah mencapai Rp.100.000.00 dan menurutku sudah cukup untuk membeli jaket yang akan aku rakit nantinya.

Aku pergi ke toko baju di pasar saat malam hari dan membeli jaket berwarna putih tanpa corak sedikitpun, penjual itu berkata bahwa jaket itu memiliki bahan yang bagus dalam setiap kondisiseperti panas dan dingin. Aku membelinya dengan harga yaitu Rp.80.000.00 dan sekarang aku membeli beberapa pernak-perbik dan kain untuk membuat masker beserta untuk menghias jaketku. Setelah membeli semua itu aku pulang dan meminjam alat jahit milik ibuku untuk membuat baju, satu malam aku membuatnya sampai diriku tertidur dan akhirnya saat pagi hari tiba selesailah kostumku ini. Memang aneh karena ini nampak modern aku memakainya dan melihat kekaca, diriku nampak keren menggunakannya dan aku nampak cocok akan hal itu. Aku menggunakan masker dimulutku dan menutup mata kananku dengan benda mirip kaca mata mirip kakekku yang telah dia berikan dulu, aku menggandengkan kacamata bundar itu dengan masker di wajahku dan nampak cocok akan hal itu. Aku menutupnya karena alasan bahwa jika nanti musuh berjarak sangat jauh aku bisa melihatnya dengan ini. Selesai sudah persiapanku saat ini dan akan menjadi pahlawan bagi indonesia saat ini.


Load failed, please RETRY

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C2
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login