Download App

Chapter 7: #Tidak Mengerti

Chapter (7)

...

"Itu, tapi aku sebenar nya tidak membutuh kan itu semua, aku hanya butuh hidup yang nyaman dan aman, tidak perlu yang terlalu megah dan bermewahan, seperti nya itu tidak cocok untuk ku!" Jawab Andin yang menolak dengan halus ucapan Dipta barusan.

"Jarang sekali ada wanita yang berpikiran seperti ini!" Pikir Dipta dan berkata dalam hati. "Kalau kamu tidak menginginkan itu aku juga bisa memberi apa yang kamu mau!" Jawab Dipta.

"Tapi.. sebenar nya aku juga tidak ingin apa - apa dari mu, aku begini juga sudah terimakasih sekali pada mu, ada yang merawat ku, menemani ku, dan memberi perhatian sedikit pada ku, ku rasa itu sudah cukup!" Jawab Andin dengan menundukan kepala nya, karena merasa malu ia berkata jujur pada Dipta.

"Wanita ini, memang dia seperti nya selalu hidup sebatang kara, jadi jika ada orang baik pada nya mungkin dia langsung berpikir kalau orang itu memang benar - benar orang yang baik, dia sungguh masih polos! Kalau saja ada orang jahat yang berpura - pura baik pada nya, karena sesuatu dari diri nya, apa dia juga akan tahu itu?!" Pikir Dipta dan berkata dalam hati nya demikian.

"Ehemm, ya Andin.. kalau hanya itu saja yang kau mau jelas aku pasti bisa memenuhi itu semua walau hanya sebatas kontrak, tapi aku juga bisa memberikan lebih dari itu, seperti yang ku bilang tadi! Apa kau tidak ingin berbelanja, pergi ke salon, merawat dan memanjakan diri mu seperti semesti nya wanita - wanita lain di luar sana?!" Jawab Dipta dengan yakin sambil memandang serius wajah Andin.

"Ah.. Dipta melihat ku begitu membuat ku canggung!" Kata Andin dalam hati nya. "Hmm, ya memang seorang wanita suka memanjakan diri nya, tapi kalau aku..." Kata Andin yang tiba - tiba teputus karena memikir kan sesuatu.

"Kamu kenapa?" Tanya Dipta yang penasaran.

"Aku, aku kan hanya lah seorang gelandangan yang hidup sendirian, sebatang kara, yang tidak mungkin kan bisa seperti mereka memanjakan diri selagi mau, aku tidak pernah berpikir seperti itu sebelum nya, ya memang aku ingin sebenar nya, tapi yang aku pikir kan saat melihat wanita - wanita cantik yang glamour di luar sana, aku lebih baik memikir kan diri ku ini, apakah aku bisa makan nanti, besok, dan seterus nya!" Jawab Andin memberitahu isi hati nya yang sedang ia pikir kan itu.

"Hmm, ternyata begitu.." Kata Dipta dalam hati. "Ya aku tahu itu, tapi itu kan dulu, kemarin, dan itu pun sudah berlalu! Yang sekarang ya sekarang, yang saat ini, sekarang kan di hadapan mu ada aku, aku yang berada di hadapan mu saat ini! (Dipta sambil memegang dagu Andin dan mengangkat nya, membuat mereka berhadapan dan saling menatap) Aku ini seorang CEO di Emperor Group, apa kamu tidak mengetahui hal itu Andin, atau segaja berpura - pura bodoh?!" Kata Dipta dengan nada sedikit kesal, karena dia merasa seolah tak di anggap.

"Hmm, Dipta.. Bukan begitu maksud ku, maksud ku itu..."

"Ah sudah lah! Kamu harus menandatangi kontrak pernikahan yang akan aku buat nanti, itu sebagai upah balas budi mu! Aku mau keluar dulu!" Jawab Dipta yang tiba - tiba menyelak ucapan Andin, dan ia langsung pergi meninggal kan Andin sendiri.

"Dipta..." Seru Andin pada Dipta. "Apa Dipta marah pada ku, apa aku berlebihan?" Pikir Andin bingung dan berkata lirih.

Dipta saat itu langsung pergi keluar meninggalkan ruangan kamar rawat Andin, untuk menenang kan pikiran nya.

Beberapa menit kemudian ~

"Tokk... tokkk..." Suara ketukan pintu kamar Andin.

"Silahkan!" Seru Andin mempersilahkan orang yang mengetuk pintu itu masuk.

"Nona, ini saya mengantar makanan Anda! Suster yang tadi lupa, dan ini baru saja saya di perintah pak Dipta untuk mengantar makan siang ke ruangan ini." Kata seorang suster yang masuk mengantar kan makan siang untuk Andin.

"Oh iya, baik sus.. Lalu, di mana Dipta nya?" Jawab Andin dan bertanya.

"Oh, pak Dipta tadi sudah pergi, seperti nya dia sudah tidak di rumah sakit ini, tadi dia seperti pergi ke arah basement." Jawab suster itu memberitahu Andin.

"Hmm gitu ya, ya sudah sus terimakasih ya. Makanan nya bisa letakan di meja saja dulu!" Seru Andin pada suster itu.

"Baik nona, saya letakan di sini (menaruh makanan di meja) Kalau begitu saya permisi dulu ya nona, silahkan di makan biar cepat sembuh!" Kata suster nya sambil berpamitan keluar kamar Andin.

"Ya sus, terimakasih.." Jawab Andin.

Lalu suster itu pergi keluar, dan menutup pintu kamar Andin lagi.

"Hmm, seperti nya Dipta marah pada ku! Dia tiba - tiba saja dia pergi dari sini tidak pamitan seperti biasa nya. Aku salah!" Kata Andin yang sedang merenungi kesalahan nya tadi.

Di tempat lain ~

Di perjalanan, dalam mobil.

Dipta saat itu sedang mengendarai mobil nya untuk pergi menuju ke perusahaan nya, dan ia juga sedang berpikir tentang kejadian tadi.

"Tidak ku sangka, bisa - bisa nya ada wanita yang menolak ku mentah - mentah! Biasa nya juga wanita - wanita yang selalu mengejar ku dengan akal - akalan mereka, sampai aku tidak bisa berkata - kata di hadapan mereka. Tapi ini, malahan aku yang banyak bicara!" Kata Dipta yang lagi bicara sendiri, dan juga merasa kesal.

"Beep beep... beep beep..." Suara dering ponsel Dipta berbunyi.

"Siapa yang menelepon ku?!" Kata Dipta bicara sendiri sambil mengambil ponsel di dalam tas nya, karena tadi dia pergi terburu - buru, jadi langsung memasukan ponsel ke dalam tas nya.

"Tiiinnn.... tiiinnn....." Suara klakson mobil.

Saat Dipta sudah mengambil ponsel nya tiba - tiba di depan mobil yang di kendarai Dipta itu ada sebuah mobil berlawanan arah yang melaju dengan cepat. Namun untung saja tidak sampai menabrak mobil Dipta, karena Dipta langsung banting setir kiri, dan jalanan di sebelah kiri waktu itu sedang sepi, jadi Dipta tetap aman, dan berjalan normal kembali.

"Sial.. Itu mobil lagi mabuk apa! Untung saja aku tepat waktu melihat nya, jika tidak entah apa yang terjadi!" Kata Dipta yang merasa bersyukur karena diri nya masih selamat.

Lalu Dipta melihat ponsel nya, dan ternyata itu ibu nya yang menelepon nya lagi, dan Dipta pun langsung menjawab panggilan nya.

**Bersambung .....

#Jangan Lupa Beri Gift Jika Kalian Suka! Juga Batu Kuasa/Power Stone Kalian, dan Tambah ke Daftar Favorit Kalian yaa.. Makasih😉


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C7
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login