Mu Chuqing tertegun sejenak, tetapi Sheng Yuchen semakin mendekatinya. Ujung bibirnya terdapat senyuman dingin, lalu memiringkan kepalanya dan menunduk. Posisinya menunjukkan dia akan mencium bibir wanita itu.
"Beraninya kamu..." Mu Chuqing tiba-tiba berbicara dengan suara rendah dan mengangkat tangannya untuk menampar pipi Sheng Yuchen.
Plak!
Tangan Mu Chuqing ditahan di udara oleh Sheng Yuchen. Benturan antara telapak tangan dan lengan itu terasa sakit hingga dia mengeraskan rahangnya.
"Apakah kamu tidak mengerti peribahasa 'jangan jatuh ke lubang yang sama'?" Suara Sheng Yuchen terdengar dalam dan terdapat nada ejekan.
Mu Chuqing pun berusaha menarik kembali tangannya. "Orang yang harus mengerti hal itu bukan hanya aku seorang. Lepaskan aku!"
Mu Chuqing pun memberontak hingga tubuh Sheng Yuchen menjauh sedikit. Hanya saja, paha lembut dan halus wanita itu masih berada di tangannya, kemudian dia kembali menekannya dengan kuat. Dengan wajah yang tegang, dia berkata, "Jika kamu berani memperlihatkan tubuhmu di pestaku lagi, aku akan melepas kakimu!"
Mu Chuqing mengeraskan rahangnya dan mendorong Sheng Yuchen dengan marah. Tanpa melihat pria itu, dia membungkuk untuk mengangkat roknya, lalu melangkah untuk turun ke lantai bawah.
Melihat kaki putih nan mulus Mu Chuqing yang kembali terbuka, dia menggertakkan giginya hingga berbunyi. Sekali lagi dia menjulurkan tangannya, namun baru saja ingin menarik wanita itu, terdengar suara dari di lantai bawah.
"Chuqing!" Mu Chuqing menjawabnya dengan suara yang terdengar gembira.
Gu Yian pun langsung naik ke atas. Mata yang hangat itu menatap melewati bahu Mu Chuqing dan melihat Sheng Yuchen yang berdiri di belakang wanita itu. Kedua pria itu bertatapan, terdapat amarah di kedua tatapan itu.
Namun, Gu Yian menarik kembali pandangannya terlebih dahulu dan mengalihkannya pada Mu Chuqing. Melihat wanita itu memegang rok di tangannya, dia bertanya dengan suara rendah dan lembut, "Ada apa?"
"Rok ini sangat merepotkan saat turun tangga," jawab Mu Chuqing dengan mata yang terlihat kacau, dan suara yang terdengar tidak berdaya.
Gu Yian tersenyum, tiba-tiba dia menundukan tubuhnya, lalu menggendong Mu Chuqing.
"Ah!" Mu Chuqing berteriak dengan suara rendah karena terkejut. Kedua tangannya lantas diletakkan di bahu Gu Yian, lalu berkata dengan cemas, "Yian, cepat turunkan aku, ini tidak pantas!"
Gu Yian tidak menjawab, lalu dia menggendong Mu Chuqing turun ke bawah. Hal itu membuat semua orang di aula perjamuan tersebut terkejut dan iri melihat keduanya. Namun, tidak ada yang memperhatikan bahwa di pintu masuk atas terdapat pria dengan wajah gelap dan muram.
Setelah Gu Yian tiba di lantai bawah, dia pun menurunkan Mu Chuqing. Wanita itu menghela napas, lalu memperbaiki rambutnya dan segera berkata, "Terima kasih, Yian."
"Sama-sama. Ayo kita jalan!"
"Baik." Dengan segera Mu Chuqing menjawab dan mengikuti Gu Yian keluar dari aula perjamuan tersebut. Kali ini, mereka sungguh meninggalkan tempat itu.
***
Ye Yun merasa bersalah kepada Chang Chu, jadi dia membawa wanita itu ke kamarnya untuk mandi. Karena sudah malam dan pelayan di rumah sedang membereskan ruang perjamuan, dia tidak menyuruh mereka membeli baju baru untuk calon menantunya Maka dari itu, dia menyuruhnya untuk tinggal di rumah keluarga Sheng malam ini.
Chang Chu langsung merasa gembira, lalu dengan pura-pura merasa malu, dia menganggukan kepala. Ye Yun mengetahuinya, dia hanya tertawa lalu menepuk-nepuk tangannya. Kemudian, dia keluar dari kamar dengan senyuman di wajahnya.
Chang Chu tampak mandi mondar mandir di dalam kamar dengan mengenakan handuk. Akhirnya, dia berdiri di samping ranjang dan melihat ranjang lembut untuk dua orang itu. Napasnya tiba-tiba menjadi tidak teratur, keinginan di matanya semakin-lama semakin kuat.