Download App

Chapter 39: Empat Orang Bertemu di Lapangan Golf

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

Sebagai perempuan, tentu Xia Xingchen suka saat disanjung oleh seorang pria, terutama pria tampan seperti Yu Zenan. Namun, tentu hatinya tidak mudah untuk digoyahkan seperti itu. Xia Xingchen pun membalas sanjungannya, "Tuan Yu, apakah kamu baru saja meminum madu pagi ini? Mulutmu terasa manis sekali"

"Hahaha, Bagaimana kamu tahu? Aku baru saja makan madu dan kurma Ejiao. Apa yang ingin kamu makan?" Yu Zenan mengambil menu dari pelayan.

"Ya, apapun juga boleh. Aku bukan pemakan yang pilih-pilih."

Yu Zenan memesan beberapa makanan untuknya. Xia Xingchen meraih buku menunya dan menghela napas, "Wow, kamu memesan banyak, terlalu banyak!"

"Ah, tidak banyak. Selain itu, kamu terlihat sangat kurus, makanlah yang banyak."

"Aduh, santapan sarang burung dan jamur matsutake lagi, makanan itu sangat mahal."

"Mahal?" Sebagai orang kaya, tentu Yu Zenan hanya berkata dengan heran.

Sebaliknya, Xia Xingchen malah patah hati mengingat isi dompetnya, "Gajiku selama dua bulan mungkin tidak bisa membayar sarapan mu."

Namun saat Yu Zenan melihat wajah murung Xia Xingchen, ia justru tersenyum ceria, "Sudahlah, jangan terlalu dipikirkan. Ingat, kamu bilang padaku saat terakhir kali, kamu akan mentraktirku makan. Apa kamu mencoba membohongiku sekarang?"

"Bukan begitu, aku berencana memasak makanan untukmu." Tidak ada cara lain, Xia Xingchen harus memilih cara terhemat untuk dompetnya.

"Apakah kamu bisa memasak?"

"Tentu saja, aku bukan Tuan Muda sepertimu. Aku tidak terbiasa hanya membuka mulut untuk diberi makan dan sekedar merentangkan tangan untuk dipakaikan baju. Jadi, kemarin malam hari aku harus meminjam dapur temanku untuk memasak."

"Kalau begitu aku akan menunggu makanan utamanya darimu."

"Hanya beberapa masakan rumahan, sih. Jadi, kamu tidak diizinkan untuk tidak menyukai masakanku!"

"Iya, aku akan memakannya."

Xia Xingchen berpikir untuk memikirkan hal-hal penting lainnya, "Oh ya, kamu belum memberitahu saya latar belakang kehidupanmu. Mengapa Kementerian Luar Negeri bersedia mendengarkanmu?"

"Hmm, cukup rumit sebenarnya. Sebenarnya mereka bukan mendengarkan aku, namun aku hanya meminta bantuan Kakakku."

"Kakakmu? Lalu Kakakmu itu siapa?"

Yu Zenan mengambil dompet dan menyodorkan sesuatu yang ada di dompetnya. Ia melakukannya sambil makan pasta dan berkata, "Apakah kamu kenal dia?"

Xia Xingchen membuka dompet, dan ada gambar di dompet itu. Dua pria muda di foto, satu adalah Yu Zenan dan satu lagi...

Wajahnya cukup familiar. Tampaknya orang yang dimaksud Yu Zenan pernah dilihatnya di televisi.

"Bukankah ini... Wakil Presiden Yu Zeyao? Kakakmu adalah Wakil Presiden?"

Yu Zenan hanya menjawabnya dengan anggukan. Xia Xingchen melanjutkan, "Tidak heran mereka semua menghormatiku dan mengatakan bahwa aku memiliki hubungan dengan Presiden. Oh jadi begitu."

"Apakah aku lebih bisa diandalkan daripada guru sekolah menengah biasa?" Yu Zenan memiringkan kepalanya, dan tersenyum, "Masih bujang, perjaka tulen, dan belum menikah. Bagaimana dengan itu? Haruskah kamu mempertimbangkannya?"

"Jangan menyindirku." Xia Xingchen mendorong kepala Yu Zenan yang makin mendekatinya. "Aku belum bertanya padamu, kamu jelas bukan teman kencan asliku. Mengapa kamu membuat keributan seperti itu?"

"Hahaha, teman kencan butamu yang asli adalah teman baikku. Temanku itu masih sering menghubungi mantan istrinya. Jadi, kapanpun pasti mereka akan kembali bersatu. Tidak baik jika membuatnya lebih dilema saat melihatmu. Alhasil dia memintaku untuk datang karena tidak mau membuatnya malu. Tapi, berkencan denganku bukan hal yang buruk kan?"

"Ya, itu benar. Jika bukan karena kamu, mungkin aku masih mencari pekerjaan lain."

Perkataan ini sungguh tulus diucapkan Xia Xingchen. Selain itu, Tuan Muda Kedua ini juga cukup imut. Meskipun ini bukan kencan buta, peristiwa ini adalah kejadian yang baik untuk berteman dengan orang baru.

"Oke, cepat makan sarapanmu. Mari kita hargai gajimu selama beberapa bulan ini, jangan disia-siakan." Jawab Yu Zenan sambil mengacak-acak rambut Xia Xingchen

Pertemuan mereka pun berlangsung dengan obrolan yang menyenangkan.

Pada waktu yang hampir bersamaan, ada langkah kaki yang tergesa-gesa datang. Dilihat lebih dekat ada banyak orang berpakaian hitam di balkon luar tempat ini. Semuanya memakai earphone di telinga masing-masing. Dari penampilan mereka yang seperti pengawal, sikapnya terlihat sangat terlatih dengan baik.

"Orang-orangmu?" Tanya Xia Xingchen.

Yu Zenan menggelengkan kepalanya, "Kakakku yang mengatur seperti ini. Tapi aku tidak mendengar bahwa Kakakku akan datang ke sini hari ini."

Pelayan datang dengan cepat dan berbisik di telinga Yu Zenan. Yu Zenan mengangkat alis, "Hah tidak heran."

Setelah pergi, Yu Zenan menyeka bibirnya dan memiringkan kepalanya untuk berbisik di telinga Xia Xingchen, "Presiden akan segera datang."

"Ha?" Xia Xingchen terkejut.

"Ha apa? Ayo pergi dan bermain golf."

Yu Zenan menarik tangannya. Xia Xingchen berkata, "Eee…. tapi aku tidak bisa."

"Tenang saja, aku akan mengajarimu."

Xia Xingchen pun tidak punya pilihan lain selain mengikutinya.

Sesampainya di lapangan golf yang luas, mereka berdua menyewa dan mengendarai mobil listrik untuk sementara waktu. Xia Xingchen memandang jauh-jauh ke stadion itu.

Ia terpikirkan satu hal, akankah Bai Yeqing benar-benar datang?

"Hey, apa yang kamu lihat?" Yu Zenan memberikan bolanya ke Xia Xingchen. Ia memegangi wajah Xia Xingchen dan menatapnya, "Lihat bolanya, tidak ada gunanya melihat ke belakang."

"Oh ya." Xia Xingchen dengan senang hati menemaninya meskipun dalam suasana hati yang gundah.

Sayangnya, hanya dalam beberapa permainan, Xia Xingchen bermain tidak terlalu bagus. Entah karena lemparannya yang tidak bagus, sehingga bolanya selalu bergulir ke arah yang lain. Xia Xingchen pun dibuat sangat frustasi oleh cara bermain golf ini. Sebaliknya, Yu Zenan yang di sebelahnya hanya bisa minum minumannya dan tertawa melihat Xia Xingchen yang tidak bisa memainkannya.

"Kamu tertawa lagi. Sudah, aku tidak mau bermain lagi." Xia Xingchen memelototinya dengan kesal. Namun, sikapnya ini sungguh imut, membuat Yu Zenan makin tidak bisa menghentikan senyuman gelinya.

Tidak lama setelah itu, terdengar suara mobil listrik lain yang terdengar dari kejauhan. Xia Xingchen mendengar suara itu dan melihat ada lebih dari selusin mobil perlahan-lahan berjalan melewati tempat bermainnya. Dalam mobil itu juga berisi banyak pengawal yang tadi dilihatnya di restoran.

Yu Zenan juga menatapnya dari kejauhan, dan memandang Xia Xingchen. Kemudian ia berjalan dengan membawa minuman dan mendekatinya. Sambil sedikit bergaya, ia meletakkan sikunya di bahu Xia Xingchen, "Sebegitunya kah kamu melihatnya? Tidak pernah melihat Presiden ya?"

"Tentu saja aku sudah pernah bertemu dengannya."

"Pernah?"

Xia Xingchen berkata, "Ya." dan mengangguk, "Terakhir kali ada kegiatan di Kementerian Luar Negeri dan Tuan Presiden ada di sana."

"Oh." Yu Zenan menjawab dengan santai kemudian menghela napas, "Dia sedikit lebih tinggi dan lebih tampan daripada Kakakku. Ya akhirnya, dia yang menjadi presiden, benar-benar tidak meyakinkan."

"Cih…" Xia Xingchen memandang sinis dengan tidak acuh, "Kamu terlalu melihat masalahnya dengan dangkal, apakah itu karena dia lebih tampan? Jika dia tidak memiliki keunggulan lebih dari Kakakmu, bisakah dia disambut dan dicintai oleh semua orang? Reformasi perusahaan milik negara bulan lalu, peraturan ekonomi bulan kemarin dan kemarinnya lagi. Selain itu juga ada persaingan internasional di bulan kemarin-kemarinnya lagi dengan negara M, dan…"

Semakin Xia Xingchen berkata untuk membanggakannya, seolah-olah itu harta keluarganya.

"Oke oke, cukup." Yu Zenan memotongnya, dan membisikkan di telinganya, "Aku tidak terlalu memandangnya, tapi kamu sangat memujanya ya!"

'Hah Memuja?'

Xia Xingchen tidak bisa tidak memikirkan kata-kata terakhir Yu Zenan. Setelahnya, ia memikirkannya dalam hati, 'Sepertinya aku akan membuatnya merasa terbebani karena terlalu mengagumi presiden'. Demi kebaikannya, ia langsung menyangkal, "Aku tidak memujanya."

"Hey... Hey… Semuanya tertulis di wajahmu!" Yu Zenan mengulurkan tangan dan menggambar lingkaran di depan wajahnya, "Jangan menyangkalnya."

"Jahat!!!" Xia Xingchen menepuk tangannya.

Yu Zenan tertawa dan meletakkan minumannya, "Oke, lupakan saja. Jangan terlalu memandangnya lagi. Sekarang, biarkan Tuan Muda ini yang akan mengajarimu bermain golf."

*****

Di saat yang sama, Bai Yeqing yang telah dijaga oleh Leng Fei baru saja turun dari mobil terlebih dahulu. Setelahnya, Tuan Mayn sebagai tamu kehormatan turun tepat setelahnya. Terakhir, Tuan Mayn diikuti oleh Tuan Xu Yan yang baru saja dipindahkan ke Kantor Kepresidenan.

Dipimpin oleh beberapa staf, mereka berjalan menuju area stadion.

Leng Fei dengan tatapan mata yang tajam dan melihat sosok yang dikenal tepat di depannya.

"Tuan, sepertinya itu Nona Xia." Leng Fei berbisik ke Bai Yeqing.

Bai Yeqing melirik dari kejauhan.

'Ya, Xia Xingchen ternyata benar-benar ada di sini.' Pikir Bai Yeqing. Dengan jelas, Xia Xingchen sedang bermain dengan seorang pria.

Tidak! Lebih tepatnya tidak bermain, tetapi malah menggodanya!

Pria itu memegangnya dari belakang, menggenggam telapak tangannya, meraih tangannya, dan mengayunkan tongkat golf itu ke udara. Keduanya jelas bersenang-senang, dan wajah Xia Xingchen penuh dengan senyuman.

Bai Yeqing hanya meliriknya dan mengerutkan alisnya. Kemudian ia memalingkan wajahnya tanpa ekspresi dan berbicara dengan Tuan Mayn yang ada di sampingnya.

Selain itu, Xu Yan sebagai seorang penerjemah, juga melihat kejadian itu tidak jauh dari tempatnya dan melihat ke sisi lain. Dia melihat Bai Yeqing dan tatapan keduanya bertemu. Bai Yeqing kemudian menyadari bahwa Xu Yan melihatnya dari belakang, tatapan Bai Yeqing memaksanya untuk melihat ke arah lain.


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C39
    Fail to post. Please try again
    • Translation Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login