Chapter 147: Mampir ke Pantai Iboih dan Pulau Rubiah
Selesai sarapan, mereka berdiri di tepi geladak utama kapal menikmati pemandangan lautan dan langit yang biru, awan putih serta pulau hijau yang ditumbuhi pepohonan yang terlihat dikejauhan. Saat itu Brianna melapor kepada Rashid.
"Maaf tuan, helikopter kita tidak dapat terbang dan mendarat di Bandar Udara Maimun Saleh dikarenakan bandara itu adalah bandara milik militer dengan tingkat protokol yang lebih ketat, jadi alternatif yang ada hanya kita akan menaiki mobil melalui jalur darat Maafkan atas ketidakmampuan kami" kata Brianna yang meminta maaf.
"Tak apa, tak perlu naik helikopter. Lagipula disana juga akan dilanjutkan dengan naik mobil. Jadi lebih baik sekalian saja naik mobilnya dari sini" kata Rashid.
"Baik, kami akan persiapkan mobilnya" kata Brianna.
"Tak perlu banyak - banyak, cukup dua mobil saja, biar Mat yang memilih" kata Rashid.
"Baik" jawab Brianna.
CREATORS' THOUGHTS 
3cy
3cy Asik berenang lagee.. Emang sensasi berenang bareng ikan tuh mengasikan tp saat kita diserbu para ikan yg bergerombol, bikin sedikit takut sih. Takut setelah gerombolan ikan kecil pergi, tau2 kita diterkam ikan hiu. Karna sewaktu kita dikerubungin ikan kecil, arah pandangan jd kabur karna tertutup tubuh ikan kecil yang berenang tak beraturan di depan mata. Kita pun jadi tak tahu kondisi sekeliling kita. Siapa tau ada bahaya mendekat, jd hati2 ya teman dan tetap waspada saat berenang!
— Locked Chapter —
Gifts
-- Gift
received Weekly Power Status
-- Power
Ranking 
-- Power
stone