Download App

Chapter 114: jangan dibuka

Daffin menghela nafas panjang dan memanggilnya dengan suara malas.

"Kakek! Kenapa kakek kesini?" Tanya Daffin, dia tidak memberitahukan kakeknya tapi kakek Wijaya datang dengan sendirinya.

Kakek Wijaya melirik kearah Sinta yang berbaring, dia langsung merasa panik dan secepatnya dia mendekati Sinta.

"Daff, ada apa dengan Sinta? Kenapa dia berbaring disana, apakah dia sakit?" Ucap kakek Wijaya, dia pun berdiri disamping Sinta dan langsung menyentuh pipinya.

Daffin langsung menepisnya dan berkata, "Dia sedang tidur. Dia kelelahan karena hari ini terlalu banyak kejadian yang dia hadapi dan mungkin sangat berat untuknya," ucap Daffin. Dia menghela nafas panjang dan menatap kearah kakek Wijaya yang sudah tua.

Dia juga merasa takut jika suatu hari nanti, jika kakek Wijaya akan pergi meninggalkannya.

Kakek Wijaya merasa sangat lega karena Sinta baik-baik saja. Namun saat dia melihat kearah Daffin yang menatapnya dengan tatapan tidak biasa. Kakek Wijaya pun merasa sangat heran.


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C114
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login