Download App

Chapter 147: BAB 144

"M... maafkan... a... aku... Paman," lirih, hanya itu yang terdengar dari mulut Bima. Sebelum darah segar dimuntahkan dengan sangat nyata dari dalam mulutnya. Semua abdi kembali menjerit, bahkan ada yang pingsan karena ndhak tahan melihat kondisi Bima sekarang.

Romo yang semakin marah, hendak menendang Bima. Tapi aku langsung menangkis tendangan Romo. Yang berakibat, tubuhku yang terpental karena tendangan Romo. Jujur, tenaga Romo meski sudah umur, benar-benar luar biasa. Dan aku bisa jamin, sekali atau dua kali saja Bima mendapat tendangan seperti ini, dia pasti akan... mati.


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Weekly Power Status

    Rank -- Power Ranking
    Stone -- Power stone

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C147
    Fail to post. Please try again
    • Writing Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Vote with Power Stone
    Rank NO.-- Power Ranking
    Stone -- Power Stone
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login