Download App

Chapter 4: Kesal

setelah kejadian yang aku alama tadi siang sampai saat ini kondisi saya masih blm juga pulih aku masih terngiang~ngiang dengan teriakan yang di lakukan orang gila tadi siang.

aku memang tidak suka kalau ada orang yang berteriak kencang ama aku, entalah mungkin itu merupakan suatu kelemahanku. karena kondisi aku hari ini maka manegejer kami menyuruh aku istirahat di rumah, untung dia orang yang baik yang mengerti akan kondisi aku saat ini, dan syukurnya lagi dia tidak memarahi aku balik, karena memang aku tidak bersalah, itu semua karena perbuatan para wanita~murahan itu yang mendorong aku sehingga aku tersandung dan terjadilah bencana itu. Tapi aku berjanji, jika aku ketemu tu manusia gila aku pasti lemparin dia pake sandal biar tau rasa. Enak aja dia teriakin anak orang, emang dia siapa? hhhhhhhh yang penting hari ini aku kesalllll kesallll kesalllllllllll ahhhhhhhhhhh!!!!!!!!!!!!! setelah aku pulang aku tidak langsung pulang tapi aku malah pergi keliling taman didekat kos~kosan aku, sampai aku lupa waktu yang ternyata ini udah malam sehingga aku bergegas balik kerumah karena bagaimana pun besok aku harus kerja lagi, dan takutnya aku terlambat lagi kan nggak seru.

ketika aku balik ke kos aku melihat seorang anak dengan bapaknya sambil bermain di taman, aku berpikir wah baik sekali ya bapak itu mau nemanin anaknya bermain, tapi kok mereka hanya berdua aja ya? ah ngapain aku mikirin itu? itukan bukan urusan aku. Tapi akutidak bisa lihat muka bapak anak itu karena dia membelakangin tempat dimana aku sekarang berdiri, yaudah ah aku pulang dulu.

ya orang yang sedang bermain itu adalah Marvis dan anaknya Devin. Bagi marvis menemani anaknya untuk bermain adalah bentuk tebusan yang harus dilakukan Marvis karena Devin tidak memiliki atau merasakan kasih sayang seorang ibu, sehingga Marvis selalu berusaha untuk ada buat anaknya agar dia tidak merasa bahwa dia hanyaemiliki orang tua tunggul, memang sedih rasannya ketika melihat anak sendiri tidak sama seperti anak lain, tapi aku berjaji aku akan membahagiakan anak saya. Di taman ini adalah taman dekat rumah kami, biasannya setiap sabtu pagi kami akan main ke sini tapi hari ini Devin minta di temanin jalan~jalan di taman jadi deh sekarang kami masih main di taman padahal udah jam 7 malam. Karena udah mulai dingin aku mengajak Devin untuk balik kerumah. Setelah balik kerumah seperti biasa kami makan malam, ganti baju dan tidur. kamar kami memang terpisah, tapi kami hanya bersebelahan dan ada pintu penghubung dari kamar saya ke kamar Devin karena bagaimana pun dia masih kecil walau pikirin dan kemampuannya melebihi orang dewasa.

Dea setelah balik kerumah mandi dan langsung tidur dia tidak makan malam lagi karena udah merasa sangat lelah sekali akibat hari ini.


Load failed, please RETRY

New chapter is coming soon Write a review

Weekly Power Status

Rank -- Power Ranking
Stone -- Power stone

Batch unlock chapters

Table of Contents

Display Options

Background

Font

Size

Chapter comments

Write a review Reading Status: C4
Fail to post. Please try again
  • Writing Quality
  • Stability of Updates
  • Story Development
  • Character Design
  • World Background

The total score 0.0

Review posted successfully! Read more reviews
Vote with Power Stone
Rank NO.-- Power Ranking
Stone -- Power Stone
Report inappropriate content
error Tip

Report abuse

Paragraph comments

Login