Download App

Chapter 32: Ingin Mengucapkan Terima Kasih Secara Langsung

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

Kata-kata Su Xiqin sangat mengejutkan Mo Xigu. Mo Xigu tahu bahwa Su Xiqin mengajukan poin yang akan berakibat fatal. Tekad wanita itu begitu kuat walaupun belum sampai ke tahap yang sebenarnya. Tatapannya terhadap Su Xiqin sekarang menjadi begitu dingin dan ia berkata, "Apa kamu tidak takut jika Mo Jintian dicap sebagai anak yang tidak diketahui siapa ayahnya? Dia akan disebut benih liar."

Su Xiqin menatap Mo Xigu yang sedang menatapnya dengan tatapan mematikan seolah sedang mengancamnya. Tapi, Su Xiqin sudah tidak takut lagi dan berkata, "Tidak ada orang yang mengatakan hal seperti itu kecuali kamu!"

Setelah Mo Xigu mendengar kata-kata Su Xiqin, ia sudah tidak tahu lagi kata-kata apa lagi yang harus ia katakan agar ia bisa mempertahankan Su Xiqin. Tiba-tiba, hatinya penuh dengan kepanikan dan kebingungan. Mo Xigu tidak pernah berpikir bahwa Su Xiqin memiliki keinginan yang begitu kuat untuk bercerai. Selama Su Xiqin mengajukan naik banding, perceraian otomatis akan berjalan. Namun, Mo Xigu tidak pernah berpikir untuk bercerai.

"Su Xiqin, tidak peduli apapun yang kamu katakan, aku tidak akan pernah menceraikanmu!" kata Mo Xigu sambil menatap Su Xiqin.

"Mau bercerai atau tidak, bukan kamu yang membuat keputusan itu sendiri," kata Su Xiqin sambil tersenyum dingin.

Mo Xigu yang saat itu memandang Su Xiqin tidak tahu lagi harus memberontak dengan cara apa. Ia sudah menggunakan cara yang menurutnya paling mematikan, tapi sekarang cara itu sudah tidak ada gunanya.

———

Mo Jintian sudah mendapatkan nomor Bai Yanshen dan sekarang berlari menuju Tang Xixi dengan mulut yang berkomat-kamit. Ia takut ia akan lupa saat kembali. Tapi, ingatan anak kecil itu begitu kuat. Setelah beberapa kali mengucapkan, ia sudah hafal.

Setelah Mo Jintian tiba, Tang Xixi membuka pintu kamar Su Xiqin dan ia tertegun saat melihat Mo Xigu. Mo Jintian juga mendongak ke atas untuk melihat Mo Xigu. Kemudian, Tang Xixi bertanya dengan nada yang penuh dengan sindiran, "Hm… Ada angin apa sampai ada tamu penting yang datang kemari?"

Mo Xigu tidak memperdulikan sindiran Tang Xixi dan matanya tertuju ke arah Mo Jintian. Tidak dapat dipungkiri bahwa Mo Jintian begitu mirip dengan Su Xiqin, terutama kulit putihnya dan mata besarnya. Saat Mo Xigu melihatnya, Mo Jintian tampak seperti Su Xiqin kecil. Melihat Mo Jintian membuat Mo Xigu merasa sangat terluka. Anak kecil itu bukan anaknya, tapi anak itu memanggilnya dengan sebutan 'Ayah'. Sungguh sangat ironi.

Mo Xigu tanpa sadar mengepalkan kedua tangannya sampai pembuluh darah hijau di otot tangannya terlihat timbul, seperti aliran racun ular yang siap meracuni seluruh tubuh hingga ke jantungnya.

Mo Jintian saat itu merasa ada masalah dan matanya menatap kosong ke arah Mo Xigu. Setelah itu, ia perlahan-lahan berjalan ke arah Su Xiqin dan berdiri di sampingnya. Lalu, ia berkata dengan suara imutnya, "Mama, apakah Mama pulang hari ini?"

"Iya, hari ini Mama akan pulang," jawab Su Xiqin. Ia sudah mengepak semua barangnya dan Tang Xixi datang untuk membantunya.

Mo Xigu menoleh ke belakang untuk menatap Tang Xixi, lalu berkata, "Tang Xixi, terima kasih telah menjaga istri dan anakku."

Tang Xixi yang hendak berbalik pergi langsung menghentikan langkahnya, lalu tersenyum dan menyindir, "Hah? Apa aku tidak salah dengar? Memangnya kamu masih ingat kalau Su Xiqin adalah istrimu? Benar-benar anekdot yang sangat luar biasa."

"Baiklah. Xixi, tolong bawa barang-barang ini ke mobil," Su Xiqin sengaja berbicara agar mereka berhenti berbicara. Ia tidak mau terjadi sesuatu di depan anaknya hingga meninggalkan bayangan buruk yang nantinya terekam di hati anaknya. Ia tidak akan membiarkan hal seperti itu terjadi barang sedikitpun.

Tang Xixi mengerti maksud Su Xiqin. Ia melirik ke arah Mo Xigu, lalu berkata, "Ayo kita pergi bersama-sama. Aku takut jika aku meninggalkanmu disini sendirian, kamu tidak akan bisa keluar dari rumah sakit."

Mo Jintian terus memandang ke arah Mo Xigu karena biasanya Mo Xigu tidak pernah muncul di hadapannya. Namun, hari ini ia bertemu dengan Mo Xigu sehingga ia terus menatap pria itu. Su Xiqin pun berkata pada Tang Xixi, "Kalau begitu, kamu ajak Mo Jintian keluar terlebih dahulu. Setelah mengucapkan beberapa kata, aku akan keluar."

Tang Xixi mengerti maksud Su Xiqin. Ia pun membawa tas dengan satu tangan, kemudian tangan yang satunya menarik tangan Mo Jintain, "Ayo, ikut Bibi keluar."

Mo Jintian yang awalnya menatap Mo Xigu kemudian beralih menatap Su Xiqin dan berkata, "Kalau begitu, aku akan menunggu Mama di luar."

Su Xiqin membelai kepala kecil putranya sebelum akhirnya Mo Jintian berjalan keluar. Setelah mereka berdua keluar, hanya tersisa Su Xiqin dan Mo Xigu di dalam kamar tersebut. Su Xiqin mulai berbicara, "Mo Xigu, aku sudah mengatakan apa yang ingin aku lakukan. Semua sudah aku pikirkan dengan matang-matang."

"Su Xiqin, aku juga sudah mengatakan apa yang aku mau. Terserah kamu mau berkata apa. Perceraian? Tidak akan ada jalan untuk melakukannya. Silakan saja kalau kamu tidak mau pulang dan tinggal di rumah. Kamu boleh bekerja setelah cederamu membaik, tapi jangan pernah berpikir untuk bercerai!"

Setelah Mo Jintian mengatakan itu, ia berbalik badan untuk berjalan menuju pintu dan keluar. Sementara itu, Su Xiqin masih berdiri dan tertegun sambil melihat punggung Mo Xigu yang berjalan menuju ke arah pintu.

———

Setelah Su Xiqin keluar dari rumah sakit, ia beristirahat di rumah. Namun, pada hari Senin keesokan harinya, ia mendapat telepon dari Ji Qingyang. Ji Qingyang tidak tahu bahwa Su Xiqin sedang sakit sehingga ia berkata, "Nona Su, kapan Anda akan datang ke kantor? Ada beberapa aspek desain yang perlu ditingkatkan."

"Direktur Ji, saya berada di rumah dan tidak bekerja karena saya mengalami kecelakaan ringan pada hari Sabtu kemarin. Atau, kalau tidak, beritahu saya saja desain mana yang perlu disempurnakan. Saya akan mengerjakannya di rumah dan saya akan mengirimkannya ke Anda saat sudah selesai."

"Apakah Anda terluka?"

"Oh, tidak apa-apa. Hanya ada masalah di bagian dahi."

"Baiklah. Anda jaga kondisi saja. Tidak masalah jika Anda mengerjakan pekerjaan ini di rumah. Saya akan memberitahu Anda bagian mana saja yang butuh diperbaiki."

———

"Direktur Ji, saya paham maksud Anda. Saya akan memperbaikinya berdasarkan pendapat Anda. Tapi, mengubah dengan perubahan yang besar seperti itu tidak mungkin karena desain ini sebenarnya sudah cukup sempurna. Saya khawatir jika diubah lagi, ini akan menghilangkan makna sebenarnya dari desain ini."

"Baik, sampai jumpa."

Hari ini Mo Jintian diantar ke sekolah oleh Tang Xixi dan kini Su Xiqin benar-benar bosan di rumah. Ia berdiri, masuk ke ruang kerjanya, dan mulai mengecek desainnya. Lalu, ia mengerjakan perbaikan desain itu. Saat sore hari tiba, ia berniat untuk pergi ke Zhuo Sheng untuk memberikan draft desain. Jika tidak ada masalah, kerja sama kali ini bisa dianggap sudah selesai.

Di pukul empat sore, Su Xiqin pergi untuk menemui Zhuo Sheng dengan luka di dahi yang masih terbungkus perban putih. Tak ayal, ia menjadi pusat perhatian saat berjalan. Ji Qingyang tak kalah terkejut saat melihatnya.

"Kenapa Nona Su datang kesini dengan kondisi yang masih begitu buruk? Anda bisa memberitahu saya kalau ada apa-apa. Cepat, silahkan duduk," kata Ji Qingyang dengan khawatir. Ia segera bangkit dari kursi dan menghampiri Su Xiqin untuk memberikan bantuan, tapi Su Xiqin melambaikan tangannya sambil tersenyum.

"Tidak apa-apa, hanya ada sedikit cedera," kata Su Xiqi, lalu ia duduk di sofa ruang tunggu samping.

"Bagaimana bisa ini terjadi?" tanya Ji Qingyang sambil mengerutkan kening.

"Karena ada hal tidak sengaja terjadi saat saya mengetuk pintu. Direktur Ji, silakan lihat dulu draft desainnya," kata Su Xiqin sambil menyerahkan draft desain.

Ji Qingyang menerima draft desain yang diberikan Su Xiqin, lalu melihatnya sejenak. Setelah itu, ia berkata, "Hm… Konsep ini lebih mendalam. Presiden akan menyukai konsep ini."

Su Xiqin terdiam sejenak saat mendengar nama Bai Yanshen. Terakhir kali Bai Yanshen muncul, ia menyuruh Xing Chensheng untuk mengobatinya dan setelah itu ia tidak muncul lagi. Namun, tidak peduli apapun tujuan Bai Yanshen melakukan itu, Su Xiqin tetap harus berterima kasih bagaimanapun caranya. Su Xiqin ingin mengucapkan terima kasih secara langsung kepada Bai Yanshen.

"Jika Presiden Bai Yanshen berada disini, tolong biarkan beliau memeriksanya. Jika tidak ada yang perlu diubah lagi, saya bisa tenang."


Load failed, please RETRY

Gifts

Gift -- Gift received

    Batch unlock chapters

    Table of Contents

    Display Options

    Background

    Font

    Size

    Chapter comments

    Write a review Reading Status: C32
    Fail to post. Please try again
    • Translation Quality
    • Stability of Updates
    • Story Development
    • Character Design
    • World Background

    The total score 0.0

    Review posted successfully! Read more reviews
    Report inappropriate content
    error Tip

    Report abuse

    Paragraph comments

    Login